26.7 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Tagih Janji Kampanye Bobby, Mahasiswa Orasi dan Panjat Pagar Balai Kota Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Medan, menggeruduk kantor Wali Kota Medan di Jalan Kapten Maulana Lubis No.2 Medan, Senin (7/3) siang. Para pendemo kecewa karena aspirasi mereka tidak disahuti sehingga mereka teriak-teriak dan memanjat pagar Balai Kota.

Dengan menggunakan pengeras suara, massa menagih janji kampanye Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman terkait penanganan banjir, infrastruktur, pemberantasan aksi kriminalitas, hingga janji pemberian beasiswa untuk 1000 mahasiswa di Kota Medan.

“Assalamualikum Bapak Wali Kota yang terhormat, KAMMI datang, jumpain KAMMI. Hari ini kami turun ke sini untuk mengingatkan Wali Kota Medan yang dulu banyak mengeluarkan janji-janji politik saat menjadi calon, tapi tidak merealisasikannya sampai saat ini,” ucap Koordinator Aksi, M Amin Siregar.

Dikatakan Amin, selama setahun lebih bekerja sebagai Wali Kota Medan, Bobby Nasution belum juga menunjukkan progres yang signifikan dalam penanganan banjir di Kota Medan. “Saat ini ada 1.514 titik banjir di Kota Medan. Bahkan 26 Februari 2022 lalu, hampir semua titik di Kota Medan kembali tergenang banjir. Mana janji-janji kampanye saat Pilkada lalu? Segera lakukan normalisasi sungai,” teriaknya.

Untuk itu, pihaknya (KAMMI Medan) mendesak Wali Kota untuk mempercepat perbaikan drainase dan jalan di Kota Medan agar penyerapan anggaran senilai Rp1 Triliun dapat segera terserap dengan maksimal. “Selain itu, kami juga menuntut Wali Kota untuk segera memberantas narkoba, pelaku perjudian dan aksi kriminalitas seperti begal, premanisme dan pencurian yang sampai saat ini justru meskipun merajalela di Kota Medan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum KAMMI Medan Putra Rajanami, meminta Wali Kota Medan untuk segera merealisasikan janji-janji kampanyenya, terutama terkait isu lingkungan, korupsi, transportasi, ekonomi, kesenjangan sosial dan pendidikan.

“Kami juga menagih janji kampanye Bobby Nasution yang akan memberikan beasiswa pada seribu mahasiswa, tapi saat ini baru 300 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa tersebut. Kami minta di dua tahun sisa masa kepemimpinan Bobby Nasution, janji tersebut harus segera terealisasi,” ujarnya.

Panjat Pagar dan Berteriak

Pantauan Sumut Pos di lokasi, mahasiswa terus meminta Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk keluar dan menemui mereka yang berpanas-panasan saat melakukan aksi di depan pagar kantor Wali Kota Medan. Saat itu, terlihat petugas dari Sat Sabhara Polrestabes Medan dan Polsek Medan Baru serta personel SatPol PP Kota Medan turun ke lokasi untuk melakukan pengamanan.

Namun sayang, permintaan massa tak digubris, Bobby Nasution tak kunjung keluar untuk menemui massa. Alhasil, massa pun memanjat pagar sembari mengibarkan spanduk yang mereka bawa sembari terus berteriak agar Wali Kota Medan berkenan untuk menemui mereka secara langsung.”Kami ingin menagih janji bapak saat bapak belum terpilih sebagai Wali Kota Medan, kami bawa aspirasi masyarakat kepada bapak, keluar pak Bobby,” teriak mereka sembari memanjat pagar.

Massa pun mengaku kecewa, karena Wali Kota Medan tak kunjung berkenan untuk menemui mereka. Sikap Bobby yang tak berkenan menemui mereka dinilai Mahasiswa sebagai sikap seorang pemimpin yang tidak baik.

“Hari ini Pak Bobby tidak mau menemui kita, itu bukan pemimpin yang bagus kawan-kawan. Itu bukan sosok pemimpin yang bisa kita contoh,” sebutnya.

Dalam aksinya, massa tetap tidak ditemui Bobby Nasution, massa hanya ditemui Asisten Pemerintahan dan Sosial Kota Medan, Muhammad Sofyan. Massa pun dengan tegas menyatakan jika mereka hanya ingin bertemu dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution atau Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman.

“Kami tunggu hampir dua jam, tapi tak ada keluar satu pun Bobby atau Aulia. Kami datang dengan baik-baik, akan tetapi tak ada iktikad baik dari Wali Kota Medan Bobby Nasution,” cetusnya.

Alhasil massa pun sempat berencana membakar sebuah ban bekas yang telah mereka bawa sebelumnya kedepan pagar kantor Wali Kota Medan, namun rencana itu dihalangi pihak kepolisian yang berjaga.

Akibatnya sempat ada ketegangan antara massa aksi dengan pihak keamanan, aksi saling dorong. Namun situasi ini dapat terkendali dan massa pun akhirnya membubarkan diri dengan tertib. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Medan, menggeruduk kantor Wali Kota Medan di Jalan Kapten Maulana Lubis No.2 Medan, Senin (7/3) siang. Para pendemo kecewa karena aspirasi mereka tidak disahuti sehingga mereka teriak-teriak dan memanjat pagar Balai Kota.

Dengan menggunakan pengeras suara, massa menagih janji kampanye Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman terkait penanganan banjir, infrastruktur, pemberantasan aksi kriminalitas, hingga janji pemberian beasiswa untuk 1000 mahasiswa di Kota Medan.

“Assalamualikum Bapak Wali Kota yang terhormat, KAMMI datang, jumpain KAMMI. Hari ini kami turun ke sini untuk mengingatkan Wali Kota Medan yang dulu banyak mengeluarkan janji-janji politik saat menjadi calon, tapi tidak merealisasikannya sampai saat ini,” ucap Koordinator Aksi, M Amin Siregar.

Dikatakan Amin, selama setahun lebih bekerja sebagai Wali Kota Medan, Bobby Nasution belum juga menunjukkan progres yang signifikan dalam penanganan banjir di Kota Medan. “Saat ini ada 1.514 titik banjir di Kota Medan. Bahkan 26 Februari 2022 lalu, hampir semua titik di Kota Medan kembali tergenang banjir. Mana janji-janji kampanye saat Pilkada lalu? Segera lakukan normalisasi sungai,” teriaknya.

Untuk itu, pihaknya (KAMMI Medan) mendesak Wali Kota untuk mempercepat perbaikan drainase dan jalan di Kota Medan agar penyerapan anggaran senilai Rp1 Triliun dapat segera terserap dengan maksimal. “Selain itu, kami juga menuntut Wali Kota untuk segera memberantas narkoba, pelaku perjudian dan aksi kriminalitas seperti begal, premanisme dan pencurian yang sampai saat ini justru meskipun merajalela di Kota Medan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum KAMMI Medan Putra Rajanami, meminta Wali Kota Medan untuk segera merealisasikan janji-janji kampanyenya, terutama terkait isu lingkungan, korupsi, transportasi, ekonomi, kesenjangan sosial dan pendidikan.

“Kami juga menagih janji kampanye Bobby Nasution yang akan memberikan beasiswa pada seribu mahasiswa, tapi saat ini baru 300 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa tersebut. Kami minta di dua tahun sisa masa kepemimpinan Bobby Nasution, janji tersebut harus segera terealisasi,” ujarnya.

Panjat Pagar dan Berteriak

Pantauan Sumut Pos di lokasi, mahasiswa terus meminta Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk keluar dan menemui mereka yang berpanas-panasan saat melakukan aksi di depan pagar kantor Wali Kota Medan. Saat itu, terlihat petugas dari Sat Sabhara Polrestabes Medan dan Polsek Medan Baru serta personel SatPol PP Kota Medan turun ke lokasi untuk melakukan pengamanan.

Namun sayang, permintaan massa tak digubris, Bobby Nasution tak kunjung keluar untuk menemui massa. Alhasil, massa pun memanjat pagar sembari mengibarkan spanduk yang mereka bawa sembari terus berteriak agar Wali Kota Medan berkenan untuk menemui mereka secara langsung.”Kami ingin menagih janji bapak saat bapak belum terpilih sebagai Wali Kota Medan, kami bawa aspirasi masyarakat kepada bapak, keluar pak Bobby,” teriak mereka sembari memanjat pagar.

Massa pun mengaku kecewa, karena Wali Kota Medan tak kunjung berkenan untuk menemui mereka. Sikap Bobby yang tak berkenan menemui mereka dinilai Mahasiswa sebagai sikap seorang pemimpin yang tidak baik.

“Hari ini Pak Bobby tidak mau menemui kita, itu bukan pemimpin yang bagus kawan-kawan. Itu bukan sosok pemimpin yang bisa kita contoh,” sebutnya.

Dalam aksinya, massa tetap tidak ditemui Bobby Nasution, massa hanya ditemui Asisten Pemerintahan dan Sosial Kota Medan, Muhammad Sofyan. Massa pun dengan tegas menyatakan jika mereka hanya ingin bertemu dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution atau Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman.

“Kami tunggu hampir dua jam, tapi tak ada keluar satu pun Bobby atau Aulia. Kami datang dengan baik-baik, akan tetapi tak ada iktikad baik dari Wali Kota Medan Bobby Nasution,” cetusnya.

Alhasil massa pun sempat berencana membakar sebuah ban bekas yang telah mereka bawa sebelumnya kedepan pagar kantor Wali Kota Medan, namun rencana itu dihalangi pihak kepolisian yang berjaga.

Akibatnya sempat ada ketegangan antara massa aksi dengan pihak keamanan, aksi saling dorong. Namun situasi ini dapat terkendali dan massa pun akhirnya membubarkan diri dengan tertib. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/