25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Perbaiki Transportasi Kota

Dirjen Kementerian Perhubungan Darat, Rasman Ginting mengatakan, berdasarkan pengamatan tim penilai wahana tata nugraha (WTN) di Kota Medan masih ada beberapa persoalan yang harus segera dibenahi.

Dia menyebutkan sesuai pengamatan di lapangan, persoalan lalu-lintas itu perlunya komitmen daerah, perbaikan sarana dan prasarana lalu-lintas dan pelayanan masyarakat, serta perencanaan. Selanjutnya, paparnya, diperlukan pendanaan dan kelembagaan.

“Secara umum kondisi di lapangan kami lihat bagus, namun masih banyak yang perlu pembenahan dan penataan seperti di bidang tranportasi,” ujarnya.

Rasman merinci, persoalan angkutan umum banyak yang tidak menggunakan papan trayek,  tak mencantumkan tarif, serta tidak menggunakan baju seragam dan lainnya.   Kemudian, kata dia,  mengenai bidang sarana dan prasarana, masih ada reklame yang berbentuk portal, pada hal seperti tidak dibenarkan, kemudian banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang menggunakan trotoar dan badan jalan.

Dia menambahkan, kunjungan tim sebenarnya tidak hanya untuk memberikan penilaian saja, melainkan untuk memberikan masukan atas pemantauan kondisi lalu-lintas dan transportasi di Kota Medan.

Rasman bilang, Kota Medan merupakan sebuah wilayah yang sangat strategis dan pintu gerbang Indonesia wilayah Barat yang sangat dekat dikunjungi dari berbagai belahan negara. “Ibu kota Sumatera Utara ini juga merupakan cermin NKRI, yang pelu dibenahi agar menjadi kota yang betul-betul nyaman dan tertib,” kata Rasman.

Rusman berpendapat, transportasi merupakan kebutuhan dan paradigma perkembangan perkotaan, semakin besar dan pesat perkembangan dan kemajuan sebuah kota, maka akan banyak menghadapi masalah yang kompleks. (gus)

Dirjen Kementerian Perhubungan Darat, Rasman Ginting mengatakan, berdasarkan pengamatan tim penilai wahana tata nugraha (WTN) di Kota Medan masih ada beberapa persoalan yang harus segera dibenahi.

Dia menyebutkan sesuai pengamatan di lapangan, persoalan lalu-lintas itu perlunya komitmen daerah, perbaikan sarana dan prasarana lalu-lintas dan pelayanan masyarakat, serta perencanaan. Selanjutnya, paparnya, diperlukan pendanaan dan kelembagaan.

“Secara umum kondisi di lapangan kami lihat bagus, namun masih banyak yang perlu pembenahan dan penataan seperti di bidang tranportasi,” ujarnya.

Rasman merinci, persoalan angkutan umum banyak yang tidak menggunakan papan trayek,  tak mencantumkan tarif, serta tidak menggunakan baju seragam dan lainnya.   Kemudian, kata dia,  mengenai bidang sarana dan prasarana, masih ada reklame yang berbentuk portal, pada hal seperti tidak dibenarkan, kemudian banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang menggunakan trotoar dan badan jalan.

Dia menambahkan, kunjungan tim sebenarnya tidak hanya untuk memberikan penilaian saja, melainkan untuk memberikan masukan atas pemantauan kondisi lalu-lintas dan transportasi di Kota Medan.

Rasman bilang, Kota Medan merupakan sebuah wilayah yang sangat strategis dan pintu gerbang Indonesia wilayah Barat yang sangat dekat dikunjungi dari berbagai belahan negara. “Ibu kota Sumatera Utara ini juga merupakan cermin NKRI, yang pelu dibenahi agar menjadi kota yang betul-betul nyaman dan tertib,” kata Rasman.

Rusman berpendapat, transportasi merupakan kebutuhan dan paradigma perkembangan perkotaan, semakin besar dan pesat perkembangan dan kemajuan sebuah kota, maka akan banyak menghadapi masalah yang kompleks. (gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/