25 C
Medan
Wednesday, December 4, 2024
spot_img

Ibu-ibu Serbu PT Agro Jaya Perdana

Minta Ganti Rugi Rp4 M, Cuma Dikasi Sembako

MEDAN LABUHAN-Ratusan warga korban banjir yang tinggal di Lingkungan II, Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan yang tergabung dalam tim 10 melakukan aksi demo di depan PT Agro Jaya Perdana, Kamis (15/4).
Aksi yang didominasi oleh kaum ibu-ibu di depan pintu PT Agro itu meminta pihak perusahaan mengganti kerugian akibat banjir yang lalu. Pasalnya, warga menuding banjir tersebut disebabkan oleh pihak perusahaan yang sedang melakukan pengerjaan proyek pengerukan di aliran Sungai Deli sehingga tanggul jebol.

Kekecawaan warga dituliskan dalam spanduk kecaman yang bertuliskan “Gara-gara PT Agro Rumah Kami Terendam Banjir”. Bahkan dinding PT Agro dicoret dengan menggunakan cat berwarna merah yang bertuliskan “PT Agro Perusak Lingkungan, dan di pintu masuk di tulis warga “PT Agro Disegel.”

Ketua tim 10, Dahsat Tarigan mengatakan akibat banjir tersebut warga sekitar sangat dirugikan, karena harta benda warga banyak yang rusak. “Kami meminta kepada PT Agro untuk mengganti kerugian kepada warga akibat banjir yang disebabkan oleh pengerjaan proyek pengerukan tanggul di Sungai Deli,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya sudah bertemu dengan oleh pihak perusahaan beberapa kali namun pihak perusahaan sendiri nampaknya tidak mempunyai itikad baik untuk mengganti kerugian kepada warga sekitar. “Selain mengganti kerugian, kami minta kepada PT Agro agar memperbaiki tanggul yang jebol, sehingga kalau hujan warga di sini tidak terkena dampak banjir lagi,”katanya.

Menurut data dari tim 10 yang dibantu pendataannya oleh kepala lingkungan dengan mendatangi setiap rumah warga korban banji, jumlah keseluruhan warga yang harus diganti rugi sebanyak 337 kepala keluarga dengan total kerugian sekitar Rp4 miliar.

Manager Excecutive PT Agro Jaya Perdana, Kariyanto mengatakan, pihaknya akan memberikan ganti rugi, namun pihaknya hanya sanggup mengganti kerugian dengan memberikan sembako. “Kalau memberikan uang dengan nilai nominal yang diajukan oleh warga kami tidak sanggup, kami hanya sanggup memberikan bantuan sembako saja,” ujarnya.

Sekretaris Camat Medan Labuhan, Sri Mahrani Damanik mengatakan PT Agro Jaya Perdana tidak ada melaporkan pengerjaan proyek pengerukan tanggul Sungai Deli untuk kepentingan pengambilan air baku permukaan dari Sungai Deli kepada pihak kecamatan. “Melapor saja tidak, apalagi untuk memberikan rekomendasi terhadap proyek pengerukan tersebut,” ujarnya.

Tapi, hal itu dibantah oleh Kariyanto.“Kami mempunyai izin terhadap proyek pengerukan tersebut, kami diberikan surat rekomendasi kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumut,” ujarnya. (mag-11)

Minta Ganti Rugi Rp4 M, Cuma Dikasi Sembako

MEDAN LABUHAN-Ratusan warga korban banjir yang tinggal di Lingkungan II, Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan yang tergabung dalam tim 10 melakukan aksi demo di depan PT Agro Jaya Perdana, Kamis (15/4).
Aksi yang didominasi oleh kaum ibu-ibu di depan pintu PT Agro itu meminta pihak perusahaan mengganti kerugian akibat banjir yang lalu. Pasalnya, warga menuding banjir tersebut disebabkan oleh pihak perusahaan yang sedang melakukan pengerjaan proyek pengerukan di aliran Sungai Deli sehingga tanggul jebol.

Kekecawaan warga dituliskan dalam spanduk kecaman yang bertuliskan “Gara-gara PT Agro Rumah Kami Terendam Banjir”. Bahkan dinding PT Agro dicoret dengan menggunakan cat berwarna merah yang bertuliskan “PT Agro Perusak Lingkungan, dan di pintu masuk di tulis warga “PT Agro Disegel.”

Ketua tim 10, Dahsat Tarigan mengatakan akibat banjir tersebut warga sekitar sangat dirugikan, karena harta benda warga banyak yang rusak. “Kami meminta kepada PT Agro untuk mengganti kerugian kepada warga akibat banjir yang disebabkan oleh pengerjaan proyek pengerukan tanggul di Sungai Deli,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya sudah bertemu dengan oleh pihak perusahaan beberapa kali namun pihak perusahaan sendiri nampaknya tidak mempunyai itikad baik untuk mengganti kerugian kepada warga sekitar. “Selain mengganti kerugian, kami minta kepada PT Agro agar memperbaiki tanggul yang jebol, sehingga kalau hujan warga di sini tidak terkena dampak banjir lagi,”katanya.

Menurut data dari tim 10 yang dibantu pendataannya oleh kepala lingkungan dengan mendatangi setiap rumah warga korban banji, jumlah keseluruhan warga yang harus diganti rugi sebanyak 337 kepala keluarga dengan total kerugian sekitar Rp4 miliar.

Manager Excecutive PT Agro Jaya Perdana, Kariyanto mengatakan, pihaknya akan memberikan ganti rugi, namun pihaknya hanya sanggup mengganti kerugian dengan memberikan sembako. “Kalau memberikan uang dengan nilai nominal yang diajukan oleh warga kami tidak sanggup, kami hanya sanggup memberikan bantuan sembako saja,” ujarnya.

Sekretaris Camat Medan Labuhan, Sri Mahrani Damanik mengatakan PT Agro Jaya Perdana tidak ada melaporkan pengerjaan proyek pengerukan tanggul Sungai Deli untuk kepentingan pengambilan air baku permukaan dari Sungai Deli kepada pihak kecamatan. “Melapor saja tidak, apalagi untuk memberikan rekomendasi terhadap proyek pengerukan tersebut,” ujarnya.

Tapi, hal itu dibantah oleh Kariyanto.“Kami mempunyai izin terhadap proyek pengerukan tersebut, kami diberikan surat rekomendasi kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumut,” ujarnya. (mag-11)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/