MEDAN- Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Indonesia dan Provinsi Guangdong Republik Rakyat Tiongkok, memperkuat kerja sama ekonomi. Hal ini ditandai dengan penandatanganan dua kerja sama ekonomi antara pengusaha Sumut dan pengusaha Guangdong dalam acara Busines Gathering Indonesia-China:North Sumatera-Guangdong Entrepreneur, di Ballroom Aston Medan, Selasa (13/11).
Kedua kerja sama ekonomi itu, yakni antara PT Growth Sumatera Industry dengan PT Longping High-Tech, PT Growth Sumatera Industry dengan Guangzhow Hy Energy technology Co Ltd. Kemudian besok, Rabu (14/11), rombongan pengusaha kedua negara dijadwakan meninjau sejumlah proyek infrastruktur Sumut dan potensi ekonomi termasuk pariwisata. Sebelumnya rombongan pengusaha Guangdong dijamu dalam sebuah makan malam (welcome dinner) di Taipan Restaurant Grandball Room, Jalan Putri Hijau Medan, Senin (12/11) malam.
Sekdaprovsu Nurdin Lubis saat itu memaparkan sejumlah potensi ekonomi Sumut dan sarana pendukung. Dia juga meyakinkan pengusaha Guangdong berinvestasi di Sumut. Pada business gathering itu, Ketua Kerja sama Ekonomi, Sosial dan Budaya Indonesa-China (LIC) Sumut, Fajar Suhendra mengatakan, Guangdong potensial untuk Sumut dan demikian juga sebaliknya.
Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi Guangdong yang melaju pesat karena terhubung dengan seluruh provinsi di China. Tidak saja berperan penting di China, Guangdong juga berpengaruh hingga ke berbagai belahan dunia. “Kalau mau berbisnis dengan China, masuki dululah Guangdong. Guangdong memiliki peranan penting dalam sejarah pertumbuhan ekonomi China,” katanya. Demikian juga Sumut, katanya, juga memainkan peran penting di Indonesia. Sumut merupakan kawasan paling strategis di wilayah barat Indonesia, karena kaya akan berbagai potensi sumber daya alam, yang menunjang pesatnya ekonomi nasional.
Sebelumnya Ketua Business Gathering Juswan Tjoe juga menyebutkan arti pentingya hubungan yang lebih sinergis antara Sumut dan Guangdong. “Bahwa China sebenarnya ingin memberi banyak untuk pembangunan Sumut,” ujarnya.
Konsulat Jenderal RRT di Medan, Yang Lingzhu menilai kerja sama kedua provinsi antarnegara itu sangat strategis. Dia bahkan menegaskan bahwa Sumut sudah siap menjamu setiap investasi yang masuk. “Dua minggu kemarin saya berkesempatan mengunjungi proyek infrastruktur yang akan, yang sedang dan yang sudah dibangun. Saya melihat berbagai potensi yang semuanya menanjijkan untuk kebangkitan ekonomi di Sumut,” ujarnya.
Kemudian Wakil Ketua Kadin Sumut bidang Hubungan Luar Negeri Jonner Napitupulu mengatakan, kerja sama ekonomi dengan Guangdong semakin memperkuat hubungan sinergis Indonesia dengan China. “Kita berharap kerja sama ini saling menguntungkan,” katanya.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdaprovsu, Sabrina juga mengapresiasi kerja sama pengusaha Sumut-Guangdong itu karena sangat relevan dalam upaya mengatasi persoalan ketersediaan pangan dan energi.
Sebelumnya, antara Sumut dan Guangdong sudah terlibat kerja sama sebagai provinsi bersaudara. Potensi dan peluang itu tergambar dalam masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI), diantaranya kawasan sinergi tiga pertumbuhan ekonomi Bandara Kuala Namu-Pelabuhan Kuala Tanjung- Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dan lainnya. (dra)