Pencopotan Tahan Manahan dari Ketua Fraksi Demokrat
MEDAN-Deru pencopotan Tahan Manahan Panggabean dari jabatan Ketua Fraksi Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara (Sumut), mendapat perhatian serius Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.
Bahkan kisruh pencopotan Tahan Manahan Panggabean yang juga semakin memperkuat adanya isyarat perpecahan di partai berlambang Mercy, khususnya antara Tahan Panggabean dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumut, HT Milwan sudah didengar oleh para petinggi-petinggi partai pemenang pemilihan umum (pemilu) 2009 lalu.
Antara lain, TB Silalahi dan bahkan sudah sampai ke telinga Ketua Dewan Pembinan
Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.
Itu dikemukakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Ruhut Sitompul yang dikonfirmasi Sumut Pos melalui nomor ponsel pribadi Tahan Manahan Panggabean, Rabu (14/11).
“Saya menyesalkan ini terjadi, kenapa pimpinan partai menunjukkan perpecahan. Sebagai kader partai harusnya menjaga nama baik partai, bukan malah kalau saya menyebutnya, maaf kata bukan malah merendahkan partai. Sampai saat ini, Tahan Panggabean tetap sebagai Sekretaris dan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Sumut. Dan persoalan ini sudah dilaporkan ke Pak TB Silalahi dan Ketua Dewan Pembina Demokrat (SBY, Red),” ungkapnya.
Lebih lanjut, politisi yang sempat berprofesi sebagai pengacara dan artis sinetron ini, sempat menyebutkan orang-orang di Fraksi Demokrat DPRD Sumut yang merupakan loyalis HT Milwan adalah sekelompok orang pemain-pemain sirkus.
“Saya juga heran, kenapa Milwan yang merupakan mantan TNI dan berpangkat Kolonel mau berpihak dengan orang-orang yang seperti pemain-pemain sirkus. Partai dan fraksi di daerah itu merupakan perpanjangan tangan partai di pusat, semua keputusan ada di pusat,” tukas Ruhut yang juga dikenal dengan sebutan Poltak Si Raja Minyak Dari Medan ini.
Ketika disinggung Sumut Pos, alasan DPD I Partai Demokrat Sumut mencopot jabatan Ketua Fraksi Demokrat di DPRD Sumut atas dasar indisipliner dan pelanggaran terhadap AD/ART partai, suara Ruhut di ujung telepon terdengar semakin keras.
Ruhut sempat mempertanyakan, apa yang telah dibuat oleh para anggota dewan dari partai tersebut.
“Jika itu, saya mau tanya apa yang sudah mereka yang pemain-pemain sirkus itu sudah lakukan untuk partai dan Sumut? Mereka hanya pandai menunjuk hidung Tahan, dan tidak pernah bisa dan mau menunjuk hidung mereka sendiri. Partai harus kuat, karena kita adalah partai terbesar di Indonesia. Itu harus diingat,” tandas Ruhut.
Sebelumnya, Sopar Siburian yang diproyeksikan akan menggantikan Tahan Manahan Panggabean sebagai Ketua Fraksi Demokrat DPRD Sumut, kepada Sumut Pos menyatakan, pihaknya mendesak pimpinan dewan untuk segera memparipurnakan susunan dan komposisi Fraksi Demokrat DPRD Sumut.
“Kita menunggu agar pimpinan dewan melalui Banmus, untuk mengagendakan rapat paripurna membacakan susunan dan komposisi Fraksi PD yang baru,” tegas Sopar.
Dijelaskannya, pengurus DPD PD sudah tepat dalam mengambil kebijakan pergantian fraksi, agar lebih efektif dan bersinergi dengan progaram DPD PD ke depan.
“Saya berpendapat agar pimpinan dewan tetap mengacu kepada tata tertib (Tatib) DPRD Sumut tentang Fraksi di DPRD. Dalam tatib DPRD jelas diatur, pimpinan fraksi dipilih dari dan oleh anggota fraksi. Tentu sebagai anggota fraksi yang merupakan perpanjangan tangan partai, patuh kepada keputusan DPD PD Sumut,” tukas Sopar.(ari)