Rabu (7/11) lalu, ‘Gus Center’ yang terletak di Jalan Pattimura, Medan ramai oleh wajah-wajah pelaku politik. Sebagian pengurus parpol gurem pendukung Gus mulai hadir satu per satu untuk mengikuti agenda malam itu, yakni rapat konsolidasi.
BEREDAR kabar mereka datang untuk merapatkan barisan mendukung Gus Irawan Pasaribu menjadi gubernur Sumut periode mendatang.
Seperti yang sudah dijelaskan Gus Irawan Pasaribu beberapa waktu lalu, bahwa dia tidak akan maju lewat jalur independen tapi atas dukungan parpol. Benar saja, dari pantauan wartawan kehadiran para ketua partai politik sudah menjadi reperesentasi tentang dukungan tersebut.
Dalam dua hari ini saja sudah ada beberapa partai politik yang secara resmi menyatakan dukungannya kepada Gus Irawan Pasaribu. Menjelang pembukaan pendaftaran ke KPU lewat parpol, tentu dukungan ke Gus Irawan Pasaribu akan terus bertambah.
Saat rapat partai politik di ‘Gus Center’ Gus aktif mengikutinya. Namun seperti biasa. Mantan orang nomor satu di Bank Sumut ini tetap tampil low profile. Bersahaja dan dengan senyum khasnya.
Saat itu beberapa pengurus parpol memanggilnya dengan sebutan ‘pak gubernur’. Atau sudah ada yang menyebut ‘gubernur’. Tampaknya Gus kelihatan risih dengan sebutan tersebut. Malah dalam forum itu juga dia mengaku sebenarnya sebutan kepada dirinya disederhanakan saja.
“Sebenarnya cukuplah panggil saja saya Gus. Jangan pakai gubernur atau embel-embel lain. Rasanya saya lebih senang dipanggil Gus. Sebab bagi saya panggilan Gus itu menjadi pertanda keakraban dan menghilangkan sekat,” jelasnya.
Menurut Gus Irawan, panggilan Gus baginya sangat melekat. “Lho kalau saya ke Jawa, kemudian diumumkan kalau ada Gus, mereka akan mencium tangan saya sambil salaman,” katanya sedikit berseloroh.
Namun Gus Irawan mengaku lebih yakin kalau panggilan buatnya memang lebih pantas seperti itu.
“Kalau dipanggil pak gubernur, dengan kondisi sekarang rasanya belum menjadi pantas. Andai panggilan itu pun sebuah doa, semoga diterima namun cukup kita masing-masing yang mendoakan,” ujarnya.
Bukan hanya di kalangan pengurus Parpol Gus bicara begitu. Dalam beberapakali kesempatan bertemu wartawan pun Gus Irawan selalu ingin dipanggil Gus saja. “Lebih akrab. Saya tidak tersinggung walau pun tidak pakai kata-kata abang, bapak atau yang lain. Gus saja cukup,” jelasnya.
Lantas ketika ada yang kembali meminta agar Gus itu juga menjadi singkatan dari gubernur untuk Sumut atau gubernur Sumut, Gus Irawan kembali menjelaskan pandangannya.
“Kalau saya berpikir jika itu semua berhubungan dengan jabatan gubernur baiknya untuk pribadi-pribadi saja. Kalau baiknya tetap panggil Gus, apa pun itu,” ujarnya. Memang ketika bertemu dengan siapa saja ketua KONI Sumut ini lebih senang dipanggil Gus.
“Rasanya selain nama Gus di Jawa itu sangat dihormati saya juga merasa menjadi sedikit lebih muda,” ungkapnya. “Memang abang-abang dan senior saya sekalian sudah biasa memanggil saya dengan Gus,’’katanya.
(rel/mea) Tapi sebenarnya panggilan itu berlaku untuk siapa pun termasuk yang lebih muda dari saya. Jadi agar terasa kian akrab panggil sajalah saya dengan nama Gus. Singkat, jelas dan lebih membaur,” ungkapnya.
Mendengar penuturannya yang panjang dan sederhana para pengurus parpol pun akhirnya menerima penjelasan tersebut. Saat bertanya dan berdikusi dengan Gus Irawan Pasaribu mereka langsung memanggil Gus tanpa panggilan bapak atau abang. (rel/mea)