MEDAN- Dualisme kepengurusan PSMS membuat sejumlah pesepakbola Sumut urung melamar ke klub berlambang daun tembakau itu. Tak terkecuali Dolly Ramadhani Gultom, putra Sumut yang merupakan jebolan Sociedad Anónima Deportiva (SAD) Uruguay.
Dolly mengaku berhasrat membela Ayam Kinantan. Namun ia akhirnya mengurungkan niatnya begitu mengetahui status PSMS yang serba tidak pasti. Dolly yang masih berusia 19 tahun, sebelumnya cukup punya pengalaman di kancah sepakbola nasional. Musim lalu ia memperkuat Persis Solo di kompetisi Divisi Utama PT LI. “Sebenarnya ada niat untuk bermain di PSMS. Namun saya bingung. Saya baca di media, PSMS ada dua,” kata mantan pemain Timnas U-19 ini.
Kondisi itu pula yang membuatnya memilih Pelita Bandung Raya, klub peserta ISL sebagai pelabuhan berikutnya. Artinya, keinginan untuk membela PSMS musim ini harus dikuburnya. “Iya akhirnya saya pilih Pelita Bandung Raya. Apalagi mereka serius untuk bersaing di ISL. Jika nantinya kondisi PSMS membaik, saya mau memperkuat PSMS,” tambah pemain jebolan Diklat Ragunan 2011 ini.
Sementara itu, mantan pemain tim PON Sumut yang sudah berlatih bersama skuad PSMS besutan Suimin Diharja juga mengaku belum memutuskan akan berlabuh di PSMS mana.
“Di Kebun Bunga ini kami cuma latihan saja. Belum ada niat untuk bergabung,” ujar Aidun Sastra, eks pemain Tim PON Sumut saat diwawancarai, kemarin.
Meski mengaku berhasrat besar membela PSMS, namun dualisme membuat ia bingung. “Ya, keinginan untuk bergabung dengan PSMS ada, tapi belum tahu lagi lah. Kan PSMS sekarang belum ada yang pasti, masih ribut semua,” ucapnya.
Menanggapi ini, pelatih PSMS Suimin Diharja tak dapat memberi kepastian. Menurutnya ia tidak punya kewenangan mengurusi masalah non teknis.(don)