26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Pelajar Perguruan Darul Ilmi Murni Keracunan

10 Orang Masih Dirawat

MEDAN-Setelah menjalani perawatan intensif di RS Mitra Sejati, sebanyak 42 siswa SMP dan SMA Perguruan Darul Ilmi Murni yang diduga mengalami keracunan makanan bisa pulang ker umah masing-masing. Sementara 10 siswa lainnya masih mendapatkan perawatan intensif karena masih lemah dan pusing. Mukhlis (17), pelajar kelas 3 SMA yang menjadi korban keracunan masih mendapatkan perawatan di lantai 2 rumah sakit tersebut.

“Kami rencananya mau pulang tapi belum diizinkan dokternya karena belum sehat betul,” ujar Nani (51), ibu korban saat ditemui di ruang perawatannya.

Dengan kejadian itu, Nani berharap, semoga kejadian tersebut tidak terulang kembali.

“Harapannya kejadian ini jangan terulang lagi,” ucapnya.

Ke-10 siswa yang masih dirawat, yakni 4 orang di lantai II , 1 orang di lantai III dan 5 orang di lantai 9.

“Semua pasien masih mendapatkan perawatan intensif karena mengalami pusing dan mual dan diperkirakan dalam waktu dekat sudah membaik dan diperbolehkan pulang,”ujar GM RS Mitra Sejati, Kartar Singh.
Sementara itu Kepala Sekolah SMA Perguruan Darul Ilmi, Murni Hermanto saat dikonfirmasi di RS Mitra Sejati mengaku insiden keracunan tersebut tidak menganggu proses belajar mengajar.

“Belajar mengajar berjalan seperi biasa. Hanya saja bagi korban kita berikan dispensasi untuk istirahat, dan sebagian siswa ada yang dirawat di rumah dan sebagian lagi dirawat di asrama,”ujarnya.

Keracunan itu sendiri, bilang Hermanto, diduga tak lama setelah para siswa yang tinggal diasrama mengkonsumsi sarapan pagi. “Pagi sebelum keracunan, para siswa sempat sarapan nasi kuning, udang kecepe dan tempe sambel yang dikelola pihak asrama. Mungkin saja dugaan awal mereka keracunan habis sarapan. Tapi, sampai saat ini sampel bahan makanan mentah dan jadi yang dikonsumsi siswa sudah diberikan ownerke BPPOM untuk diperiksa,” ujarnya.
Hermanto juga mengakui, jika kejadian tersebut dijadikan pembelajaran mengingat selama delapan tahun asrama berdiri belum pernah mengalami insiden seperti ini.

“Musibah siapapun nggak tahu kapan terjadinya. Setidaknya dengan kejadian ini ke depannya kita akan melakukan pengawasan yang lebih ketat lagi,”ujarnya sembari menegaskan jika seluruh biaya rumah sakit ditanggung yayasan.
Sementara Kepala Seksi Layanan Informasi Konsumen BBPOM Medan, Dra Jendakita Barus Apt melalui staf Monika mengatakan pihaknya baru menerima sampel yang diduga menjadi penyebab siswa keracunan.
“Sampelnya baru hari ini diterima berupa nasi dan sambal udang,” ujarnya.

Namun, sebutnya, tim Kejadian Luar Biasa (KLB) dari BBPOM yang berjumlah 3 orang akan turun melakukan investigasi untuk mengetahui kronologis peristiwa tersebut. Disinggung berapa lama waktu pemeriksaan untuk mendapatkan hasil, dia mengatakan, kalau untuk uji kimia sekitar 3 hari dan kalau uji mikro bisa sampai 2 minggu karena tergantung yang diuji dan menggunakan kultur jaringan. “Penentuan uji itu ditentukan tim KLB,” imbuhnya. (uma)

10 Orang Masih Dirawat

MEDAN-Setelah menjalani perawatan intensif di RS Mitra Sejati, sebanyak 42 siswa SMP dan SMA Perguruan Darul Ilmi Murni yang diduga mengalami keracunan makanan bisa pulang ker umah masing-masing. Sementara 10 siswa lainnya masih mendapatkan perawatan intensif karena masih lemah dan pusing. Mukhlis (17), pelajar kelas 3 SMA yang menjadi korban keracunan masih mendapatkan perawatan di lantai 2 rumah sakit tersebut.

“Kami rencananya mau pulang tapi belum diizinkan dokternya karena belum sehat betul,” ujar Nani (51), ibu korban saat ditemui di ruang perawatannya.

Dengan kejadian itu, Nani berharap, semoga kejadian tersebut tidak terulang kembali.

“Harapannya kejadian ini jangan terulang lagi,” ucapnya.

Ke-10 siswa yang masih dirawat, yakni 4 orang di lantai II , 1 orang di lantai III dan 5 orang di lantai 9.

“Semua pasien masih mendapatkan perawatan intensif karena mengalami pusing dan mual dan diperkirakan dalam waktu dekat sudah membaik dan diperbolehkan pulang,”ujar GM RS Mitra Sejati, Kartar Singh.
Sementara itu Kepala Sekolah SMA Perguruan Darul Ilmi, Murni Hermanto saat dikonfirmasi di RS Mitra Sejati mengaku insiden keracunan tersebut tidak menganggu proses belajar mengajar.

“Belajar mengajar berjalan seperi biasa. Hanya saja bagi korban kita berikan dispensasi untuk istirahat, dan sebagian siswa ada yang dirawat di rumah dan sebagian lagi dirawat di asrama,”ujarnya.

Keracunan itu sendiri, bilang Hermanto, diduga tak lama setelah para siswa yang tinggal diasrama mengkonsumsi sarapan pagi. “Pagi sebelum keracunan, para siswa sempat sarapan nasi kuning, udang kecepe dan tempe sambel yang dikelola pihak asrama. Mungkin saja dugaan awal mereka keracunan habis sarapan. Tapi, sampai saat ini sampel bahan makanan mentah dan jadi yang dikonsumsi siswa sudah diberikan ownerke BPPOM untuk diperiksa,” ujarnya.
Hermanto juga mengakui, jika kejadian tersebut dijadikan pembelajaran mengingat selama delapan tahun asrama berdiri belum pernah mengalami insiden seperti ini.

“Musibah siapapun nggak tahu kapan terjadinya. Setidaknya dengan kejadian ini ke depannya kita akan melakukan pengawasan yang lebih ketat lagi,”ujarnya sembari menegaskan jika seluruh biaya rumah sakit ditanggung yayasan.
Sementara Kepala Seksi Layanan Informasi Konsumen BBPOM Medan, Dra Jendakita Barus Apt melalui staf Monika mengatakan pihaknya baru menerima sampel yang diduga menjadi penyebab siswa keracunan.
“Sampelnya baru hari ini diterima berupa nasi dan sambal udang,” ujarnya.

Namun, sebutnya, tim Kejadian Luar Biasa (KLB) dari BBPOM yang berjumlah 3 orang akan turun melakukan investigasi untuk mengetahui kronologis peristiwa tersebut. Disinggung berapa lama waktu pemeriksaan untuk mendapatkan hasil, dia mengatakan, kalau untuk uji kimia sekitar 3 hari dan kalau uji mikro bisa sampai 2 minggu karena tergantung yang diuji dan menggunakan kultur jaringan. “Penentuan uji itu ditentukan tim KLB,” imbuhnya. (uma)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/