Fernando Marlinton Marbun, Korban Ledakan Mortir di Besitang
MEDAN- Fernando Marlinton Marbun (27), korban ledakan mortir, Sabtu (24/11) lalu, masih mendapatkan perawatan intensif tim medis Rumah Sakit Umum (RSU) Bandung di Jalan Mistar Medan. Kondisi Marlinton sendiri mulai stabil pascaoperasi amputasi empat jarinya, Senin (26/11) malam.
Pantauan di RS, warga Desa Perkebunan Inti Rakyat Lokal (Pirlok) Kecamatan, Besitang itu masih terbaring lemah di lantai dua RS Bandung tempat dirinya dirawat.
“Usai diamputasi, Marlinton masih kelihatan lemah. Dan kini ia hanya memiliki 1 jari kelingking saja, 4 jari yang lain pada tangan kanannya sudah dipotong,” ungkap Nurma br Munte (52) ibu kandung korban saat ditemui di RS Bandung, Selasa (27/11).
Dari pengakuan Nurma, kemungkinan operasi amputasi akan dilaksanakan kembali, jika tidak ada perkembangan pada jari tangan lainnya.
“Dalam seminggu ini dokter masih melihat perkembangannya (Marlinton). Apabila tangan Marlinton tidak bisa digerakan, akan dilakukan amputasi lagi hingga sampai pergelangan tangan kanannya,” ujarnya.
Peristiwa itu juga menjadi perhatian Poldasu (Polisi Daerah Sumatera Utara). Tim labfor ( Laboratorium Forensik) Polda sempat mengunjungi korban guna lakukan pendataan, Senin (26/11) sore.
“Semalam sore orang Labfor Polda datang kemari (RS Bandung) untuk melihat keadaan Marlinton” sebut Nurma.
Sementara Elsa Silalahi (28) istri korban, terlihat tak kuasa melihat penderitaan suami tercinta. Terkadang sesekali terlihat meneteskan airmata saat melihat ke arah suaminya Marlinton yang terbaring lemah di atas tempat tidur.
“Kejadian ini tidak kami inginkan, ini hanya musibah. Suami saya tidak tau kalau benda yang dipegangnya itu mortir. Jadi kami minta adanya perhatian pada pemerintah secara serius. Mungkin kami berharap ada bantuan bagi para dermawan yang mau mengulurkan bantuannya, karena kami hanya petani,” harap Elsa.
Diceritakan Elsa, Insiden berdarah itu terjadi, Minggu (25/11) malam. Saat itu Marlinton penasaran ingin menunjukan barang unik yang ditemukannya diladangnya pada 2 temannya, Jujur Sembiring dan Udin Brutu.
Di warung miliknya, Marlintonpun menunjukan barang logam sebesar jari telunjuk itu pada temannya, saat meletakan ke atas meja tak pelak logam kuning itupun meledak.
Hingga suara ledakan berdengung di sudut kampung itu. Akibatnya Marlinton dan kedua temannya itu tergeletak di lantai dengan bersimbah darah, begitu juga Elsa yang saat itu di ruang tamu tekena pecahan steling akibat ledakan itu.
“Saat ledakan itu saya berada di ruangan tamu dan hendak ke dapur berencana mau makan. Tiba – tiba saya dengar suara ledakan dan saya terkena pecahan steling warung kami,” jelasnya.
Wargapun melarikan ke tiga korban ke RS Pertamina Pangkalan Brandan. Namun lantaran tangan kanan Marlinton hancur dan paha kanannya robek, satu jam dirawat disana Marlinton dirujuk ke RSU Bandung Medan. Sementara Jujur Sembiring dan Udin Brutu tetap di rumah sakit Pertamina karena mengalami luka yang tidak begitu parah. (uma)