26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Imigran Bertambah, Rudenim Medan Over Kapasitas

MEDAN- Rumah Detensi Imigrasi Medan (Rudemin) kewalahan mengawasi dan membina imigran gelap yang jumlahnya terus kian membengkak. Selain fasilitas yang minim, jumlah personelnya juga terbatas. Di Rudenim Belawan sendiri, tercatat menampung 258 warga negara asing.

Kepala Rudemin Medan Herdaus mengatakan, Rudenim di Belawan paling banyak menampung warga negera asing dari Srilanka yang berjumlah 130 orang, disusul Myanmar 83 orang, Afganistan 18 orang, Pakistan 14 orang, Banglades 6 orang, Somalia 4 orang, Irak 2 orang dan Iran 1 orang.

Sebanyak 202 di antaranya WNA yang ditampung itu adalah  laki-laki dewasa, 23  perempuan dewasa, 19 anak laki-laki dan 14 anak perempuan. “Padahal kapasitas Rudenim di Belawan itu hanya 120 orang. Kita punya 30 kamar yang seharusnya masing-masing dihuni empat orang. Faktanya sekarang satu kamar diisi 8-10 orang,” kata Kepala Rudenim Medan Herdaus, Selasa (27/11).

Sementara itu, jumlah petugas di Rudenim itu hanya 21 orang. Sedangkan jumlah imigran gelap terus membengkak. Herdaus memaparkan pihaknya terpaksa memerintahkan  pegawai administrasi untuk membantu pengamanan. “Sudah kami usulkan penambahan personel. Kita tunggu sajalah realisasinya,” sambung Herdaus.

Dia juga memaparkan, terdapat 800 imigran dari berbagai negara yang tersebar di delapan titik di Sumut. Pendatang ilegal itu didominasi warga negara Srilanka, kemudian Myanmar, Pakistan, Afghanistan, Bangladesh, dan Somalia.  (far)

MEDAN- Rumah Detensi Imigrasi Medan (Rudemin) kewalahan mengawasi dan membina imigran gelap yang jumlahnya terus kian membengkak. Selain fasilitas yang minim, jumlah personelnya juga terbatas. Di Rudenim Belawan sendiri, tercatat menampung 258 warga negara asing.

Kepala Rudemin Medan Herdaus mengatakan, Rudenim di Belawan paling banyak menampung warga negera asing dari Srilanka yang berjumlah 130 orang, disusul Myanmar 83 orang, Afganistan 18 orang, Pakistan 14 orang, Banglades 6 orang, Somalia 4 orang, Irak 2 orang dan Iran 1 orang.

Sebanyak 202 di antaranya WNA yang ditampung itu adalah  laki-laki dewasa, 23  perempuan dewasa, 19 anak laki-laki dan 14 anak perempuan. “Padahal kapasitas Rudenim di Belawan itu hanya 120 orang. Kita punya 30 kamar yang seharusnya masing-masing dihuni empat orang. Faktanya sekarang satu kamar diisi 8-10 orang,” kata Kepala Rudenim Medan Herdaus, Selasa (27/11).

Sementara itu, jumlah petugas di Rudenim itu hanya 21 orang. Sedangkan jumlah imigran gelap terus membengkak. Herdaus memaparkan pihaknya terpaksa memerintahkan  pegawai administrasi untuk membantu pengamanan. “Sudah kami usulkan penambahan personel. Kita tunggu sajalah realisasinya,” sambung Herdaus.

Dia juga memaparkan, terdapat 800 imigran dari berbagai negara yang tersebar di delapan titik di Sumut. Pendatang ilegal itu didominasi warga negara Srilanka, kemudian Myanmar, Pakistan, Afghanistan, Bangladesh, dan Somalia.  (far)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/