26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Trotoar Itu Memang untuk Pejalan Kaki

MEDAN-Trotoar yang dibangun seyogiyanya untuk digunakan para pejalan kaki. Tapi kini, hal itu sepertinya sudah tidak lagi diindahkan bagi sejumlahn
warga yang tinggal di Kota Medan. Trotoar disikat sejumlah pedagang kaki lima yang sengaja menggelar lapak dagangannya di atas-atas trotoar.

Pemandangan itu dapat dilihat di sepanjang Jalan SM Raja, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Dr Mansyur, Jalan AR Hakim dan sejumlah jalan lainnya yang ada di Kota Medan. Seperti yang terlihat di sepanjang trotoar Jalan Masjid Raya Medan, persis di depan Taman Sri Deli, para pedagang banyak memanfaatkan trotoar sebagai tempat mencari nafkah para pedagang. Mulai dari penjual bakso, mie ayam, sate dan pedagang lainnya, semua tersusun rapi berjualan diatas trotoar tersebut.
“Sudah lama para pedagang berjualan di atas trotoar di depan Masjid Raya ini. Saya, selaku pejalan kaki mengalah dan terpaksa berjalan di badan jalan,” ujar Ayi, salah seorang pejalan kaki saat ditemui Sumut Pos, Minggu (2/12) petang.
Disisi lain, seorang pedagang sate yang berjualan di atas trotoar halaman mesjid Raya, yang tidak mau menyebutkan namanya mengaku terpaksa menjual dagangannya di atas trotoar itu, karena di kawasan itu ramai orang beraktivitas.
“Disini lumayan rame yang beli,” ujarnya.

Dia mengatakan, berjualan di atas trotoar tersebut tidaklah serta merta gratis dan bebas dari biaya sewa lapak. Menurutnya, setiap hari ada oknum yang mengutip iuran, untuk sewa tempat.
“Setiap hari saya setor Rp 20.000. Ada orang yang mengutipnya. Itu untuk uang sewa lapak saja, tapi ada juga yang mengutip untuk biaya kebersihan. Itu sekitar seribu atau dua ribu,” katanya.
Dia berharap, para pedagang lainnya yang berjualan di atas trotoar diberikan lokasi yang lebih baik oleh pemerintah untuk berjualan ketimbang berjualan di trotoar, sehingga tidak menganggu aktivitas para pejalan kaki.
“Kalau pemerintah menyediakan tempat kami berjualan, mungkin kami akan pindah dari sini. Karena saya tahu, trotoar itu memang untuk para pejalan kaki,” pungkasnya. (mag-12)

MEDAN-Trotoar yang dibangun seyogiyanya untuk digunakan para pejalan kaki. Tapi kini, hal itu sepertinya sudah tidak lagi diindahkan bagi sejumlahn
warga yang tinggal di Kota Medan. Trotoar disikat sejumlah pedagang kaki lima yang sengaja menggelar lapak dagangannya di atas-atas trotoar.

Pemandangan itu dapat dilihat di sepanjang Jalan SM Raja, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Dr Mansyur, Jalan AR Hakim dan sejumlah jalan lainnya yang ada di Kota Medan. Seperti yang terlihat di sepanjang trotoar Jalan Masjid Raya Medan, persis di depan Taman Sri Deli, para pedagang banyak memanfaatkan trotoar sebagai tempat mencari nafkah para pedagang. Mulai dari penjual bakso, mie ayam, sate dan pedagang lainnya, semua tersusun rapi berjualan diatas trotoar tersebut.
“Sudah lama para pedagang berjualan di atas trotoar di depan Masjid Raya ini. Saya, selaku pejalan kaki mengalah dan terpaksa berjalan di badan jalan,” ujar Ayi, salah seorang pejalan kaki saat ditemui Sumut Pos, Minggu (2/12) petang.
Disisi lain, seorang pedagang sate yang berjualan di atas trotoar halaman mesjid Raya, yang tidak mau menyebutkan namanya mengaku terpaksa menjual dagangannya di atas trotoar itu, karena di kawasan itu ramai orang beraktivitas.
“Disini lumayan rame yang beli,” ujarnya.

Dia mengatakan, berjualan di atas trotoar tersebut tidaklah serta merta gratis dan bebas dari biaya sewa lapak. Menurutnya, setiap hari ada oknum yang mengutip iuran, untuk sewa tempat.
“Setiap hari saya setor Rp 20.000. Ada orang yang mengutipnya. Itu untuk uang sewa lapak saja, tapi ada juga yang mengutip untuk biaya kebersihan. Itu sekitar seribu atau dua ribu,” katanya.
Dia berharap, para pedagang lainnya yang berjualan di atas trotoar diberikan lokasi yang lebih baik oleh pemerintah untuk berjualan ketimbang berjualan di trotoar, sehingga tidak menganggu aktivitas para pejalan kaki.
“Kalau pemerintah menyediakan tempat kami berjualan, mungkin kami akan pindah dari sini. Karena saya tahu, trotoar itu memang untuk para pejalan kaki,” pungkasnya. (mag-12)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/