Kemalawati AE SH, Ketua Umum BKOW Sumut
Sejak kecil diperkenalkan dengan kehidupan rakyat kecil, menjadikan wanita yang satu ini memiliki kepekaan tinggi terhadap kondisi sekitar.
Mengetahui ada warga yang terzolimin, dia pun siap memberikan pembelaan. Apapun konsekwensinya. Itulah yang sampai saat ini dilakoni oleh Kemalawati AE SH. Lewat organisasi yang dipimpinnya, lewat lembaga advokasi yang didirikannya, tidak terhitung berapa banyak kasus ketidakadilan yang ditanganinya. Suatu kepuasan tersendiri bisa membantu orang yang benar –benar membutuhkan.
‘’ Saya tidak meminta imbalan. Mereka mendoakan saja sudah bersyukur. Karena memang tidak semua harus diukur dengan uang,”ujar Kemalawati ketika ditemui di kediamannya Jalan Medan – Tanjung Morawa Km 13,5.
Saat dikunjungi (28/11) lalu, di kediamannya saat itu sedang ada pertemuan para wanita dari Pergerakan Wanita Nasional Indonesia (Perwanas). Kebetulan, Perwanas Sumut mendapat program dari Perwanas Pusat untuk menjalankan kegiatan sosialisasi hidup bersih bagi keluarga di Medan dan Deliserdang. ‘’Sudah biasa ramai seperti ini. Rumah saya sudah menjadi semacam basecamp,”ujarnya.
Kesibukan Kemalawati semakin bertambah. Selain sebagai Ketua Perwanas Sumut, Kemalawati saat ini juga menjabat sebagai Ketua Umum Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Sumut. Sementara BKOW sendiri cukup aktif menggelar berbagai kegiatan.
‘’Di BKWO ada bergabung 90 organisasi dan sekitar 70 yang aktif,”sambung mantan anggota DPRD Sumut tahun 1992- 1997 ini.
Disebutkannya, fokus kegiatan BKOW antara lain di bidang kesehatan, pendidikan, kesejahteraan masyarakat, hukum dan politik. Dalam rangka HUT ke – 42 BKOW AKHIR Oktober lalu, digelar beberapa acara seperti jalan sehat dan bazar kuliner nusantara.
‘’Kegiatan HUT kemarin kita gelar di Tanjung Morawa. Tujuannya agar BKOW dikenal sampai ke daerah, sampai ke kalangan menengah ke bawah, ‘’sambung istri dari Sudarianto ini.
BKOW, tambah Kemala juga membuka program bina bantuan hukum, penyuluhan HIV/AIDS dan sebagainya. Dan dalam waktu dekat BKOW akan menggelar dialog debat kandidat Cagubsu.
‘’Kita ingin mengajak kaum perempuan untuk menjadi pemilih yang cerdas,”ujar wanita yang pernah menjabat sebagai Ketua PNI Sumatera Utara dan Wakil Ketua DPD PDI P Sumut.
Meski disibukkan dengan seabrek ageda di BKOW, Kemalawati tidak bisa mengabaikan panggilan hatinya untuk selalu melayani orang – orang yang butuh bantuan. ‘’Handphone saja ini tak pernah mati. Rumah saya yang sekaligus sebagai sekretariat Lembaga Advokasi Pekerja Indonesia ini juga terbuka 24 jam,” sambung ibunda dari Rizky Pratama Putra dan Heru Dermawan ini. Apa yang mendasarinya mau melakukan hal ini ?
‘’Ini semata- mata tanggungjawab moral. Sebagai anak saya ingin meneruskan apa yang telah diperjuangkan orang tua saya,” ujar putri dari mantan anggota DPR-RI, mantan Bupati Asahan dan Bupati Karo Abdullah Eteng ini.
Didikan orang tuanya memang sangat berarti bagi Kemalawati. Dia mengenang, saat sang ayah menjadi anggota DPR-RI , silih berganti warga yang datang mengadu ke rumah mereka. Terutama menyangkut kasus tanah.
‘’Kebetulan ayah di komisi II. Jadi selalu ada saja pengaduan tentang tanah. Dan kami anak- anaknya diwajibkan mendengarkan langsung keluhan warga tersebut. Tak jarang pertemuan berlangsung sampai dini hari,”kenangnya. ‘’Ayah dan mama saya seorang pejuang. Mereka orang yang idealis nasionalis. Dan semangat itu ditanamkan kepada anak – anaknya,” tegas alumnus Fakultas Hukum USU ini.
Melalui lembaga advokasi yang dibangunnya, banyak kasus yang sudah ditanganinya. Mulai kasus tenaga kerja sampai kasus narkoba. Satu yang cukup melekat diingatannya ketika dia menangani seorang remaja korban narkoba.
‘’Anak itu sempat sakau di hadapan saya. Tapi alhamdulilah dia bisa sembuh dan bisa berprestasi. Saya hanya menanamkan kepadanya bagaimana menghargai hidup dan mengajaknya bertanggungjawab,”cerita Kemala yang juga Kepala Sekolah TK Atika.
TK Atika sendiri didirikannya semasa kuliah, tahun 1987. Hingga kini, TK yang berada di Jalan Medan – Tanjungmorawa ini tetap bertahan.
‘’Walaupun jumlah muridnya tidak begitu banyak lagi. Tapi saya tetap mempertahankan sekolah ini, karena sudah banyak lulusannya yang menjadi orang terpandang,” sebutnya. (sih)