Dalam rangka mengendalikan jumlah penduduk Kota Medan, Pemko Medan mencanangkan program gerakan norma keluarga kecil sejahtera. Program ini dilaksanakan dalam jangka waktu lama dengan lebih terpadu dan teringentrasi. Disamping pentingnya pemahaman masyarakat tentang norma keluarga kecil sejahtera. Program ini, juga untuk merubah cara pandang masyarakat, banyak anak banyak rezeki.
“Alhamdulillah, melalui upaya dan kerjasama kita semua baik pemerintah, PKK Kota Medan, LSM, stakeholders dan seluruh masyarakat, laju pertumbuhan penduduk di Kota Medan, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir menunjukkan kecendrungan yang terus menurun,” kata Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, ketika mencanangkan Kesatuan Gerak PKK-KB Kesehatan Kota Medan 2012 di Gedung Dharma Wanita Medan, Senin (3/12) pagi.
Wali kota juga mengingatkan keberhasilan tersebut tidak boleh membuat terlena. Sebab, masalah kependudukan tidak semata-mata berkaitan bukan hanya masalah kuantitas saja tapi kualitas kesehatan, pendidikan maupun ekonomi.
Karenanya, perlu ditingkatkan komitmen bersama dengan semua umur terutama para kader serta Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) sebagai ujung tombak di lapangan.
Atas dasar itulah Wali Kota menilai pencanangan dilakukan untuk memiliki arti dan nilai strategis. Khususnya dalam rangka semakin mengefektifkan koordinasi dan sinergitas guna mewujudkan keluarga kecil, sehat, bahagia dan sejahtera.
“Untuk itu jadikan pencanangan ini menjadi momentum untuk lebih memantapkan kesatuan, gerak langkah, program bersama, guna menggelorakan program keluarga berencana di tengah-tengah masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Wali Kota, penekanan angka kelahiran sangat terkait dengan peningkatan kesejahteraan. Itu sebabnya pemerintah mencanangkan cukup dua anak saja sehingga anak yang dilahirkan lebih berkualitas. Dengan dua anak tentunya akan memudahkan para orang tua dalam memberikan pelayanan pendidikan maupun ekonomi.
“Pemko Medan akan terus mendukung program KB bersama dengan instansi terkait sehingga angka kelahiran semakin tahun semakin bisa ditekan di Kota Medan. Apa itu melalui implan, vasektomi maupun cara lainnya yang bertujuan untuk membatasi angka kelahiran,”paparnya.
Pada kesempatan itu Wali Kota menyampaikan harapannya agar para nelayan di Belawan mau ikut vasektomi, sebab tingkat kelahiran di kawasan itu kabarnya cukup tinggi. Jika dilakukan melalui pendekatan yang baik dan benar, wali kota optimistis para nelayan pasti mau. Karenanya, Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Medan untuk mensosialisasikannya.(gus)