Aksi Ribuan Buruh di Jalinsum Tanjungmorawa dan Binjai
MEDAN-Kemarin, seperti digaung-gaungkan, buruh kembali berunjuk rasa menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi. Kerusuhan relatif tak terjadi, namun buruh berhasil memblokir jalan masuk ke Medan. Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, berada di Jakarta hingga tuntutan buruh tak tersampaikan langsung.
Pantauan di lapangan, ribuan buruh memblokir akses Jalan Tol Medan-Tanjungmorawa, akses Jalan Medan-Belawan dengan titik aksi tol PT KIM 1 Mabar dan Tol Belawan serta menutup akses Jalan Medan-Binjai-Langkat- Aceh dengan aksi di Jalan Medan-Binjai Km 12.
Di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Medan-Binjai ribuan buruh dari pagi telah bergerak melakukan sweeping ke beberapa perusahaan seperti pabrik baterai ABC dan PT Latexindo Toba Perkasa, pabrik pembuat sarung tangan di Gatot Subroto kilometer 12. Lalu lintas dari Binjai menuju Medan sepanjang 5 kilometer macet total. Ribuan kendaraan tidak bergerak. Demikian juga lalu lintas Medan ke Binjai padat merayap. Kemacetan terjadi sejak Jalan Gatot Subroto KM 14 hingga ke Kota Medan akibat aksi buruh menuntut kenaikan UMP Sumut sebesar Rp2,2 juta. Kendaraan bahkan mengantre hingga empat lajur didominasi truk dan kendaraan pribadi. Bus umum dan angkot juga terjebak kemacetan. Kendaraan roda dua bisa bergerak di sela-sela roda empat.
Sementara itu, di Jalinsum Tanjungmorawa, arus lalu lintas macet total. Pengguna jalan yang ingin menuju ke Medan terpaksa melewati jalan alternatif dari Kayu Besar menuju Batangkuis, dan Tembung. Akibatnya, di jalan alternatif ini juga macet. Kemacetan cukup parah itu, terjadi sejak sekira pukul 10.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB.
“Jadi ya demo buruh di Tanjungmorawa? Kok macet di Batangkuis. Bus, truk-truk lewat situ semua,” ungkap Kiki, warga Batangkuis.
Hal senada juga dikemukakan warga Batangkuis lainnya, Ani. Dikatakannya, bus-bus penumpang yang biasanya tidak melintas di Jalan Batangkuis, terlihat lalu lalang sejak pagi. “Itu bus-bus Intra kok jadinya lewat sini,” katanya.
Sementara itu, salah seorang pengemudi angkutan kota (Angkot) jurusan Batangkuis-Medan Mall saat terjebak macet di perlintasan Jalan Medan-Batangkuis, tepatnya di seputaran Desa Sei Rotan, menyatakan kemacetan yang terjadi cukup panjang hingga ke Tembung Pasar 10. “Macetnya Panjang bang, sampai simpang pasar 10 Tembung,” kata supir itu.
Kembali ke Tanjungmorawa, buruh yang bertahan di depan pintu tol itu, menyebabkan Jalinsum lumpuh total. Ribuan kendaraan mengantre di sepanjang jalan dari Kota Medan. Panjang antrean hingga sekitar 5 km lebih. Terhentinya kendaraan membuat sejumlah sopir mematikan mesin kendaraannya. Bahkan ada sopir truk yang beristirahat dan tidur-tiduran di bawah truk. “Kalau sampai jam 6 sore, ya kita nggak bisa ke mana-mana,” ucap Anto, sopir truk.
Sementara itu, AKBP Dicky Patri Negara yang baru saja menjabat sebagai Kapolres Deliserdang langsung turun ke lapangan melakukan pengamanan demontrasi buruh. AKBP Dicky Patri Negara, pada Senin (10/12) di Sartijabkan di Mapoldasu mengantikan AKBP Wawan Munawar SiK yang kini menjadi menjabat Wadir Kriminal Umum Poldasu.
Buruh bertahan di gerbang tol sekitar 7 jam lamanya. Di sana selain mengelar orasi, buruh menyempatkan diri berjoget untuk mengisi kekosongan waktu. Namun, aksi demontrasi buruh yang berjalan lancar tercemar oleh ulah sopir angkot KPUM Andi yang nekat menderobos blockade polisi, akibatnya beberapa tameng yang dipakai polisi untuk menghalau para demontrasi tergilas.
Aksi Andi itu sempat membuat konsentrasi massa buruh buyar ketika mendegar orasi orator. Kejadian lainnya, truk Fosu BK 8899 GS yang terjebak di gerbang Tol Balmera terbakar diduga akibat hubungan arus pendek listrik. Truk yang mengakut alat berat itu, terjebak di gerbang tol semenjak pukul 11. 30 WIB. Pukul 12. 00 WIB mesin truk tersebut menyalah diduga karena panasnya mesin, maka terjadi hubungan arus pendek pada system listrik kendaran berat itu.
Sedangkan massa buruh membubarkan diri sekitar pukul 17. 00 WIB, lebih awal satu jam sekitar pukul 18. 00 WIB. Massa buruh bubar karena guyuran gerimis. Seiring bubarnya massa buru, gerbang tol mulai dibuka arus kendaran mulai bergerak.
Plt Gubsu ke Jakarta
Bagaimanapun aksi buruh kemarin cukup mengejutkan pengguna jalan. Sayangnya, aksi itu sama sekali tidak diperhatikan pejabat terkait. Di setiap titik kumpul buruh tidak ada pejabat pemerintah provinsi yang hadir dan memberi pernyataan soal tuntutan buruh tersebut. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara malah tidak berada di Medan. Menurut Humas Pimpinan, Zakaria, melalui Kabag Humas, Dian, Gatot berada di Jakarta. “Ya benar Pak Gubsu hari ini (kemarin) berangkat ke Jakarta untuk pertemuan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, Red) 2013. Sejak pagi memang Pak Gubsu sudah berangkat,” ujar Dian.
Akibat tidak adanya gubernur di Kota Medan, hari ini, Selasa (11/12), buruh akan kembali demo menutup akses jalan masuk ke Kota Medan dan Bandara Polonia. Sekretaris DPD Serikat Pekerja Nasional (SPN) sekaligus koordinator aksi, Mince Simatupang mengaku, mereka tidak akan menghentikan aksi hingga tuntutan mereka direalisasi Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho. “Kita akan terus lakukan aksi ini,” kata Mince.
Ditambahkan Mince, aksi ini akan dilakukan hingga Rabu (12/12), guna merealisasikan tuntutan buruh. “Yang pasti, kami akan lanjutkan hingga tiga hari ke depan. Dan jika belum juga ada kejelasan dari Plt Gubsu, aksi akan terus dilakukan oleh semua buruh,” ancam wanita berkacamatan ini.
Dijelaskan dia, aksi kali ini menyusul dengan aksi besar-besaran yang dilakukan di Kantor Gubernur, beberapa waktu lalu. Karena SK Gubernur yang menaikan upah buruh hanya 70 ribu perbulan, tidaklah sesuai untuk kebutuhan hidup buruh.
“Memang dia (Gatot, Red) merevisi gaji buruh yang dulunnya Rp1.350.000, ditambah 70 ribu per bulan. Namun, dengan penambahan itu, tidaklah layak bagi kami,” terang dia.
Untuk itu, pihaknya meminta kembali kebijakan Plt Gubsu, untuk mempertimbangkan kenaikan gaji yang mereka nilai tidak mencukupi biaya hidup mereka. “Tuntutan buruh yang meminta gaji Rp2,2 juta adalah hal yang wajar di zaman sekarang ini. Tinggal Gubsu saja yang mengambil sikap gimana harus dibuat,” tegasnya. (mag-12/btr/ari/ndi)