Monterrey v Chelsea
KARIR sepak bola Fernando Torres diakuinya banyak terinspirasi dari tokoh kartun sepak bola asal Jepang, Captain Tsubasa. Berhubung Piala Dunia Antarklub digelar di Tokyo Jepang, pemain berjuluk El-Nino itu seolah dejavu. Dia terkenang-kenang masa kecilnya yang sangat mengidolakan Tsubasa.
Di Spanyol, serial itu disebut sebagai ‘Oliver y Benji’. Dan tokoh Captain Tsubasa Ozora di seriel versi Negeri Matador dikenal sebagai Oliver Atom. “Semasa kecil sinyal TV sulit di tempatku. Tapi kawan-kawanku semua berbicara tentang kartun sepak bola Jepang,” kata Torres di situs Metro.co.uk
“Di Spanyol film seri itu bernama ‘Oliver y Benji’ dan di Jepang (termasuk di Indonesia Red) disebut Captain Tsubasa. Dua pemain muda itu (Oliver-Tsubasa dan Benji-Genzo Wakabayashi) bermain bersama dan masuk ke tim nasional, memenangi Piala Dunia, lalu pindah ke Barcelona dan Bayern Munchen, kemudian hijrah ke Eropa. Itu seperti mimpi,” sambung eks bomber Atletico Madrid dan Liverpool itu.
Tak dipungkirinya, sebab serial kartun itu pula Torres terobsesi jadi pemain bola. “Aku mulai bermain bola karena kartun itu dan juga karena dipaksa kakakku. Aku juga menyukai film kartun. Aku ingin seperti Oliver karena dia selalu dimainkan,” kata striker termahal di Liga Inggris itu.
Well, itulah sepenggal kisah jelang laga semifinal Piala Dunia Antarklub antara klub Meksiko juara Liga Champions Concacaf Monterrey kontra juara Liga Champions Eropa, Chelsea.
Selain dejavu kisah masa kecil Torres, sang striker juga menatap laga ini sebagai laga penting penuh gengsi. Dia ingin menggandengkan kejuaraan Eropa yang sudah diraihnya bersama Chelsea, dengan kejuaraan dunia. Hal itu diibaratkannya dengan pencapaiannya bersama Timnas Spanyol di Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010 serta Piala Eropa 2012.
“Siapa bilang ajang ini tak penting? Aku melihat rekaman fans Corinthians di Bandara Tokyo dari video David Luis. Tentu bagi mereka ini sangat penting. Begitu juga bagiku,” beber Torres di situs resmi klub seperti dilansir Soccerway.“Di Eropa memang tak banyak yang peduli. Tapi di sini, ajang ini adalah Piala Dunia. Kami bermain di ajang ini bukan untuk berlibur,” lanjutnya.
Tapi, andaipun mereka merebut gelar juara Piala Dunia Antarklub, tapi hal ini tidak bisa menjadi pelipur lara bagi fans yang kecewa, karena The Blues lebih dulu keluar dari Liga Champions musim ini.
“Di Champions adalah mimpi untuk menang musim lalu, dan kami ingin melakukannya lagi musim ini untuk memenangi Liga Champions dua kali berturut-turut. Tapi tersisih lebih awal, dan itu sangat mengecewakan,” pungkas El Nino.
Di sisi lain, pelatih Monterrey Victor Vucetich senang bisa menjamu Chelsea di semifinal. Menang 3-1 atas tim Korea selatan, Ulsan, Monterrey berhak melaju ke semifinal.
Permainan saat melawan Ulsan adalah permainan terbaik timnya. Saat itu striker mereka, Cesar Delgado mencetak dua gol plus satu gol Yesus Corona. Kalau bisa, minimal permainan Monterrey harus seperti itu ketika meladeni pasukan Rafael Benitez.
“Chelsea adalah tim yang sangat terkenal di dunia, tapi kami ingin melakukan yang terbaik,” kata Vucetich dilansir Soccerway.
“Kami ingin bermain lagi seperti yang kami lakukan di pertandingan lawan Ulsan. Kami juga memiliki pemain dengan pengalaman internasional, dan itu penting,” bebernya.
Sebelumnya, kubu Ulsan Hyundai diam-diam juga sangat ingin meladeni Chelsea. Maka itu ketika mereka kalah dari Monterrey, sang pelatih Kim Ho-Gon sangat kecewa.
“Saya sangat kecewa, karena kami layak berbicara banyak di ajang ini,” kata Kim. (*)