INSIDEN lemparan koin oknum penonton terhadap Rio Ferdinand dalam derby Manchester di Stadion Etihad (9/12), memunculkan wacana perubahan terhadap sistem keamanan di stadion-stadion Inggris. Yakni, diterapkannya pengaman dari jaring, khususnya di belakang gawang seperti yang populer di Bundesliga.
Asosiasi pemain sepak bola Inggris (PFA) adalah pihak yang mengusulkan dan getol mengampanyekannya. Tapi, itu jelas tidak termasuk nama Vincent Kompany. Sebab, kapten Manchester City tersebut tidak setuju dengan ide jaring pengaman.
“Saya dengan sangat tegas menolak usulan itu karena membuat fans diperlakukan selayaknya binatang. Itu sama saja mengurung mereka di stadion,” kata Kompany kepada BBC.
“Usulan itu tidak bagus karena ini bukan hanya untuk Manchester City dan Manchester United, melainkan juga untuk sepak bola di Inggris,” imbuh pemain internasional Belgia itu.
Sistem pengaman jaring kali pertama diterapkan pada Piala Dunia 2006 yang saat itu berlangsung di Jerman. Itu setelah FIFA meminta panpel Jerman untuk membuat sistem pengamanan yang kuat, tapi tidak membuat fans merasa tersiksa di dalam stadion. (dns/bas/jpnn)