26 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Dicari, Gubernur Berintegritas

Budiman Sudjatmiko Berharap Pilgubsu Berlangsung Damai

MEDAN-Anggota Komisi II DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko mengatakan memasuki tahun 2013, tidak ada momentum yang lebih tepat kecuali untuk memulai menyusun resolusi dan membagi optimisme untuk Indonesia.

“Saya tidak terlalu paham dengan Pilkada Sumut. Karena itu saya tidak bisa memberikan komentar lebih banyak. Namun saya berharap agar masyarakat dapat memilih calon-calon yang berintegritas untuk menjadi pemimpin Sumut,” ungkapnya di sela-sela Orasi Ilmiah bertema Menyonsong Kepemimpinan Nasional Yang Berintegritas dalam rangka Dies Natalis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU), Jumat (14/12).

Dia juga mengatakan jika saat ini sosok calon pemimpin harus berintegritas. Selain itu juga harus mampu menyusun arah strategi pemenangan politik dan juga komunikasi politik untuk membangun citra.

Selain itu, menurut Budiman,  kecakapan dan keandalan berkinerja harus mengiringi perjalanan sosok para pemimpin ke depan, begitu juga di Sumut. “Tanpa kinerja yang cakap dalam melahirkan kebijakan publik, maka pemimpin tidak akan dapat memajukan kesejahteraan umum,” sebutnya.

Meski mengaku tidak paham, namun Budiman mengharapkan agar Pilgubsu dapat berlangsung damai. Karena dia menilai Medan adalah sebuah tempat di mana keragamannya sangat tinggi. Walaupun keras kotanya, imbuh Budiman, namun tidak ada konflik-konflik berdasarkan SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan).

“Kedamaian harus tetap dijaga agar tidak ada isu timbul mengenai SARA. Kedamaian ini kehebatan Sumut, kalau tegang sedikit itu wajar dalam demokrasi, tapi jangan sampai SARA,” sebut politisi kelahiran Jawa Tengah, 10 Maret 1970 ini.

Dalam orasinya Budiman juga mengungkapkan di masyarakat demokratis yang masih berkembang seperti Indonesia, kandidat pemimpin lebih sering tergoda untuk mengemas komunikasi politik mereka pada tampilan perwajahan sosok, ketimbang substansi.

“Jika pemimpin hanya mengejar pencitraan belaka, berarti mereka hanya mau cari gampangnya saja,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Dekan FISIP USU Prof Badaruddin mengungkapkan data yang diperoleh dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), banyak pejabat kita yang tersangkut masalah, bukan hanya Sumut.

Ini yang melatarbelakangi FISIP mengangkat tema ini dalam mengadakan acara Dies Natalis. Dengan Orasi Ilmiah ini, diharapkan mahasiswa bisa dengan cerdas memilih, sehingga kita mendapatkan pemimpin yang berintegritas.

“Kalau kita lihat di Sumut, Gubernur lengser karena masalah integritas. Kita sudah punya lima calon untuk pemilihan Gubernur di 2013 mendatang, karenanya, masyarakat harus cerdas memilih,”sebutnya.(uma)

Budiman Sudjatmiko Berharap Pilgubsu Berlangsung Damai

MEDAN-Anggota Komisi II DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko mengatakan memasuki tahun 2013, tidak ada momentum yang lebih tepat kecuali untuk memulai menyusun resolusi dan membagi optimisme untuk Indonesia.

“Saya tidak terlalu paham dengan Pilkada Sumut. Karena itu saya tidak bisa memberikan komentar lebih banyak. Namun saya berharap agar masyarakat dapat memilih calon-calon yang berintegritas untuk menjadi pemimpin Sumut,” ungkapnya di sela-sela Orasi Ilmiah bertema Menyonsong Kepemimpinan Nasional Yang Berintegritas dalam rangka Dies Natalis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU), Jumat (14/12).

Dia juga mengatakan jika saat ini sosok calon pemimpin harus berintegritas. Selain itu juga harus mampu menyusun arah strategi pemenangan politik dan juga komunikasi politik untuk membangun citra.

Selain itu, menurut Budiman,  kecakapan dan keandalan berkinerja harus mengiringi perjalanan sosok para pemimpin ke depan, begitu juga di Sumut. “Tanpa kinerja yang cakap dalam melahirkan kebijakan publik, maka pemimpin tidak akan dapat memajukan kesejahteraan umum,” sebutnya.

Meski mengaku tidak paham, namun Budiman mengharapkan agar Pilgubsu dapat berlangsung damai. Karena dia menilai Medan adalah sebuah tempat di mana keragamannya sangat tinggi. Walaupun keras kotanya, imbuh Budiman, namun tidak ada konflik-konflik berdasarkan SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan).

“Kedamaian harus tetap dijaga agar tidak ada isu timbul mengenai SARA. Kedamaian ini kehebatan Sumut, kalau tegang sedikit itu wajar dalam demokrasi, tapi jangan sampai SARA,” sebut politisi kelahiran Jawa Tengah, 10 Maret 1970 ini.

Dalam orasinya Budiman juga mengungkapkan di masyarakat demokratis yang masih berkembang seperti Indonesia, kandidat pemimpin lebih sering tergoda untuk mengemas komunikasi politik mereka pada tampilan perwajahan sosok, ketimbang substansi.

“Jika pemimpin hanya mengejar pencitraan belaka, berarti mereka hanya mau cari gampangnya saja,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Dekan FISIP USU Prof Badaruddin mengungkapkan data yang diperoleh dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), banyak pejabat kita yang tersangkut masalah, bukan hanya Sumut.

Ini yang melatarbelakangi FISIP mengangkat tema ini dalam mengadakan acara Dies Natalis. Dengan Orasi Ilmiah ini, diharapkan mahasiswa bisa dengan cerdas memilih, sehingga kita mendapatkan pemimpin yang berintegritas.

“Kalau kita lihat di Sumut, Gubernur lengser karena masalah integritas. Kita sudah punya lima calon untuk pemilihan Gubernur di 2013 mendatang, karenanya, masyarakat harus cerdas memilih,”sebutnya.(uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/