Kapolres: Saya Masih Kroscek
MEDAN- Uang kas Satuan Lalu-lintas Polres Padangsidimpuan (Psp) sebesar Rp1,7 miliar raib. Uang anggaran yang dipegang personel Satlantas Polres Psp berpangkat Aiptu itu, dibenarkan mantan Kapolres Psp, AKBP Andy Syahriful Taufik SiK MH.
Informasi yang dikumpulkan, uang kas sebesar Rp1,7 miliar di bawah pengawasan bagian Registrasi dan Identifikasi (Regident) Satlantas Polres Psp itu raib sekitar dua bulan lalu.
Raibnya dana itu diketahui saat rapat Satuan Wilayah (Satwil) yang dipimpin Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro di lantai 4 Gedung Utama Mapoldasu beberapa waktu lalu. Jenderal bintang dua itu sempat berang dan mengancam akan mencopot Kasat Lantas Polres Psp.
Terkait kejadian ini, mantan Kapolres Psp AKBP Andy Syahriful Taufik itu membantah kalau anggaran tersebut dikorupsi. “Bukan dikorupsi, tapi kasus penggelapan,” ujarnya singkat.
Kasubbid Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Poldasu, AKBP MP Nainggolan, mengaku belum mengetahui hal tersebut. “Belum ada laporan saya terima, nantilah kita cek dulu,” kata MP Nainggolan di ruang kerjanya.
Sementara itu, Kapolres Psp yang baru AKBP Budi Hariyanto SIK Msi saat dikonfirmasi Senin (17/12) petang enggan memberikan komentar banyak. Mantan Kanit III Subdit III Dit Tipidter Mabes Polri itu masih mengumpulkan data mengenai hilangnya sejumlah uang di kas Satlantas Polres Psp itu. “Saya tidak tau pasti bagaimana duduk permasalahan tersebut. Saya kan masih baru dan baru saja serahterimajabatan dari Kapolres yang lama,” ujarnya.
Budi mengatakan, saat ini dirinya masih mau mendalami kasus tersebut. “Saya hari Rabu kemarin baru pisah sambut dengan Kapolres yang lama. Nanti rencananya saya masih mau mendalami. Saya belum bisa memberi keterangan,” ungkapnya.
Budi menyebutkan, hilangnya uang kas itu memang bukan saat dirinya memimpin. Karena itu, dirinya tidak mau berspekulasi lebih awal terkait kejadian tersebut. “Memang sih bukan masa saya kejadian itu. Tapi kan gak enak kalau memberi statemen. Saya juga belum tau apakah itu uang kas atau tidak. Saya harus masih kroscek dulu itu uang apa sebenarnya. Saya belum bisa ngomong karena belum ada data. Nanti kalau salah ngomong gak enak. Inikan menyangkut orang lain,” pungkasnya.(mag-12)