26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sisa Asa

Leeds United vs CHELSEA

KEGAGALAN Chelsea merengkuh trofi di ajang Piala Dunia Antraklub, usai kalah 0-1 dari Corinthians, ternyata masih menyisakan perih di dada seluruh pungggawa The Blues. Betapa tidak, kegagalan itu hanya berjarak sepuluh hari dari kepastian tersisihnya mereka di pentas Champions League.

Tak ayal hal tersebut membuat seluruh pemain kecewa, karena pada pertandingan yang berlangsung di Kota Tokyo itu The Blues mendominasi permainan dan berulangkali membahayakan gawang Corinthians.

“Kami tak pantas kalah karena kami mendominasi permainan. Sayangnya, mereka bermain sangat rapi dan terorganisir. Itu menyulitkan kami, sementara itu mereka terlihat sangat beruntung di pertandingan itu,” bilang gelandang Chelsea Juan Mata.

Nah, kesempatan bagi The Blues untuk menebus kekalahan atas Corinthians telah ada di depan mata, saat tim yang kini dibesut Rafael Benitez itu melakoni laga tandang ke markas Leeds United di babak perempat final Piala Liga yang berlangsung dini hari nanti.

Memang, kubu The Blues sepertinya ingin memelihara asa di pentas Piala Liga. Selain karena telah kehilangan kesempatan mempertahankan gelarnya di ajang Champions League, sesungguhnya peluang mereka pun di pentas Premier League terbilang sangat kecil.

“Kami masih bisa memenangi empat piala dan kami akan memberi semua yang kami punya untuk meraih seluruh piala tersebut,” tandas Juan Mata.
Hanya saja, perlu diingat meski Leeds United hanya menempati peringkat ke-12 Divisi Champoionship, namun tim berjuluk The Whites ini kerap membuat The Blues pulang sebagai pecundang.

Lihatlah, dari 41 kali menjamu Chelsea di Elland Road Stadium, The Whites menang 26 kali, sementara Chelsea hanya menang 5 kali, dengan 10 pertandingan lainnya berakhir  imbang.

“Kami tahu sejarah antara Chelsea dan Leeds. Pertandingan melawan mereka selalu sulit. Kami hanya ingin bermain dan jika mungkin menang. Lampard mengatakan kepadaku tentang rivalitas itu,” tambah Juan Mata.

Memang, Chelsea memiliki sejarah serta rivalitas yang panujang dengan Leeds. Rivalitas mereka pertama kali muncul pada 1960an saat kedua klub terlibat persaingan dalam perebutan gelar di kancah domestik maupun Eropa yang memuncak pada final Piala FA 1970.

Dalam pertandingan dua leg yang akhirnya dimenangkan The Blues itu, bahkan disebut-sebut sebagai salah satu pertandingan terkeras dalam sejarah sepakbola Britania Raya.

Persaingan antara Chelsea dan Leeds bahkan sering menjalar ke luar lapangan, pada puncak hooliganisme sepakbola Inggris pada era 70an dan 80an. Kelompok suporter garis keras milik Chelsea yang diberi nama Headhunter dan Leeds Service Crew termasuk yang paling sering bentrok.
“Menang di Leeds dan kami akan berada di semifinal dengan kemungkinan imbang, tapi tetap sulit bermain di Elland Road. Ada rivalitas,” ucap gelandang senior Chelsea Frank Lampard di The Sun.

“Kami sadar dengan hal itu dan kami harus bermain dengan penuh hasrat dan bertarung dengan keras karena mereka juga akan begitu.” “Tidak bisa mengira pertandingan akan mudah. Kami harus bermain cantik tapi juga keras,” sambung Lampard.

Tak ingin kalah gertak, manejer tim Leeds United Neil Warncok mengatakan bahwa timnya siap melanjutkan duka yang dialami The Blues. “Saya berharap anak-anak tampil bagus bagus. Intinya, hanya ada satu pemenang dari dua tim bagus yang saling bertanding,. Dan itu  (pemenang pertandingan, Red) adalah kami,” bilang Warnock. (*)

Leeds United vs CHELSEA

KEGAGALAN Chelsea merengkuh trofi di ajang Piala Dunia Antraklub, usai kalah 0-1 dari Corinthians, ternyata masih menyisakan perih di dada seluruh pungggawa The Blues. Betapa tidak, kegagalan itu hanya berjarak sepuluh hari dari kepastian tersisihnya mereka di pentas Champions League.

Tak ayal hal tersebut membuat seluruh pemain kecewa, karena pada pertandingan yang berlangsung di Kota Tokyo itu The Blues mendominasi permainan dan berulangkali membahayakan gawang Corinthians.

“Kami tak pantas kalah karena kami mendominasi permainan. Sayangnya, mereka bermain sangat rapi dan terorganisir. Itu menyulitkan kami, sementara itu mereka terlihat sangat beruntung di pertandingan itu,” bilang gelandang Chelsea Juan Mata.

Nah, kesempatan bagi The Blues untuk menebus kekalahan atas Corinthians telah ada di depan mata, saat tim yang kini dibesut Rafael Benitez itu melakoni laga tandang ke markas Leeds United di babak perempat final Piala Liga yang berlangsung dini hari nanti.

Memang, kubu The Blues sepertinya ingin memelihara asa di pentas Piala Liga. Selain karena telah kehilangan kesempatan mempertahankan gelarnya di ajang Champions League, sesungguhnya peluang mereka pun di pentas Premier League terbilang sangat kecil.

“Kami masih bisa memenangi empat piala dan kami akan memberi semua yang kami punya untuk meraih seluruh piala tersebut,” tandas Juan Mata.
Hanya saja, perlu diingat meski Leeds United hanya menempati peringkat ke-12 Divisi Champoionship, namun tim berjuluk The Whites ini kerap membuat The Blues pulang sebagai pecundang.

Lihatlah, dari 41 kali menjamu Chelsea di Elland Road Stadium, The Whites menang 26 kali, sementara Chelsea hanya menang 5 kali, dengan 10 pertandingan lainnya berakhir  imbang.

“Kami tahu sejarah antara Chelsea dan Leeds. Pertandingan melawan mereka selalu sulit. Kami hanya ingin bermain dan jika mungkin menang. Lampard mengatakan kepadaku tentang rivalitas itu,” tambah Juan Mata.

Memang, Chelsea memiliki sejarah serta rivalitas yang panujang dengan Leeds. Rivalitas mereka pertama kali muncul pada 1960an saat kedua klub terlibat persaingan dalam perebutan gelar di kancah domestik maupun Eropa yang memuncak pada final Piala FA 1970.

Dalam pertandingan dua leg yang akhirnya dimenangkan The Blues itu, bahkan disebut-sebut sebagai salah satu pertandingan terkeras dalam sejarah sepakbola Britania Raya.

Persaingan antara Chelsea dan Leeds bahkan sering menjalar ke luar lapangan, pada puncak hooliganisme sepakbola Inggris pada era 70an dan 80an. Kelompok suporter garis keras milik Chelsea yang diberi nama Headhunter dan Leeds Service Crew termasuk yang paling sering bentrok.
“Menang di Leeds dan kami akan berada di semifinal dengan kemungkinan imbang, tapi tetap sulit bermain di Elland Road. Ada rivalitas,” ucap gelandang senior Chelsea Frank Lampard di The Sun.

“Kami sadar dengan hal itu dan kami harus bermain dengan penuh hasrat dan bertarung dengan keras karena mereka juga akan begitu.” “Tidak bisa mengira pertandingan akan mudah. Kami harus bermain cantik tapi juga keras,” sambung Lampard.

Tak ingin kalah gertak, manejer tim Leeds United Neil Warncok mengatakan bahwa timnya siap melanjutkan duka yang dialami The Blues. “Saya berharap anak-anak tampil bagus bagus. Intinya, hanya ada satu pemenang dari dua tim bagus yang saling bertanding,. Dan itu  (pemenang pertandingan, Red) adalah kami,” bilang Warnock. (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/