Brest vs PSG
Stade Brestois 29 yang berdiri pada tahun 1903, jelas kalah beken jika dibanding pemegang dua trofi Ligue 1 Paris Saint Germain yang berdiri pada tahun 1970.
Apalagi sejak Qatar Investment Authority memiliki kekuasaan penuh terhadap tim asal kota Paris tersebut berani melabuhkan sejumlah pemain top .
Tak ayal Le Parisiens (julukan Paris Saint Germain) menjadi ancaman bagi tim mapan yang berkiprah di pentas Ligue 1 maupun di ajang Liga Champions.
Lihatlah, saat ini tim yang dibesut pelatih asal Italia Carlo Ancelotti itu kokoh di puncak klasemen dengan poin 35, atau setara dengan poin yang dikumpulkan raksasa Prancis Olympique Lyonnais.
Kondisi ini membuat Brest (panggilan akrab Stade Brestois 29) memiliki ambisi yang membubung untuk meraih tiga angka saat menjadi tuan rumah pada pertemuan menghadapi Paris SG yang berlangsung Stade Francis-Le Blé, dini hari nanti.
Tak peduli meski dari 12 pertemuan menghadapi Les Parisiens yang berlangsung di sana, Brest kalah sebanyak 4 kali dan hanya menang sebanyak 2 kali dari tamunya itu, atau ketika catatan sejarah menunjukkan fakta bahwa Brest sudah 28 tahun lamanya tak mampu menundukkan Paris Saint Germain di Stade Francis-Le Blé.
Ambisi untuk berubah laksana sosok David yang mampu menundukkan raksasa bernama Goliath pun seakan membayang di mata seluruh pemain, setidaknya berusaha untuk mengulangi kemenangan terakhir yang terjadi pada 1 Agustus 1984, kala Brest mempermalukan Les Parisiens dengan skor 3-1.
Bukan tak mungkin harapan untuk menjadi sosok David tadi dapat terwujud, mengingat pada laga terakhirnya pekan lalu Brest sukses mempermalukan tuan rumah Sochaux dengan skor 2-1.
“Saya pikir ini adalah pertandingan yang berat. Lawan (Brest, Red) yang masih rawan terdegradasi bakal memberi perlawan yang berat. Ini akan menyulitkan kami. Apalagi, rival kami Olympique Lyonnais hanya menghadapi Nice, yang di atas kertas dapat dikalahkan,” bilang Carlo Ancelotti, pelatih Paris Saint Germain.
Sepintas Don Carletto (julukan Carlo Ancelotti) memang terlihat galau menyikapi pertandingan ini. Apalagi, pada pertandingan nanti tiga pemain pilarnya Zlatan Ibrahimovic, Javier Pastore dan Ezequiel Lavezzi masih dibekap cedera sehingga terancam absen. “Saya pikir kami akan menurunkan Sirigu, Bisevac, Lugano, Sakho, Maxwell, Jallet, Bodmer, Sissoko, Nene, Menez – Gameiro,’’ ungkap Ancelotti.
“Kevin Gameiro bermain sangat bagus melawan Sable (menang 4-0 di Piala Prancis). Tak ada alasan bagi kami untuk tak menurunkannya. Apalagi saya melihat jika Nene dan Menez dapat menjadi pilihan yang tepat untuk membantunya sebagai second striker,’’ urai Ancelotti lagi.
Selanjutnya Ancelotti mengungkapkan bahwa jika ada pemain Brest yang mampu menyulitkan Gameiro, maka Ancelotti memperkirakan Jonathan Zebina lah orangnya. “Selain berpengalaman, dia (Zebina, Red) adalah bek yang tangguh. Tapi, saya tahu dia memiliki kelemahan yang bisa dimanfaatkan pemain kami,” tandas Ancelotti.
Nah, dengan kondisi terkini kedua tim, Paris Saint Germain yang unggul materi pemain atas Brest diprediksi memiliki peluang yang lebih besar untuk menorehkan kemenangan kelimanya di Stade Francis-Le Blé, dari pada peluang Brest yang ingin menjadi David pada journee ke-19 Ligue 1, hari ini. (*)