25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Hindari Tumpukan Sampah, Kepala Pasar Sidak Tiap Hari

Demi menjadikan pasar tampak indah, bersih, dan asri serta para konsumen yang hendak belanja terasa nyaman. Maka, diperlukan penataan perjualan pedagang dan pemantauan kebersihan sampah.

Tunjuk: Kepala Pasar Sambas  Nur Abdi (kanan)  menunjukkan becak sebagai tempat pembuangan sampah sementara  Pasar Sambas.
Tunjuk: Kepala Pasar Sambas Nur Abdi (kanan) menunjukkan becak sebagai tempat pembuangan sampah sementara di Pasar Sambas.

Pengunjung pasar diminta membuang sampah di tempat yang telah disediakan.

Kepala Pasar Sambas, Nur Abdi SH mengatakan, pemantauan sampah di Pasar Sambas dilakukan dengan cara inspeksi mendadak (sidak) setiap hari untuk menghindari terjadinya pe-numpukan sampah di satu tempat.

“Hampir setiap hari kami selalu memonitor sampah yang ada di dalam Pasar Sambas. Kalau tidak dimonitor sampah itu. Pasti akan berserakan di jalanan dalam pasar. Sehingga, para konsumen yang berbelanja akan sangat risih pandangan terhadap sampah berserakan,” katanya disela-sela me-ni-njau langsung pedagang Pasar Sambas di Jalan Sambas Medan, Jumat (21/12).

Pria yang kerap disapa Abdi menyebutkan, pemantauan sampah dilakukan setiap hari tanpa pernah ada rasa bosan. Pasalnya, bila ada kebosanan dalam memantau sampah akan membuat citra Pasar Sambas terlihat jorok dan tidak terta baik.

“Saya biasanya memantau sampah itu sebagai olahraga dan menjaga kesehatan dengan berjalan kaki. Jadi ngapaila bosan memonitor sampah dan para pedagang,” cetusnya.

Dia menambahkan, tak jarang tumpukan sampah di dalam pasar berserakan, begitupun tanpa membiarkan petugas kebersihan langsung dipanggil untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di dekat Pasar.

“Di pasar ini kita ada TPS. Dimana, TPS ini selalu banyak dipadati sampah-sampah para pedagang mulai sayuran-sayuran busuk, hingga  bulu-bulu ayam serta plastik,” sebutnya.

Terkait dengan ciri khas yang ada di Pasar Sambas, Abdi menyebutkan hampir 80 persen pedagang dan pembelinya etnis Tionghoa. Lalu, kebutuhan bahan pokok yang dijual di Pasar Sambas sangat bagus serta remain dikunjungi para pembeli.

“Keramaian warga pembeli di Pasar Sambas ini terlihat dari tambahan para pedagang yang banyak menjual alat kosmetik untuk kecantikan,” sebutnya.
Untuk itulah, Abdi terus berharap kepada para pedagang agar dapat bekerja sama dengan pihak pasar. Caranya dengan menjaga kebersihan dan berjualan sesuai ukuran stand. “Untuk para pembeli juga diharapkan tidak seenaknya membuang sampah di dalam pasar,” imbaunya. (omi).

Demi menjadikan pasar tampak indah, bersih, dan asri serta para konsumen yang hendak belanja terasa nyaman. Maka, diperlukan penataan perjualan pedagang dan pemantauan kebersihan sampah.

Tunjuk: Kepala Pasar Sambas  Nur Abdi (kanan)  menunjukkan becak sebagai tempat pembuangan sampah sementara  Pasar Sambas.
Tunjuk: Kepala Pasar Sambas Nur Abdi (kanan) menunjukkan becak sebagai tempat pembuangan sampah sementara di Pasar Sambas.

Pengunjung pasar diminta membuang sampah di tempat yang telah disediakan.

Kepala Pasar Sambas, Nur Abdi SH mengatakan, pemantauan sampah di Pasar Sambas dilakukan dengan cara inspeksi mendadak (sidak) setiap hari untuk menghindari terjadinya pe-numpukan sampah di satu tempat.

“Hampir setiap hari kami selalu memonitor sampah yang ada di dalam Pasar Sambas. Kalau tidak dimonitor sampah itu. Pasti akan berserakan di jalanan dalam pasar. Sehingga, para konsumen yang berbelanja akan sangat risih pandangan terhadap sampah berserakan,” katanya disela-sela me-ni-njau langsung pedagang Pasar Sambas di Jalan Sambas Medan, Jumat (21/12).

Pria yang kerap disapa Abdi menyebutkan, pemantauan sampah dilakukan setiap hari tanpa pernah ada rasa bosan. Pasalnya, bila ada kebosanan dalam memantau sampah akan membuat citra Pasar Sambas terlihat jorok dan tidak terta baik.

“Saya biasanya memantau sampah itu sebagai olahraga dan menjaga kesehatan dengan berjalan kaki. Jadi ngapaila bosan memonitor sampah dan para pedagang,” cetusnya.

Dia menambahkan, tak jarang tumpukan sampah di dalam pasar berserakan, begitupun tanpa membiarkan petugas kebersihan langsung dipanggil untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di dekat Pasar.

“Di pasar ini kita ada TPS. Dimana, TPS ini selalu banyak dipadati sampah-sampah para pedagang mulai sayuran-sayuran busuk, hingga  bulu-bulu ayam serta plastik,” sebutnya.

Terkait dengan ciri khas yang ada di Pasar Sambas, Abdi menyebutkan hampir 80 persen pedagang dan pembelinya etnis Tionghoa. Lalu, kebutuhan bahan pokok yang dijual di Pasar Sambas sangat bagus serta remain dikunjungi para pembeli.

“Keramaian warga pembeli di Pasar Sambas ini terlihat dari tambahan para pedagang yang banyak menjual alat kosmetik untuk kecantikan,” sebutnya.
Untuk itulah, Abdi terus berharap kepada para pedagang agar dapat bekerja sama dengan pihak pasar. Caranya dengan menjaga kebersihan dan berjualan sesuai ukuran stand. “Untuk para pembeli juga diharapkan tidak seenaknya membuang sampah di dalam pasar,” imbaunya. (omi).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/