26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Burgess Setia Bersama The Doctor

BOLOGNA – Mekanik  andal Jeremy Burgess yang merupakan bos kru dari Valentino Rossi mengaku malu saat dirinya memutuskan kembali ke tim Yamaha. Akan tetapi, dirinya terpaksa melakukan itu semua demi Rossi.

Rossi dan Burgess memang tidak terpisahkan. Sepanjang karier MotoGP-nya, Rossi selalu bekerja sama dengan Burgess dan keduanya sudah menghasilkan tujuh gelar juara dunia serta memenangi 79 balapan.

Sayang, di saat keduanya memutuskan pergi dari Yamaha menuju Ducati tak ada prestasi yang cukup membanggakan diraih oleh Rossi. Bahkan, pada musim ini The Doctor baru hanya beberapa kali naik podium dan hanya finis di posisi keenam klasemen akhir.

Kini, jawara dunia MotoGP tujuh kali itu pun kembali ke Yamaha. Burgess sendiri bisa memaklumi dengan keputusan Rossi yang memilih kembali ke pabrikan Jepang tersebut, karena bila bertahan di Ducati akan menjadi kegagalan bagi Rossi.

“Harusnya kami bisa lakukan yang lebih baik bersama tim Ducati. Tapi, tak ada juara dunia dan melanjutkan karier di Ducati adalah kegagalan besar. Padahal, itu target utama. Memang kami bisa 3 kali naik podium, tapi itu bukanlah target. Sungguh memalukan,” ujar Burgess, seperti dilansir GPone.
Burgess juga mengungkap sejak diambil alih Audi, Ducati lebih fokus mencanangkan target dan lebih terstruktur. Itu mulai terlihat dari sejumlah perombakan dan  Burgess yakin pengambilalihan itu membuat Ducati jadi lebih kompetitif. Mereka bakal jadi sorotan besar tahun depan.

Akan tetapi, Burgess tak bisa berbuat apa-apa karena semua keputusan ada pada Rossi sendiri.  Burgess juga mengaku malu karena dengan kembali ke tim Yamaha, beberapa kru tim Ben Spies yang sangat kompeten harus mencari pekerjaan lain.

“Saya sebenarnya sangat malu kembali ke tim Yamaha, tapi Rossi di pengujung karier. Kami perlu melihat sampai di mana ia bisa lanjutkan karier balap di MotoGP. Kami hanya mengikuti apa yang ia lakukan,” papar Burgess. (bbs/jpnn)

BOLOGNA – Mekanik  andal Jeremy Burgess yang merupakan bos kru dari Valentino Rossi mengaku malu saat dirinya memutuskan kembali ke tim Yamaha. Akan tetapi, dirinya terpaksa melakukan itu semua demi Rossi.

Rossi dan Burgess memang tidak terpisahkan. Sepanjang karier MotoGP-nya, Rossi selalu bekerja sama dengan Burgess dan keduanya sudah menghasilkan tujuh gelar juara dunia serta memenangi 79 balapan.

Sayang, di saat keduanya memutuskan pergi dari Yamaha menuju Ducati tak ada prestasi yang cukup membanggakan diraih oleh Rossi. Bahkan, pada musim ini The Doctor baru hanya beberapa kali naik podium dan hanya finis di posisi keenam klasemen akhir.

Kini, jawara dunia MotoGP tujuh kali itu pun kembali ke Yamaha. Burgess sendiri bisa memaklumi dengan keputusan Rossi yang memilih kembali ke pabrikan Jepang tersebut, karena bila bertahan di Ducati akan menjadi kegagalan bagi Rossi.

“Harusnya kami bisa lakukan yang lebih baik bersama tim Ducati. Tapi, tak ada juara dunia dan melanjutkan karier di Ducati adalah kegagalan besar. Padahal, itu target utama. Memang kami bisa 3 kali naik podium, tapi itu bukanlah target. Sungguh memalukan,” ujar Burgess, seperti dilansir GPone.
Burgess juga mengungkap sejak diambil alih Audi, Ducati lebih fokus mencanangkan target dan lebih terstruktur. Itu mulai terlihat dari sejumlah perombakan dan  Burgess yakin pengambilalihan itu membuat Ducati jadi lebih kompetitif. Mereka bakal jadi sorotan besar tahun depan.

Akan tetapi, Burgess tak bisa berbuat apa-apa karena semua keputusan ada pada Rossi sendiri.  Burgess juga mengaku malu karena dengan kembali ke tim Yamaha, beberapa kru tim Ben Spies yang sangat kompeten harus mencari pekerjaan lain.

“Saya sebenarnya sangat malu kembali ke tim Yamaha, tapi Rossi di pengujung karier. Kami perlu melihat sampai di mana ia bisa lanjutkan karier balap di MotoGP. Kami hanya mengikuti apa yang ia lakukan,” papar Burgess. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/