26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Persaingan Posisi Kiper Utama Ketat

MEDAN- Di antara semua lini di skuad PSMS versi LPIS, persaingan di bawah mistar terbilang paling ketat. Keberadaan tiga kiper dengan kualitas yang merata menjadi alasan. Markus Haris Maulana, Yuda Andika dan Dede Pranata merupakan jaminan ketangguhan di sektor pertahanan.

Jika ditilik, nama besar Markus Haris Maulana kembali membuat prediksi kuat posisi kiper utama jatuh kepadanya. Pengalamannya memperkuat beberapa klub tanah air dan Timnas Indonesia menjadikannya menjual. Pun juga sebagai salah satu ikon diantara deretan pemain bintang yang direkrut PSMS pimpinan Benny Sihotang.

Tapi, apakah itu merupakan jaminan dirinyalah yang berada di starting line up? Tunggu dulu. Pelatih kiper Sugiar tidak silau dengan nama besar Markus. Ia tetap memberlakukan sistem yang kompetitif diantara para kipernya.

“Semuanya punya peluang yang sama untuk turun bertanding. Artinya siapa yang paling siap itu yang akan diturunkan,” ujarnya saat berbincang beberapa waktu lalu.

Musim lalu saat memperkuat PSMS ISL, Markus juga berada di bawah besutan Sugiar. Posisi kiper  utama di awal musim menjadi miliknya. Namun seiring performanya yang menurun dan diganggu faktor non teknis, posisinya digeser Edi kurnia yang seterusnya menjadi pilihan utama. Saat hijrah ke PSMS IPL pun ia tak segan diparkir Fabio Lopez dan baru diturunkan mendekati akhir musim.

Apalagi menurut sumber, Markus juga bukan merupakan rekomendasi dari tim pelatih. Yudha Andika menjadi kiper yang paling awal direkrut bersama enam pemain lainnya. Sementara Sugiar memanggil Dede Pranata. Markus paling akhir direkrut setelah sempat bergabung dengan PSMS PT LI.
Lantas seperti apa para kiper menanggapi persaingan? Dede Pranata mengatakan dirinya siap berkompetisi secara positif dalam tim. “Ya intinya persaingan positif dan sehat aja. Lagipula siapapun yang diturunkan pelatih adalah yang terbaik menurut pelatih. Saya ya tidak pernah kecewa atau apapun namanya bang. Yang penting tim menang. Itu diatas segalanya,” ujarnya.

Dede juga mengaku senang bisa bergabung dengan Markus dalam satu tim. “Belum pernah saya satu tim dengan bang Markus. Lagipula dia salah satu idola saya dan bisa belajar banyak dari pengalamannya,” jelasnya.

Dede sebelumnya banyak memperkuat klub luar Medan seperti Persiraja (2008), Persiba Balik Papan (2009), Pro Duta (2010) dan Persis Solo versi Divisi Utama PT Liga Indonesia (2011).

Sementara Yuda Andika sebelumnya juga diproyeksikan menjadi kiper utama sebelum kehadiran Markus dan Dede Pranata. Musim lalu ia menjadi pilihan utama di bawah mistar Persiraja. Pada simulasi latihan beberapa waktu lalu Yuda ditempatkan pada skuad yang disebut Gurning merupakan kerangka tim yang dipersiapkannya. (don)

MEDAN- Di antara semua lini di skuad PSMS versi LPIS, persaingan di bawah mistar terbilang paling ketat. Keberadaan tiga kiper dengan kualitas yang merata menjadi alasan. Markus Haris Maulana, Yuda Andika dan Dede Pranata merupakan jaminan ketangguhan di sektor pertahanan.

Jika ditilik, nama besar Markus Haris Maulana kembali membuat prediksi kuat posisi kiper utama jatuh kepadanya. Pengalamannya memperkuat beberapa klub tanah air dan Timnas Indonesia menjadikannya menjual. Pun juga sebagai salah satu ikon diantara deretan pemain bintang yang direkrut PSMS pimpinan Benny Sihotang.

Tapi, apakah itu merupakan jaminan dirinyalah yang berada di starting line up? Tunggu dulu. Pelatih kiper Sugiar tidak silau dengan nama besar Markus. Ia tetap memberlakukan sistem yang kompetitif diantara para kipernya.

“Semuanya punya peluang yang sama untuk turun bertanding. Artinya siapa yang paling siap itu yang akan diturunkan,” ujarnya saat berbincang beberapa waktu lalu.

Musim lalu saat memperkuat PSMS ISL, Markus juga berada di bawah besutan Sugiar. Posisi kiper  utama di awal musim menjadi miliknya. Namun seiring performanya yang menurun dan diganggu faktor non teknis, posisinya digeser Edi kurnia yang seterusnya menjadi pilihan utama. Saat hijrah ke PSMS IPL pun ia tak segan diparkir Fabio Lopez dan baru diturunkan mendekati akhir musim.

Apalagi menurut sumber, Markus juga bukan merupakan rekomendasi dari tim pelatih. Yudha Andika menjadi kiper yang paling awal direkrut bersama enam pemain lainnya. Sementara Sugiar memanggil Dede Pranata. Markus paling akhir direkrut setelah sempat bergabung dengan PSMS PT LI.
Lantas seperti apa para kiper menanggapi persaingan? Dede Pranata mengatakan dirinya siap berkompetisi secara positif dalam tim. “Ya intinya persaingan positif dan sehat aja. Lagipula siapapun yang diturunkan pelatih adalah yang terbaik menurut pelatih. Saya ya tidak pernah kecewa atau apapun namanya bang. Yang penting tim menang. Itu diatas segalanya,” ujarnya.

Dede juga mengaku senang bisa bergabung dengan Markus dalam satu tim. “Belum pernah saya satu tim dengan bang Markus. Lagipula dia salah satu idola saya dan bisa belajar banyak dari pengalamannya,” jelasnya.

Dede sebelumnya banyak memperkuat klub luar Medan seperti Persiraja (2008), Persiba Balik Papan (2009), Pro Duta (2010) dan Persis Solo versi Divisi Utama PT Liga Indonesia (2011).

Sementara Yuda Andika sebelumnya juga diproyeksikan menjadi kiper utama sebelum kehadiran Markus dan Dede Pranata. Musim lalu ia menjadi pilihan utama di bawah mistar Persiraja. Pada simulasi latihan beberapa waktu lalu Yuda ditempatkan pada skuad yang disebut Gurning merupakan kerangka tim yang dipersiapkannya. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/