30 C
Medan
Monday, October 28, 2024
spot_img

Bandara Kualanamu Minim Porter

Biaya Passenger Service Charge Rp100 Ribu

MEDAN- PT Angkasa Pura II telah bersiap untuk membuka Kualanamu International Airport (KIA) yang terbesar di Pulau Sumatera. Berbagai fasilitas ditingkatkan dengan mengubah sistem pelayanannya. Salahsatunya, dengan menghapus sistem porter. Porter masih ada beberapa orang, khusus untuk manula (manusia usia lanjut) dan wanita hamil.

MASUK: Kondisi jalan masuk menuju Bandara Kualanamu saat difoto  Sabtu (5/1) lalu.
MASUK: Kondisi jalan masuk menuju Bandara Kualanamu saat difoto pada Sabtu (5/1) lalu.

Selain itu, ada penambahan biaya pungutan pelayanan jasa penumpang pesawat udara atau yang lebih dikenal dengan PSC (Passenger Service Charge), dari selama ini di Polonia Rp35 ribu, di Kualanmu menjadi Rp100 ribu.
Kepala Cabang PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Polonia, Said Irawan menyatakan dengan perubahan sistem ini akan menciptakan suasana nyaman bagi para penumpang. Seperti mengurangi Sumber Daya Manusia (SDM) porter. Karena untuk saat ini jumlah tenaga porter di bandara Polonia sudah over capacity, sehingga terminal kedatangan penuh dan sesak. “Nantinya, porter hanya ada beberapa saja diprioritaskan untuk manula dan wanita hamil saja,” ungkapnya.
Said menjelaskan, tenaga porter selama ini tidak berlaku secara efektif karena sudah tersedianya troli di bandara. Sehingga, yang seharusnya untuk membantu para penumpang, tapi fungsinya menimbulkan keributan di dalam terminal, sehingga hasilnya menjadi desak-desakan. “Apalagi nantinya di Kualanamu terminal penerimaan barang akan lebih luas. Jadi, jangan sampai tenaga porter itu menjadi tersia-siakan,” tambahnya.
Selain tenaga porter, salah satu perubahan yang paling mencolok nanti adanya kenaikan pembayaran jasa pelayanan penumpang atau yang biasa kita kenal dengan sebutan airport tax.

“Kalau saya tidak senang bila disebut dengan airport tax, tetapi PSC (Passenger Service Charge). Nantinya, PSC akan on ticket (langsung digabungkan dalam pembelian dalam tiket),” ungkapnya. Dengan PSC on ticket, diharapkan antrean saat akan memasuki ruang tunggu bandara tidak akan ditemukan lagi.

“PSC on tiket ini juga sudah sesuai dengan harapan dari menteri BUMN, dan kita juga setuju. Karena terbukti, sistem ini meningkatkan kenyamanan penumpang,” lanjutnya.
Saat ini, hanya Garuda Airlines yang memberlakukan PSC on ticket ini. Sedangkan maskapai lainnya masih menggunakan sistem lama, pembayaran yang terpisah.

Pegawai AP II Pakai Baju Adat

Pria yang sempat mengembangkan Bandara Internasional Minangkabau (Sumbar) dan Bandar Udara Deputi Amir (Pangkal Pinang) ini mengakui bahwa harga pelayanan di Kualanamu lebih tinggi, daripada Polonia. Tetapi, bila dibandingkan dengan PSC on ticket dari bandara KLCC (Malaysia) dan Bandara Changi (Singapura), harga yang ditetapkan oleh Kualanamu ini lebih murah, belum lagi dihitung dengan fasilitas lainnya.
“Kalau di KLCC dan Changi, charge-nya sekitar Rp150 ribu pertiket. Tetapi kita, lebih murah, dan fasilitas kelas eksekutif,” tambahnya.

Dia mencontohkan, nantinya dalam ruang tunggu, tempat duduk yang digunakan berupa sofa dan penumpang akan diberi makan dan minum secara gratis. Selain itu, ruang tunggu akan diberikan sentuhan hiburan, berupa stage untuk live music.

“Bukan hanya itu, nantinya di dalam bandara, ada beberapa pegawai AP II yang akan memakai pakaian etnis asal Sumut. Misalnya, Senin dari Mandailing, Selasa Karo, dan begitu seterusnya. Dengan penampilan ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi penumpang,” tambahnya.

Sedangkan bagi yang transit tidak akan diberikan biaya tambahan (gratis), hal ini untuk menarik perhatian para maskapai penerbangan untuk bersedia menjadikan Kualanamu sebagai tempatnya mendarat.
“Kalau di Changi dan bandara lain di luar negeri, transit mendapat biaya tambahan sebesar Rp150 ribu. Dan beda lagi bila si penumpang ingin mandi dan lainnya,” lanjutnya.

Hingga saat ini, pembangunan bandara yang terletak di lahan seluas 1.300 hektar ini sudah mencapai 91 persen. Karena itu, AP II optimis dapat mengoperasionalkan bandara ini pada tahun ini juga dengan dukungan dari berbagai pihak. Rencananya, tanggal 10 Januari mendatang, Kualanamu akan mulai mengoperasikan ATC (Air Traffic Control) atau radar. Dengan maksud apakah nantinya radar akan sama dengan yang di Polonia atau beda.
“Kita sangat optimis dengan pengoperasionalkan bandara ini pada tahun ini juga. Apalagi beberapa maskapai telah merencanakan untuk menambah penerbangan di Kualanamu,” tambahnya.

Garuda Airlines di Bandara Kualanamu telah berencana untuk menambah penerbangan menjadi 110 penerbangan per hari untuk ke seluruh Indonesia. Padahal, selama di Polonia, Garuda hanya memiliki 18 penerbangan perhari. Begitu juga dengan Lion yang berencana menjadikan gerakannya sebanyak 150 penerbangan perhari, sedangkan di Polonia hanya berkisar 24 penerbangan.

Proyek Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Dilelang

Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) menyatakan tahun ini proyek tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi akan dilelang. Investor yang ingin membangun tol itu antara lain konsorsium antara SP Road dan PT Prabu Persada, perusahaan patungan antara PT Jasa Marga Tbk, PT Waskita Karya Tbk, dan PT Hutama Karya, PT Bangun Cipta Sarana dan perusahaan patungan PT Nusantara Infrastructure dan Egys.
“Ya, untuk tahun ini hanya tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi dan tol Serpong-Balaraja yang akan dilelang. Sedangkan ruas tol lainnya belum bisa dilelang karena masalah lahan,” ungkap Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Achmad Gani Ghazali di Jakarta, Senin (7/1).

Sementara itu, Direktur Bina Teknis Bina Marga, Ditjen Bina Marga Kementerian PU, Suhardi, mengakui, persoalan pembebasan tanah menjadi kendala utama proyek tol tersebut. Namun dia memuji Panitia Pengadaan Tanah (P2T) yang ada di Medan, yang dinilainya sudah bertindak cepat.

Suhardi menilai, progres upaya pembebasan tanah sudah cukup bagus belakangan ini. “Teman-teman di Medan sudah all out. Memang semua masih proses, tapi progresnya sudah cukup bagus,” ujar Suhardi.
Meski masalah pembebasan tanah menjadi kendala utama, menurut Suhardi, kasus pembebasan tanah untuk proyek tol Medan-Kualanamu ini jauh lebih baik dibanding dengan masalah pembebasan tanah di luar Sumut. “Dibanding di Jawa misalnya. Di Jawa ruwet persoalannya,” ujarnya.

Dia memasang target, proyek tol Medan-Kualanamu sudah bisa diselesaikan akhir 2013. “Akhir tahun bisa,” ucapnya.

Dia mengatakan, pembangunan tol terus dikerjakan untuk di titik-titik yang sudah tidak ada masalah tanah. “Bagian yang sudah bebas tanahnya, langsung dikerjakan,” imbuhnya, tanpa mendetilkan omongannya.
Meski tol belum beres, dia yakin KIA yang rencananya mulai beroperasi Maret 2013, tetap bisa dioperasionalkan dengan baik. “Karena yang non tol masih bisa digunakan,” kata Suhardi.

Terpisah, anggota Komisi V DPR Ali Wongso Sinaga memperkirakan, jalan tol dimaksud baru bisa kelar 2014. “Tergantung kelancaran pembebasan lahan. Kalau lancar 2014 selesai, bahkan bisa 2015. Jadi perkiraan saya akhir tahun ini belum,” ujar satu-satunya anggota DPR dari Sumut yang duduk di komisi yang membidangi infrastruktur itu.

Sedang untuk jalan arteri non tol, Ali memperkirakan, akhir Februari 2013 baru bisa siap digunakan. Hitung-hitungan mundur, pada November 2012 silam masih ada ruas sepanjang 300 meter yang belum dibebaskan.
Ali juga memperkirakan, begitu Maret mendatang KIA dioperasionalkan, maka tidak akan langsung ada pengalihan penerbangan dari Bandara Polonia ke KIA. Dia mengingatkan, peresmian operasional pada Maret mendatang harus dijadikan sarana untuk membaca kesiapan bandara baru itu.

“Ada tiga hal yang harus dilihat, yakni kesiapan lapangan terbang, kesiapan terminal, dan kesiapan akses keluar masuk bandara. Jika masih ada persoalan, maka harus cepat diselesaikan di masa transisi pengalihan penerbangan dari Polonia ke Kualanamu,” saran dia.

Berapa lama transisi yang diperlukan? “Tergantung kesiapan tiga hal itu tadi. Ya jangan lama-lama transisinya, paling lama sebulan. Ini agar pesawat dari Jakarta, Singapura, dan Malaysia misalnya, bisa langsung ke Kualanamu,” pungkas dia. (ram/sam)

Biaya Passenger Service Charge Rp100 Ribu

MEDAN- PT Angkasa Pura II telah bersiap untuk membuka Kualanamu International Airport (KIA) yang terbesar di Pulau Sumatera. Berbagai fasilitas ditingkatkan dengan mengubah sistem pelayanannya. Salahsatunya, dengan menghapus sistem porter. Porter masih ada beberapa orang, khusus untuk manula (manusia usia lanjut) dan wanita hamil.

MASUK: Kondisi jalan masuk menuju Bandara Kualanamu saat difoto  Sabtu (5/1) lalu.
MASUK: Kondisi jalan masuk menuju Bandara Kualanamu saat difoto pada Sabtu (5/1) lalu.

Selain itu, ada penambahan biaya pungutan pelayanan jasa penumpang pesawat udara atau yang lebih dikenal dengan PSC (Passenger Service Charge), dari selama ini di Polonia Rp35 ribu, di Kualanmu menjadi Rp100 ribu.
Kepala Cabang PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Polonia, Said Irawan menyatakan dengan perubahan sistem ini akan menciptakan suasana nyaman bagi para penumpang. Seperti mengurangi Sumber Daya Manusia (SDM) porter. Karena untuk saat ini jumlah tenaga porter di bandara Polonia sudah over capacity, sehingga terminal kedatangan penuh dan sesak. “Nantinya, porter hanya ada beberapa saja diprioritaskan untuk manula dan wanita hamil saja,” ungkapnya.
Said menjelaskan, tenaga porter selama ini tidak berlaku secara efektif karena sudah tersedianya troli di bandara. Sehingga, yang seharusnya untuk membantu para penumpang, tapi fungsinya menimbulkan keributan di dalam terminal, sehingga hasilnya menjadi desak-desakan. “Apalagi nantinya di Kualanamu terminal penerimaan barang akan lebih luas. Jadi, jangan sampai tenaga porter itu menjadi tersia-siakan,” tambahnya.
Selain tenaga porter, salah satu perubahan yang paling mencolok nanti adanya kenaikan pembayaran jasa pelayanan penumpang atau yang biasa kita kenal dengan sebutan airport tax.

“Kalau saya tidak senang bila disebut dengan airport tax, tetapi PSC (Passenger Service Charge). Nantinya, PSC akan on ticket (langsung digabungkan dalam pembelian dalam tiket),” ungkapnya. Dengan PSC on ticket, diharapkan antrean saat akan memasuki ruang tunggu bandara tidak akan ditemukan lagi.

“PSC on tiket ini juga sudah sesuai dengan harapan dari menteri BUMN, dan kita juga setuju. Karena terbukti, sistem ini meningkatkan kenyamanan penumpang,” lanjutnya.
Saat ini, hanya Garuda Airlines yang memberlakukan PSC on ticket ini. Sedangkan maskapai lainnya masih menggunakan sistem lama, pembayaran yang terpisah.

Pegawai AP II Pakai Baju Adat

Pria yang sempat mengembangkan Bandara Internasional Minangkabau (Sumbar) dan Bandar Udara Deputi Amir (Pangkal Pinang) ini mengakui bahwa harga pelayanan di Kualanamu lebih tinggi, daripada Polonia. Tetapi, bila dibandingkan dengan PSC on ticket dari bandara KLCC (Malaysia) dan Bandara Changi (Singapura), harga yang ditetapkan oleh Kualanamu ini lebih murah, belum lagi dihitung dengan fasilitas lainnya.
“Kalau di KLCC dan Changi, charge-nya sekitar Rp150 ribu pertiket. Tetapi kita, lebih murah, dan fasilitas kelas eksekutif,” tambahnya.

Dia mencontohkan, nantinya dalam ruang tunggu, tempat duduk yang digunakan berupa sofa dan penumpang akan diberi makan dan minum secara gratis. Selain itu, ruang tunggu akan diberikan sentuhan hiburan, berupa stage untuk live music.

“Bukan hanya itu, nantinya di dalam bandara, ada beberapa pegawai AP II yang akan memakai pakaian etnis asal Sumut. Misalnya, Senin dari Mandailing, Selasa Karo, dan begitu seterusnya. Dengan penampilan ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi penumpang,” tambahnya.

Sedangkan bagi yang transit tidak akan diberikan biaya tambahan (gratis), hal ini untuk menarik perhatian para maskapai penerbangan untuk bersedia menjadikan Kualanamu sebagai tempatnya mendarat.
“Kalau di Changi dan bandara lain di luar negeri, transit mendapat biaya tambahan sebesar Rp150 ribu. Dan beda lagi bila si penumpang ingin mandi dan lainnya,” lanjutnya.

Hingga saat ini, pembangunan bandara yang terletak di lahan seluas 1.300 hektar ini sudah mencapai 91 persen. Karena itu, AP II optimis dapat mengoperasionalkan bandara ini pada tahun ini juga dengan dukungan dari berbagai pihak. Rencananya, tanggal 10 Januari mendatang, Kualanamu akan mulai mengoperasikan ATC (Air Traffic Control) atau radar. Dengan maksud apakah nantinya radar akan sama dengan yang di Polonia atau beda.
“Kita sangat optimis dengan pengoperasionalkan bandara ini pada tahun ini juga. Apalagi beberapa maskapai telah merencanakan untuk menambah penerbangan di Kualanamu,” tambahnya.

Garuda Airlines di Bandara Kualanamu telah berencana untuk menambah penerbangan menjadi 110 penerbangan per hari untuk ke seluruh Indonesia. Padahal, selama di Polonia, Garuda hanya memiliki 18 penerbangan perhari. Begitu juga dengan Lion yang berencana menjadikan gerakannya sebanyak 150 penerbangan perhari, sedangkan di Polonia hanya berkisar 24 penerbangan.

Proyek Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Dilelang

Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) menyatakan tahun ini proyek tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi akan dilelang. Investor yang ingin membangun tol itu antara lain konsorsium antara SP Road dan PT Prabu Persada, perusahaan patungan antara PT Jasa Marga Tbk, PT Waskita Karya Tbk, dan PT Hutama Karya, PT Bangun Cipta Sarana dan perusahaan patungan PT Nusantara Infrastructure dan Egys.
“Ya, untuk tahun ini hanya tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi dan tol Serpong-Balaraja yang akan dilelang. Sedangkan ruas tol lainnya belum bisa dilelang karena masalah lahan,” ungkap Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Achmad Gani Ghazali di Jakarta, Senin (7/1).

Sementara itu, Direktur Bina Teknis Bina Marga, Ditjen Bina Marga Kementerian PU, Suhardi, mengakui, persoalan pembebasan tanah menjadi kendala utama proyek tol tersebut. Namun dia memuji Panitia Pengadaan Tanah (P2T) yang ada di Medan, yang dinilainya sudah bertindak cepat.

Suhardi menilai, progres upaya pembebasan tanah sudah cukup bagus belakangan ini. “Teman-teman di Medan sudah all out. Memang semua masih proses, tapi progresnya sudah cukup bagus,” ujar Suhardi.
Meski masalah pembebasan tanah menjadi kendala utama, menurut Suhardi, kasus pembebasan tanah untuk proyek tol Medan-Kualanamu ini jauh lebih baik dibanding dengan masalah pembebasan tanah di luar Sumut. “Dibanding di Jawa misalnya. Di Jawa ruwet persoalannya,” ujarnya.

Dia memasang target, proyek tol Medan-Kualanamu sudah bisa diselesaikan akhir 2013. “Akhir tahun bisa,” ucapnya.

Dia mengatakan, pembangunan tol terus dikerjakan untuk di titik-titik yang sudah tidak ada masalah tanah. “Bagian yang sudah bebas tanahnya, langsung dikerjakan,” imbuhnya, tanpa mendetilkan omongannya.
Meski tol belum beres, dia yakin KIA yang rencananya mulai beroperasi Maret 2013, tetap bisa dioperasionalkan dengan baik. “Karena yang non tol masih bisa digunakan,” kata Suhardi.

Terpisah, anggota Komisi V DPR Ali Wongso Sinaga memperkirakan, jalan tol dimaksud baru bisa kelar 2014. “Tergantung kelancaran pembebasan lahan. Kalau lancar 2014 selesai, bahkan bisa 2015. Jadi perkiraan saya akhir tahun ini belum,” ujar satu-satunya anggota DPR dari Sumut yang duduk di komisi yang membidangi infrastruktur itu.

Sedang untuk jalan arteri non tol, Ali memperkirakan, akhir Februari 2013 baru bisa siap digunakan. Hitung-hitungan mundur, pada November 2012 silam masih ada ruas sepanjang 300 meter yang belum dibebaskan.
Ali juga memperkirakan, begitu Maret mendatang KIA dioperasionalkan, maka tidak akan langsung ada pengalihan penerbangan dari Bandara Polonia ke KIA. Dia mengingatkan, peresmian operasional pada Maret mendatang harus dijadikan sarana untuk membaca kesiapan bandara baru itu.

“Ada tiga hal yang harus dilihat, yakni kesiapan lapangan terbang, kesiapan terminal, dan kesiapan akses keluar masuk bandara. Jika masih ada persoalan, maka harus cepat diselesaikan di masa transisi pengalihan penerbangan dari Polonia ke Kualanamu,” saran dia.

Berapa lama transisi yang diperlukan? “Tergantung kesiapan tiga hal itu tadi. Ya jangan lama-lama transisinya, paling lama sebulan. Ini agar pesawat dari Jakarta, Singapura, dan Malaysia misalnya, bisa langsung ke Kualanamu,” pungkas dia. (ram/sam)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/