26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sony Berpeluang Maju ke Semifinal

JAKARTA-Semakin banyak pemain Indonesia yang bertumbangan di babak kedua pada Victor Korea Open. Kemarin (10/1), di SK Handball Stadium Seoul, wakil Indonesia di ganda putri dan ganda campuran dipaksa untuk menelan kekalahan.

Pasangan ganda putri non Pelatnas Aprilsasi Putri/Vita Marissa misalnya. Keduanya takluk 21-14, 21-14 atas pasangan asal Korsel Kyung Eun Jung/Ha Na Kim. Lalu ganda putri Pelatnas Greysia Polii/Meiliana Jauhari juga kalah atas Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi 20-22, 21-9, 21-5.

Hasil mengejutkan didapat ganda campuran Pelatnas Muhammad Rijal/Debby Susanto. Rijal/Debby yang menjadi unggulan ketujuh di turnamen berlevel super series premier itu kalah atas pasangan non unggulan Ki Jung Kim/ Kyung Eun Jung 22-20, 21-14.

Dari duta bulu tangkis Indonesia yang tersisa di babak perempat final, tunggal putra Sony Dwi Kuncoro, dan memiliki peluang yang besar ke empat besar. Menghadapi Takuma Ueda (Jepang) Sony memiliki rekor pertemuan yang baik.

Dari dua kali bertanding, Sony selalu menang atas pemain rangking 29 tersebut. Yakni di Grand Prix Gold Malaysia Terbuka Mei lalu dan Denmark Terbuka Oktober 2012 lalu. Namun yang jadi catatan, untuk memenangi itu Sony membutuhkan rubber game.

Asa Indonesia di perempat final lainnya adalah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Owi/Butet akan berjumpa lawan sepadan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. Keduanya memegang rekor satu sama dari dua kali pertemuan. Owi/Butet menaklukkan pasangan asal Denmark tersebut di perempat final kejuaraan dunia 2011 lalu. Lalu Joachim/Christinna membalas kekalahannya di perebutan medali perunggu Olimpiade 2012 lalu.

Nah, menanggapi kekalahan pasangan ganda campuran Rijal/Debby, pelatih ganda campuran pelatnas Richard Mainaky cukup kecewa. Apalagi pil pahit diterima karena kesalahan sendiri yang dibuat anak asuhnya itu. “Usai pertandingan, Nova (Nova Widianto, asisten pelatih ganda campuran, red) kabari saya kalau Rijal menunjukkan permainan yang terburu-buru. Unggul 20-17 di game pertama, lawan malah membalik keadaan menjadi kemenangan 22-20,” tutur pelatih berusia 47 tahun itu.

Karena itulah, dalam Malaysia Terbuka pekan depan, Richard berharap absennya Owi/Butet menjadi motivasi sendiri bagi Rijal/Debby untuk tampil sebagai ganda campuran utama Indonesia. “Semoag dengan diberi kepercayan yang lebih tinggi di Malaysia Terbuka, keduanya lebih dewasa dan matang,” pungkasnya. (dra/jpnn)

JAKARTA-Semakin banyak pemain Indonesia yang bertumbangan di babak kedua pada Victor Korea Open. Kemarin (10/1), di SK Handball Stadium Seoul, wakil Indonesia di ganda putri dan ganda campuran dipaksa untuk menelan kekalahan.

Pasangan ganda putri non Pelatnas Aprilsasi Putri/Vita Marissa misalnya. Keduanya takluk 21-14, 21-14 atas pasangan asal Korsel Kyung Eun Jung/Ha Na Kim. Lalu ganda putri Pelatnas Greysia Polii/Meiliana Jauhari juga kalah atas Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi 20-22, 21-9, 21-5.

Hasil mengejutkan didapat ganda campuran Pelatnas Muhammad Rijal/Debby Susanto. Rijal/Debby yang menjadi unggulan ketujuh di turnamen berlevel super series premier itu kalah atas pasangan non unggulan Ki Jung Kim/ Kyung Eun Jung 22-20, 21-14.

Dari duta bulu tangkis Indonesia yang tersisa di babak perempat final, tunggal putra Sony Dwi Kuncoro, dan memiliki peluang yang besar ke empat besar. Menghadapi Takuma Ueda (Jepang) Sony memiliki rekor pertemuan yang baik.

Dari dua kali bertanding, Sony selalu menang atas pemain rangking 29 tersebut. Yakni di Grand Prix Gold Malaysia Terbuka Mei lalu dan Denmark Terbuka Oktober 2012 lalu. Namun yang jadi catatan, untuk memenangi itu Sony membutuhkan rubber game.

Asa Indonesia di perempat final lainnya adalah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Owi/Butet akan berjumpa lawan sepadan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. Keduanya memegang rekor satu sama dari dua kali pertemuan. Owi/Butet menaklukkan pasangan asal Denmark tersebut di perempat final kejuaraan dunia 2011 lalu. Lalu Joachim/Christinna membalas kekalahannya di perebutan medali perunggu Olimpiade 2012 lalu.

Nah, menanggapi kekalahan pasangan ganda campuran Rijal/Debby, pelatih ganda campuran pelatnas Richard Mainaky cukup kecewa. Apalagi pil pahit diterima karena kesalahan sendiri yang dibuat anak asuhnya itu. “Usai pertandingan, Nova (Nova Widianto, asisten pelatih ganda campuran, red) kabari saya kalau Rijal menunjukkan permainan yang terburu-buru. Unggul 20-17 di game pertama, lawan malah membalik keadaan menjadi kemenangan 22-20,” tutur pelatih berusia 47 tahun itu.

Karena itulah, dalam Malaysia Terbuka pekan depan, Richard berharap absennya Owi/Butet menjadi motivasi sendiri bagi Rijal/Debby untuk tampil sebagai ganda campuran utama Indonesia. “Semoag dengan diberi kepercayan yang lebih tinggi di Malaysia Terbuka, keduanya lebih dewasa dan matang,” pungkasnya. (dra/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/