26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dari Ayam Penyet hingga Kopi Rasa Durian

Jadi Kawasan Wisata Kuliner di Medan

Dari Perut Singgah ke Hati. Ada benarnya kata hiasan yang telah melegenda tersebut, terbukti semakin bermunculan penjual makanan di Kota Medan. Dari awalnya hanya satu, terus bertambah dan semakin banyak. Semakin banyaknya daerah yang menjual makanan, terkadang  membuat kita bigung untuk memilih daerah mana yang akan disinggahi.

Saat ini, yang sedang populer dikalangan masyarakat Medan sebagai daerah wisata kuliner adalah Jalan Ring Road. Sejak dibangun dan di aspal pada tahun 2005 yang lalu, kawasan ini semakin ramai dikunjungi dan dilewati masyarakat.
Sepanjang Ring Road  begitu banyak pilihan tempat memanjakan lidah mulai warung kaki lima, café maupun restoran.   Ragam menu masakan disajikan. Mulai yang citarasa asli Indonesia hingga luar negeri.  Seperti, ayam penyet,  ayam petis, ikan bakar, steak, pizza, bandrek, hingga kopi rasa durian.

Daerah ini berubah, sejak anak muda yang “kreatif” merubah fungsi jalan ini menjadi tempat balapan saat menjelang sore hari. Hasilnya kesempatan ini dimanfaatkan sejumlah warga yang menyediakan tempat  tongkrongan. “Awal ramai jalan ini, karena daerah ini dijadikan tempat balapan saat malam, jadi kami jualan jagung bakar dan minuman didaerah ini,” ujar salah satu pedagang jagung di daerah Ring Road, Wandra (34). Setelah itu, munculah rumah makan cepat saji yang buka 24 jam, yang menambah semarak jalan ini. Dengan memberikan fasilitas berupa WiFi.

Saat belum menjamurnya tempat makan didaerah ini, rumah makan ini sangat ramai hingga tengah malam, apalagi musim bola.  Rumah makan cepat saji dan balapan liar, salah satu alasan daerah ini ramai dikunjungi, terutama anak muda yang menjadi pangsa pasarnya. Dan inilah yang menjadi alasan pengusaha membuka lapak didaerah ini.

Uniknya dari daerah ini, akan terlihat saat malam minggu atau malam libur. Karena semua tempat makan didaerah ini akan ramai dikunjungi. Bahkan, penjual jagung bakar yang berada ditepi jalan pun mendapatkan rezeki disinggahi oleh pengunjung.

Dan untuk memberikan “kenyamanan” bagi pengunjungnya, penjual jagung juga kreatif, dengan memasang tenda bongkar pasang, dimalam hari. Jadi jangan heran, bila pemandangan yang anda lihat berbeda saat malam dan siang hari.
Kebanyakan didaerah ini menjual makanan asli Indonesia, seperti mie sop, bakso, nasi ayam penyet, pecal lele, dan lainnya.  Untuk menyediakan makanan asli Indonesia, dapat kita lihat di Waroenk Nenek, Ayam Penyet Surabaya, Bakso Gepeng, Miesop Kampoeng, dan lainnya. Sedangkan kafe yang menyediakan makanan ala Eropa, seperti Nero Bistro, Obonk Steak, dan lainnya.

Walaupun, jarak antar 1 rumah makan dengan rumah makan yang lain sangat dekat, sepertinya tidak ada persaingan terbuka dari masing-masing pemilik.  “Tidak ada, ini kan Medan, yang terkenal dengan fanatik nya. Jadi kita tidak pernah maksa untuk seseorang untuk kita, kalau sudah ada pasar kita pasti dapat dikenal kok.” ungkap Assisten Manager Nero Bistro, Lois.

Bagi  penikmat kopi, ada tempat yang bisa dipilih untuk memenuhi selera Anda di lokasi ini. Yakni Gerobak Coffe di Jalan Gagak Hitam. Kopi yang disediakan kopi Aceh. Dimana, kopi Aceh ini sangat berbeda dengan aroma kopi lainnya.  Nah, di gerobak coffe penikmati kopi bisa mencoba  kopi Aceh dengan ras blukat durian.

“Kopi Aceh yang disungguhkan ini bermerek Indaco. Dimana merek ini merek kopi asal Aceh,”ucap salah satu karyawan Gerobak Coffe Iman pada wartawan Sumut Pos, Kamis (10/1).
Dilanjutkannya, bahwa harga kopi Aceh rasa blukat durian ini dibandrol Rp5 ribu per gelas.

Selain kopi, sambung Iman, Gerobak Coffe juga menyediakan aneka makanan dan teh manis. Seperti nasi goreng dan mie goreng serta sate. “Disamping itu tersedia juga telur setengah matang,”katanya. (ram/omi)
Saat ditanya darimana para penikmati yang kerap singgah di Gerobak Coffe ini, Iman menyebutkan umumnya warga dari Aceh, Jawa  dan Medan.  “Biasanya warga Aceh yang datang ke Medan kerap menikmati kopi kita,”ujarnya. Manajemen Gerobak Coffe juga ada menyediakan penginapan. Dimana, untuk harga penginapan kelas standard mulai Rp175 ribu sampai Rp200 ribu. Lalu, untuk harga ruangan kelas VIP Rp330 ribu per malam. (ram/omi)

Jadi Kawasan Wisata Kuliner di Medan

Dari Perut Singgah ke Hati. Ada benarnya kata hiasan yang telah melegenda tersebut, terbukti semakin bermunculan penjual makanan di Kota Medan. Dari awalnya hanya satu, terus bertambah dan semakin banyak. Semakin banyaknya daerah yang menjual makanan, terkadang  membuat kita bigung untuk memilih daerah mana yang akan disinggahi.

Saat ini, yang sedang populer dikalangan masyarakat Medan sebagai daerah wisata kuliner adalah Jalan Ring Road. Sejak dibangun dan di aspal pada tahun 2005 yang lalu, kawasan ini semakin ramai dikunjungi dan dilewati masyarakat.
Sepanjang Ring Road  begitu banyak pilihan tempat memanjakan lidah mulai warung kaki lima, café maupun restoran.   Ragam menu masakan disajikan. Mulai yang citarasa asli Indonesia hingga luar negeri.  Seperti, ayam penyet,  ayam petis, ikan bakar, steak, pizza, bandrek, hingga kopi rasa durian.

Daerah ini berubah, sejak anak muda yang “kreatif” merubah fungsi jalan ini menjadi tempat balapan saat menjelang sore hari. Hasilnya kesempatan ini dimanfaatkan sejumlah warga yang menyediakan tempat  tongkrongan. “Awal ramai jalan ini, karena daerah ini dijadikan tempat balapan saat malam, jadi kami jualan jagung bakar dan minuman didaerah ini,” ujar salah satu pedagang jagung di daerah Ring Road, Wandra (34). Setelah itu, munculah rumah makan cepat saji yang buka 24 jam, yang menambah semarak jalan ini. Dengan memberikan fasilitas berupa WiFi.

Saat belum menjamurnya tempat makan didaerah ini, rumah makan ini sangat ramai hingga tengah malam, apalagi musim bola.  Rumah makan cepat saji dan balapan liar, salah satu alasan daerah ini ramai dikunjungi, terutama anak muda yang menjadi pangsa pasarnya. Dan inilah yang menjadi alasan pengusaha membuka lapak didaerah ini.

Uniknya dari daerah ini, akan terlihat saat malam minggu atau malam libur. Karena semua tempat makan didaerah ini akan ramai dikunjungi. Bahkan, penjual jagung bakar yang berada ditepi jalan pun mendapatkan rezeki disinggahi oleh pengunjung.

Dan untuk memberikan “kenyamanan” bagi pengunjungnya, penjual jagung juga kreatif, dengan memasang tenda bongkar pasang, dimalam hari. Jadi jangan heran, bila pemandangan yang anda lihat berbeda saat malam dan siang hari.
Kebanyakan didaerah ini menjual makanan asli Indonesia, seperti mie sop, bakso, nasi ayam penyet, pecal lele, dan lainnya.  Untuk menyediakan makanan asli Indonesia, dapat kita lihat di Waroenk Nenek, Ayam Penyet Surabaya, Bakso Gepeng, Miesop Kampoeng, dan lainnya. Sedangkan kafe yang menyediakan makanan ala Eropa, seperti Nero Bistro, Obonk Steak, dan lainnya.

Walaupun, jarak antar 1 rumah makan dengan rumah makan yang lain sangat dekat, sepertinya tidak ada persaingan terbuka dari masing-masing pemilik.  “Tidak ada, ini kan Medan, yang terkenal dengan fanatik nya. Jadi kita tidak pernah maksa untuk seseorang untuk kita, kalau sudah ada pasar kita pasti dapat dikenal kok.” ungkap Assisten Manager Nero Bistro, Lois.

Bagi  penikmat kopi, ada tempat yang bisa dipilih untuk memenuhi selera Anda di lokasi ini. Yakni Gerobak Coffe di Jalan Gagak Hitam. Kopi yang disediakan kopi Aceh. Dimana, kopi Aceh ini sangat berbeda dengan aroma kopi lainnya.  Nah, di gerobak coffe penikmati kopi bisa mencoba  kopi Aceh dengan ras blukat durian.

“Kopi Aceh yang disungguhkan ini bermerek Indaco. Dimana merek ini merek kopi asal Aceh,”ucap salah satu karyawan Gerobak Coffe Iman pada wartawan Sumut Pos, Kamis (10/1).
Dilanjutkannya, bahwa harga kopi Aceh rasa blukat durian ini dibandrol Rp5 ribu per gelas.

Selain kopi, sambung Iman, Gerobak Coffe juga menyediakan aneka makanan dan teh manis. Seperti nasi goreng dan mie goreng serta sate. “Disamping itu tersedia juga telur setengah matang,”katanya. (ram/omi)
Saat ditanya darimana para penikmati yang kerap singgah di Gerobak Coffe ini, Iman menyebutkan umumnya warga dari Aceh, Jawa  dan Medan.  “Biasanya warga Aceh yang datang ke Medan kerap menikmati kopi kita,”ujarnya. Manajemen Gerobak Coffe juga ada menyediakan penginapan. Dimana, untuk harga penginapan kelas standard mulai Rp175 ribu sampai Rp200 ribu. Lalu, untuk harga ruangan kelas VIP Rp330 ribu per malam. (ram/omi)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/