Pemerintah optimis pelaksanaan program pembangunan perumahan di Indonesia tahun ini akan berjalan baik.
Untuk itu seluruh pemangku kepentingan bidang perumahan baik asosiasi pengembang, perbankan, serta masyarakat luas, saling bekerja sama dalam meningkatkan pasokan rumah yang layak huni bagi masyarakat.
“Saya tetap optimis pelaksanaan program perumahan di Indonesia pada 2013 akan lebih baik lagi,” ujar Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz di Jakarta, Jum’at (4/1).
Berdasarkan data yang ada, Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) berhasil merealisasikan anggaran sekitar Rp3,981 triliun atau sekitar 77,56 persen dari total anggaran DIPA Kemenpera yakni Rp5,133 triliun. Capaian ini lebih baik daripada realisasi tahun 2011 sebesar 70,61 persen.
Total anggaran Kemenpera tersebut tidak termasuk anggaran Ciliwung yang “dibintang” sebesar Rp600 miliar, anggaran yang dibiayai dengan PNBP sebesar Rp 179 miliar, dana dekonsentrasi di 33 provinsi Rp16 miliar, dan remunerasi 2012 sebesar Rp24,3 miliar.
“Penyediaan perumahan merupakan salah satu masalah yang harus mendapat perhatian dari semua pihak,” ucapnya.
Ditambahkan Djan, selama 2012 Kemenpera telah berhasil melaksanakan beberapa program kerja. Di antaranya, pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) yang terkontrak untuk tahun 2012 berjumlah 217 twin block (TB). Total penerima Rusunawa untuk TNI 56 TB, Polri 28 TB, Pekerja/ Buruh 23 TB, Mahasiswa 32 TB dan santri pondok pesantren 78 TB.
“Untuk total anggaran pembangunan Rusunawa tahun 2012 berhasil direalisasikan sekitar Rp1,0018 triliun atau 87,97 persen dari anggaran sekitar Rp 1,1387 triliun,” ujarnya. (esy/jpnn)