Jalan Rusak dan Berdebu Minta Diperbaiki
SELSEI-Ratusan warga dari empat desa; Desa Tanjungkeriahan, Desa Laumulgap, Desa Sukapulung dan Desa Kutaparit, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat menutup akses jalan Besar Selesai-Serapit. Mereka menuntut dilakukannya percepatan perbaikan jalan yang rusak akibat banyaknya truk angkutan galian C yang melintas.
“Kami tak perlu janji-janji, pokoknya kami mau jalan segera diperbaiki dan terus disiram bila truk pasir mau tetap lewat,” teriak sejumlah ibu-ibu saat berlangsungnya pertemuan antara ratusan warga dengan sejumlah pengusaha galian C yang berlangsung di Jambur Kuta Parit, Senin (21/1) pagi.
Sebelum dilakukannya pertemuan, ratusan warga menutup sebagian badan jalan yang terlihat berlubang dengan menggunakan kayu dan lainnya.
Mereka, tidak mengizikan setiap truk yang hendak melintas di jalan besar tersebut. Massa juga melakukan penyiraman jalan yang berdebu dengan air.
“Pokoknnya, jika keinginan kami tidak dipenuhi, maka kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi dari ini. Bahkan kami akan melakukan aksi makan di jalan agar pemerintah bisa melihat kami,” seru warga di sana.
Aksi ini merupakan kali ketiga dilakukan masyarakat. Mereka memprotes jalan sepanjang 10 kilometer akibat aktivitas truk pengangkut pasir di wilayah pemukiman warga.
Dalam pertemuan itu dihadiri oleh sejumlah unsur muspika se-Kecamatan Selesai dan Kecamatan Serapit Kabupaten Langkat. Warga yang diwakili Ketua Badan Pimpinan Desa (BPD) Desa Kutaparit Ngakuken Perangin Angin (58), mendesak kepada pihak pengusaha galian C untuk mematuhi tuntutan warga yang telah ditetapkan.
Adapun tuntutan massa adalah, tidak melakukan aktivitas lalu-lalang truk pengangkut pasir pada jam masuk sekolah antara pukul 06.00 WIB hingga 08.00 WIB, meminta pengemudi truk pengangkut pasir tidak melintas beriringan (konvoi), tidak membawa muatan secara berlebihan, serta secepatnya melakukan perbaikan dan penyiraman badan jalan. “Kami berharap agar tuntutan yang dibuat segera ditindaklanjuti oleh pengusaha. Karena bila tidak diindahkan, kami tak segan-segan untuk menutup jalan dan membuat aksi yang lebih besar lagi,” ancam Ngakuken.
Menanggapi hal tersebut, pihak pengusaha siap memenuhi seluruh tuntutan warga. Namun dengan catatan, tidak akan ada lagi kutipan bila kondisi jalan sudah kembali baik dan seluruh tuntutan warga sudah terpenuhi.
“Pada dasarnya kami selalu siap untuk memperbaiki jalan dan melakukan penyiraman. Asal nanti setelah kondisi jalan sudah baik, tidak ada lagi kutipan yang dilakukan warga,” jelas Ridwan Sitepu (48) selaku perwakilan pengusaha galian yang hadir dalam pertemuan itu. (bam/smg)