JAKARTA-PB PBSI menggerojok dana besar-besaran untuk memompa semangat atletnya berprestasi.
Kemarin (22/1) di markas besar PBSI Cipayung, Ketua Umum PBSI Gita Wirjawan menjanjikan perubahan sistem sponsorhip dan tunjangan kepada para pemain.
Jika tahun sebelumnya sponsorship terbesar masih bersifat kolektif, maka tahun ini kolektif dikurangi dan individu ditingkatkan. Hal itu dimaksudkan agar dana sponsor mengalir langsung ke saku pemain berprestasi. Bukan kepada organisasinya.
“Saya sudah berbicara dengan banyak perusahaan. Penyelesaian sponsorship sudah diarahkan selesai bulan Februari. Yang masih dalam status pendekatan 10-20 perusahaan,” tutur Gita kemarin.
Tahun lalu, PB PBSI mengeluarkan Rp 40 Miliar untuk seluruh kegiatan. Tahun ini, Gita menganggarkan Rp 95 Miliar. Pos anggaran terbesar yakni untuk pengembangan atlet Rp 20 Miliar dan pengiriman atlet Rp 25 Miliar. Lalu untuk pengembangan daerah Rp 3,5 Miliar.
Nah, masalah sponsorship kepada individu pemain tak hanya ditujukan kepada top player atau lapis satu saja.
Tetapi juga kepada pemain muda yang punya prospek.
“Saya juga akan memberikan penghargaan untuk Most Valuable Player (MVP) sebesar Rp 1 Miliar di akhir tahun. Tentunya dilihat dari capaian prestasinya. Bonus pembagian kepada pemain lebih berbobot di ekor atau akhir tahun. Sehingga dalam setahun, masing-masing pemain berprestasi bisa dapat uang mencapai miliaran,” tutur Menteri Perdagangan itu.
Melihat perubahan dan kenaikan sponsorship itu, gaji pemain pelatnas per bulan tak mengalami perubahan. Berbanding lurus dengan perbaikan kesejahteraan pemain, Gita juga menuntut kenaikan prestasi. Agenda terdekat, Gita menginginkan di All England, Indonesia bisa memiliki satu sampai dua probabilitas kemenangan.
Bicara soal Piala Sudirman, Gita melihat presentase kemenangan pemain Indonesia saat ini hanya 40 persen. Dengan persiapan 145 hari terhitung sejak kemarin, Gita mengharapkan naik hingga 70 persen.
Ganda putri Greysia Polii terpacu dengan sistem baru ini. Yang penting untuknya adalah berlatih dan hasil bagus akan menyusul kemudian.
“Pemaparan visi dan misi ini yang kami butuhkan. Ini sudah jadi tanggung jawab kami untuk berlatih. Bonus dll pasti akan menyusul. Kita sebagai atlet tak hanya melatih otot tapi juga otak. Your burden is my burden, your responsibility is our responsibility as well,” tutur Greys. (dra/jpnn)