28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Fisik Trio Asing Perlu Di-drill

MEDAN-Skuad PSMS versi PT Liga Indonesia sepertinya sudah mulai menemukan sosok legiun asing yang diharapkan. Etogo Romaric, Cristiano Lopez, dan Martius Moralis menjadi kandidat terkuat untuk mengisi slot pemain asing yang dibutuhkan Pelatih Suimin Diharja.

Performa ketiganya pada laga uji coba kontra PS Kinantan, Kamis (24/1) lalu, menjadi dasar penilaian Suimin. Dibanding tiga pemain Afrika sebelumnya, ketiga pemain ini dinilai lebih cocok untuk dimainkan sesuai karakter bermain PSMS. “Kalau kriteria mereka sepertinya sudah masuk. Yang pasti peluang mereka lebih baik daripada sebelumnya. Adaptasi cepat dan mereka punya visi bermain,” tutur Suimin, Jumat (25/1).

Untuk Romaric, dengan pengalamannya memperkuat sejumlah klub tanah air, ia disebut cocok untuk mengisi lini belakang. Pengalamannya memperkuat PSBI Blitar dan Persisam Samarinda menjadi keunggulan. Sementara Martius Moralis dan Cristiano Lopez yang berasal dari Brazil cukup memberi warna dalam tim. “Dengan masuknya dua pemain Brazil ini sudah mulai mewarnai permainan kita. Cristiano meskipun posturnya tidak ideal tapi dia punya skill di atas rata-rata. Itu menjadi kelebihannya selain pengalaman di Indonesia,” ujar Suimin.

Untuk kendala di awal, menurut Suimin hanya soal komunikasi dengan pemain lainnya di lapangan. “Mungkin karena mereka masih baru. Tapi dalam latihan tadi (kemarin, red) sudah mu lai membaik,” ungkapnya. Namun soal kondisi fisik, ketiganya disebut Suimin dalam kondisi yang belum prima. “Nanti fisik mereka kita drill lagi dalam latihan,” tambahnya.

Soal pemain debutan seperti Moralis, bukankah dikhawatirkan terganjal urusan Internasional Transfer Certificate (ITC)? Hal itu kerap menjadi hambatan untuk pemain yang baru pertama kali mengecap kompetisi tanah air. Apalagi laga perdana kontra PS Bengkulu pada 9 Februari mendatang kian dekat. “Untuk si Moralis kalaupun nanti direkrut, kita akan tetap buat perjanjian. Kalau terganjal karena ITC sehingga gak bisa dipakai di awal harus ada kompensasi. Misalnya satu pertandingan dia tidak ikut, harus dipotong 15 juta. Tapi harapannya sih cepat tuntas,” katanya.

Sementara itu Asisten Pelatih PSMS Suharto AD, berpendapat senada. Ketiga pemain itu saat ini dinilai cukup tepat untuk memperkuat tiga lini berbeda. Namun ada beberapa kekurangan secara individual yang harus dibenahi.

“Etogo badannya sedikit gempal, perlu dikurusin lagi. Jadi pergerakannya sedikit lamban. Mungkin karena berat badan. Mungkin perlu latihan khusus. Kalau tinggi sudah mumpuni. Kalau Moralis itu mobilitasnya bagus di tengah. Dia juga biasa bermain sebagai second striker. Tapi belum bisa dikatakan bagus secara keseluruhan karena belum menyatu dengan karakter bermain yang kita inginkan. Jadi masih ada keragu-raguan dalam bermain. Mungkin karena baru mengenal, jadi belum tahu bahasa,” katanya.

Untuk Cristiano Lopez, Suharto memberi kredit tersendiri. Menurutnya dengan pengalamannya membela klub-klub seperti Pelita Jaya, Persim Maros, dan Pelita Tangerang, sosok Cristiano Lopez-lah yang selama ini dibutuhkan tim.

“Kalau Lopez pengalamannya sudah banyak. Tipikalnya saya suka. Nalurinya bagus. Terbukti dia main setengah laga sudah cetak dua gol. Teknik dan instingnya bagus. Hanya staminanya yang perlu ditingkatkan lagi,” katanya. (don)

MEDAN-Skuad PSMS versi PT Liga Indonesia sepertinya sudah mulai menemukan sosok legiun asing yang diharapkan. Etogo Romaric, Cristiano Lopez, dan Martius Moralis menjadi kandidat terkuat untuk mengisi slot pemain asing yang dibutuhkan Pelatih Suimin Diharja.

Performa ketiganya pada laga uji coba kontra PS Kinantan, Kamis (24/1) lalu, menjadi dasar penilaian Suimin. Dibanding tiga pemain Afrika sebelumnya, ketiga pemain ini dinilai lebih cocok untuk dimainkan sesuai karakter bermain PSMS. “Kalau kriteria mereka sepertinya sudah masuk. Yang pasti peluang mereka lebih baik daripada sebelumnya. Adaptasi cepat dan mereka punya visi bermain,” tutur Suimin, Jumat (25/1).

Untuk Romaric, dengan pengalamannya memperkuat sejumlah klub tanah air, ia disebut cocok untuk mengisi lini belakang. Pengalamannya memperkuat PSBI Blitar dan Persisam Samarinda menjadi keunggulan. Sementara Martius Moralis dan Cristiano Lopez yang berasal dari Brazil cukup memberi warna dalam tim. “Dengan masuknya dua pemain Brazil ini sudah mulai mewarnai permainan kita. Cristiano meskipun posturnya tidak ideal tapi dia punya skill di atas rata-rata. Itu menjadi kelebihannya selain pengalaman di Indonesia,” ujar Suimin.

Untuk kendala di awal, menurut Suimin hanya soal komunikasi dengan pemain lainnya di lapangan. “Mungkin karena mereka masih baru. Tapi dalam latihan tadi (kemarin, red) sudah mu lai membaik,” ungkapnya. Namun soal kondisi fisik, ketiganya disebut Suimin dalam kondisi yang belum prima. “Nanti fisik mereka kita drill lagi dalam latihan,” tambahnya.

Soal pemain debutan seperti Moralis, bukankah dikhawatirkan terganjal urusan Internasional Transfer Certificate (ITC)? Hal itu kerap menjadi hambatan untuk pemain yang baru pertama kali mengecap kompetisi tanah air. Apalagi laga perdana kontra PS Bengkulu pada 9 Februari mendatang kian dekat. “Untuk si Moralis kalaupun nanti direkrut, kita akan tetap buat perjanjian. Kalau terganjal karena ITC sehingga gak bisa dipakai di awal harus ada kompensasi. Misalnya satu pertandingan dia tidak ikut, harus dipotong 15 juta. Tapi harapannya sih cepat tuntas,” katanya.

Sementara itu Asisten Pelatih PSMS Suharto AD, berpendapat senada. Ketiga pemain itu saat ini dinilai cukup tepat untuk memperkuat tiga lini berbeda. Namun ada beberapa kekurangan secara individual yang harus dibenahi.

“Etogo badannya sedikit gempal, perlu dikurusin lagi. Jadi pergerakannya sedikit lamban. Mungkin karena berat badan. Mungkin perlu latihan khusus. Kalau tinggi sudah mumpuni. Kalau Moralis itu mobilitasnya bagus di tengah. Dia juga biasa bermain sebagai second striker. Tapi belum bisa dikatakan bagus secara keseluruhan karena belum menyatu dengan karakter bermain yang kita inginkan. Jadi masih ada keragu-raguan dalam bermain. Mungkin karena baru mengenal, jadi belum tahu bahasa,” katanya.

Untuk Cristiano Lopez, Suharto memberi kredit tersendiri. Menurutnya dengan pengalamannya membela klub-klub seperti Pelita Jaya, Persim Maros, dan Pelita Tangerang, sosok Cristiano Lopez-lah yang selama ini dibutuhkan tim.

“Kalau Lopez pengalamannya sudah banyak. Tipikalnya saya suka. Nalurinya bagus. Terbukti dia main setengah laga sudah cetak dua gol. Teknik dan instingnya bagus. Hanya staminanya yang perlu ditingkatkan lagi,” katanya. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/