MEDAN – Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar workshop internasional untuk mencegah pendanaan kegiatan teror selama satu minggu mulai Senin (28/1) kemarin. Workshop digelar bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Kantor Kriminal dan Anti Narkoba PBB, Uni Eropa, Grup Asia Pasifik tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, dan Forum Global untuk Anti Teroris, serta dukungan penuh dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat.
Beberapa tenaga ahli di bidang tersebut akan menyampaikan presentasinya di hadapan para peserta yang terdiri dari pejabat pemerintah, jaksa, polisi, pejabat Bank Sentral, guna berbagi pengalaman dan keahlian khususnya dalam upaya pencegahan gerakan terorisme di dunia.
Rektor USU Prof Dr Syahril Pasaribu dalam sambutannya pada pembukaan acara tersebut Senin (28/1) menyatakan menyambut baik dilaksanakannya pertemuan berskala internasional ini. Terlebih USU telah diminta kesediaannya untuk menjadi tuan rumah bagi pelaksanaan program ini.
“Kita akan tetap berupaya untuk mendorong penumpasan tindakan terorisme melalui kegiatan studi-studi terkait penangkalan terorisme”, ungkap Syahril.
Sementara itu Gubernur Sumatera Utara dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekdaprovsu Nurdin Lubis, SH menyampaikan, bahwa dengan terselenggaranya seminar ini menjadi bukti adanya komitmen yang kuat terhadap upaya bersama untuk mencegah dan memberantas terorisme di dunia.
‘’Dengan dipercayanya forum besar dan strategis ini digelar di Sumatera Utara menjadi bukti nyata bagi dunia bahwa Sumatera Utara (Indonesia) cukup kondusif dan representatif untuk menggelar even-even internasional seperti ini,” ujarnya.
Negara-negara yang ikut serta dalam workshop ini adalah: Indonesia, Laos, Kamboja, Vietnam, Filipina, Thailand, Holland, Turki, Inggris, Spanyol, Cina dan lainnya. (mag-5)