Djarum Superliga Badminton Indonesia 2013
SURABAYA-Nuansa merah langsung menyapa ketika memasuki DBL Arena. Rupa lapangan basket tersebut telah diubah sedemikian rupa menjadi tiga court lapangan bulu tangkis untuk perhelatan Djarum Superliga Badminton Indonesia (SBI) 2013 yang akan dilaksanakan pada 3-9 Februari mendatang. Untuk kali kedua ajang dua tahunan ini diselenggarakan di Surabaya.
Pemilihan Surabaya, bukan tanpa pertimbangan. Selain venue memenuhi standart, animo penonton bulu tangkis Surabaya dinilai sangat tinggi. Nah, terkait jumlah penonton yang diperkirakan akan lebih banyak dari 2011 lalu, pihak penyelenggara menyediakan dua big screen, untuk mengantisipasi membludaknya penonton.
Direktur SBI Yoppi Rasimin, menjelaskan, pihaknya telah belajar dari SBI 2011 lalu. Saat itu banyak penonton yang tidak bisa masuk ke lapangan karena sudah penuh. Big screen pertama yang berukuran 4×7 meter ditempatkan di Atrium DBL Arena. Sementara satu lagi adalah mobile screen yang terpakir di depan gedung DBL Arena. Menurut Yoppi jika memungkinkan mobile screen tersebut bisa keliling kota atau berhenti di beberapa titik di Kota Surabaya untuk menyiarkan pertandingan. “Ya itu, nanti dilihat dulu. Yang jelas ini fasilitas untuk penonton apabila tidak bisa masuk ke lapangan. Bisa nonton bareng di atrium misalnya. Tempatnya juga nyaman untuk nonton bareng,” tuturnya, Jumat (1/2).
Yoppi menambahkan, jika di atas penonton dihibur dengan aksi para pebulu tangkis profesional, di bawah (atrium, red), penonton juga akan disuguhi game-game dan hiburan lainnya dari panitia.
“Nanti pemain juga bisa jalan-jalan ke situ. Nah, mungkin para fans bisa bercengkerama dengan para idolanya di atrium,” jelasnya.
Ada yang berbeda pada SBI tahun ini. Lampu yang digunakan adalah lampu yang ada di DBL Arena.
“Dari dua perhelatan Superliga lalu, kami terus berbenah untuk bisa menyelenggarakan even bulu tangkis yang bagus. Tidak hanya memenuhi standart tapi bisa dikenang oleh masyarakat Indonesia. Khusunya Surabaya,” papar Yoppi.
Senada dengan Yoppi, Kabid Pertandingan dan Perwasitan PB PBSI Eddyanto Sabarudin, mengatakan, even ini akan lebih meriah dari tahun lalu. Selain dari segi penyelenggaraan, persaingan antar klub pun akan lebih sengit. “Jelas ini perang antar bintang bulu tangkis. Apalagi adanya lima klub asing yang bisa saja jadi kuda hitam di Superliga ini,” ujarnya. (ovi/jpnn)