Sebelum memutuskan untuk memakai tato biasanya seseorang harus menimbang-nimbang hingga yakin. Namun, tidak demikian dengan seni lukis inai.
Media lukis dalam inai pun adalah kulit, tetapi bedanya, lukisan atau gambar di atas kulit itu tidak permanen dan hanya tahan selama 15 hari.
Bagi mereka yang berminat, tak perlu berpikir panjang untuk segera menggambari tubuh mereka. Terlebih, inai tak memerlukan biaya yang mahal dan halal bagi mereka pemeluk agama Islam.
Peluang itu pulalah yang dilihat oleh Muklis (24)yang kerap mangkal di Jalan Gedung Arca, dari pagi sampai sore. Ia mengatakan sudah 2 tahun melakukan seni lukis inai. Dan peminatnya katanya cukup banyak. Terutama di kalangan remaja.
“Pelanggan yang sering melakukan ukir inai ini ya anak-anak remaja selain itu mahasiswa dan calon pengantin,” katanya pada Sumut Pos Jumat.
Saat ditanya model inai apa saja yang kerap dipakai pelanggan, Muklis mengatakan inai untuk rias pengantin bermotif bunga-bunga di kedua tangan.
“Kalau motif terserah pelanggan mau gambar apa, ada gambar bunga, binatang, huruf dan angka macamlah, terserah mereka,” ujarnya.
Sedangkan utuk harga yang diberikan beragam mulai dari harga Rp10 ribu sampai Rp200 ribu.
“Sesuai motifnya, kalau untuk paket rias pengantin dan dipanggil kerumah dengan harga Rp150-200 ribu,” ujarnya lagi.
Bahan yang digunakan untuk melukis tersebut bernama Inai Rani yang biasa dibelinya dari Pajak Sambas dengan dua macam warna yakni warna hitam dan warna merah dan aman digunakan.
“Kalau warna merah biasanya dipakai untuk pengantin sementara warna hitam sering dipakai untuk gaya-gaya anak remaja tersebut,” terangnya.
Yeni (15) siswi salah satu SMK Swasta ini bertepatan sedang melakukan ukir inai di lengannya mengaku, mencoba lukis inai karena kelihatanya cantik.
‘’Saya mau buat ukir nama di lengan kiri dengan inai warna hitam, biar gaya,” ucapnya sambil tersenyum,” ujarnya. (mag-12)