26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kemenangan Amri-RE untuk Mengejar Ketertinggalan Sumut

Tim Pemenangan Amri-RE di Nias Dikukuhkan

Sumut harus memiliki pemimpin sekaliber Drs Amri Tambunan dan Dr RE Nainggolan agar bisa mengejar ketertinggalana dibanding provinsi lain di Indonesia.

AMRI-RE bukan saja putra terbaik yang memahami seluk-beluk persoalan Sumut, melainkan sudah  teruji dalam segudang tugas pemerintahan dan mampu memberikan jalan keluar atas berbagai masalah yang dihadapi masyarakat Sumut.

“Harus muncul pemimpin yang dapat mengejar ketertinggalan Sumut dibanding provinsi lain. Figur pemimpin seperti itu ada pada Amri-RE. Karena itulah Partai Demokrat memutuskan mereka sebagai Cagub dan Cawagub Sumut 2013-2018,” kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Johnny Alen Marbun pada acara Pengukuhan Tim Pemenangan Amri RE Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan.

Acara pengukuhan yang dihadiri lebih dari 2.000 warga itu dilaksanakan di dua tempat, di Gunung Sitoli dan Teluk Dalam, Nias Selatan, Senin (4/2). Hadir dalam acara itu, RE Nainggolan, Walikota Gunung Sitoli Martinus Lase, Bupati Nias Sochiatulo Laoli, dan Wakil Bupati Nias Selatan Hukuasa Ndruru.

Kunjungan RE ke Nias didampingi sejumlah pengurus inti Tim Pemenangan Amri-RE Sumut, antara lain Bahdin Nur Tanjung, Mindo Siagian, Nelson Parapat, JA Ferdinandus, dan Jadi Pane. Adapun Cagub Sumut Drs Amri Tambunan tidak dapat hadir karena sedang menemui massa pendukung di Rantau Parapat.

Johnny Alen mengatakan, kemenangan yang akan diraih Amri-RE pada Pilkada Sumut 7 Maret 2013 bukan merupakan kemenangan Partai Demokrat, melainkan kemenangan masyarakat Sumut.

“Sekalipun sebagai calon orang nomor dua di Sumut, RE Nainggolan akan berbuat banyak untuk Nias dan Sumut,” kata Johnny.
Untuk itu, lanjut Johnny Alen, masyarakat Nias harus bijaksana dengan memilih pemimpin yang berpengalaman dan sudah teruji.
“Ada muncul nomor satu, yang seiman dengan mayoritas masyarakat Nias. Tapi, geografis Sumut saja tidak paham, sampai-sampai menyebut Bagan Siapi-api sebagai bagian dari Sumut. Apakah kita akan menggantungkan nasib Sumut yang sudah tertinggal ini kepada orang seperti itu?” ujar Johnny. (adv)

Tim Pemenangan Amri-RE di Nias Dikukuhkan

Sumut harus memiliki pemimpin sekaliber Drs Amri Tambunan dan Dr RE Nainggolan agar bisa mengejar ketertinggalana dibanding provinsi lain di Indonesia.

AMRI-RE bukan saja putra terbaik yang memahami seluk-beluk persoalan Sumut, melainkan sudah  teruji dalam segudang tugas pemerintahan dan mampu memberikan jalan keluar atas berbagai masalah yang dihadapi masyarakat Sumut.

“Harus muncul pemimpin yang dapat mengejar ketertinggalan Sumut dibanding provinsi lain. Figur pemimpin seperti itu ada pada Amri-RE. Karena itulah Partai Demokrat memutuskan mereka sebagai Cagub dan Cawagub Sumut 2013-2018,” kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Johnny Alen Marbun pada acara Pengukuhan Tim Pemenangan Amri RE Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan.

Acara pengukuhan yang dihadiri lebih dari 2.000 warga itu dilaksanakan di dua tempat, di Gunung Sitoli dan Teluk Dalam, Nias Selatan, Senin (4/2). Hadir dalam acara itu, RE Nainggolan, Walikota Gunung Sitoli Martinus Lase, Bupati Nias Sochiatulo Laoli, dan Wakil Bupati Nias Selatan Hukuasa Ndruru.

Kunjungan RE ke Nias didampingi sejumlah pengurus inti Tim Pemenangan Amri-RE Sumut, antara lain Bahdin Nur Tanjung, Mindo Siagian, Nelson Parapat, JA Ferdinandus, dan Jadi Pane. Adapun Cagub Sumut Drs Amri Tambunan tidak dapat hadir karena sedang menemui massa pendukung di Rantau Parapat.

Johnny Alen mengatakan, kemenangan yang akan diraih Amri-RE pada Pilkada Sumut 7 Maret 2013 bukan merupakan kemenangan Partai Demokrat, melainkan kemenangan masyarakat Sumut.

“Sekalipun sebagai calon orang nomor dua di Sumut, RE Nainggolan akan berbuat banyak untuk Nias dan Sumut,” kata Johnny.
Untuk itu, lanjut Johnny Alen, masyarakat Nias harus bijaksana dengan memilih pemimpin yang berpengalaman dan sudah teruji.
“Ada muncul nomor satu, yang seiman dengan mayoritas masyarakat Nias. Tapi, geografis Sumut saja tidak paham, sampai-sampai menyebut Bagan Siapi-api sebagai bagian dari Sumut. Apakah kita akan menggantungkan nasib Sumut yang sudah tertinggal ini kepada orang seperti itu?” ujar Johnny. (adv)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/