MEDAN-Menjelang hari kasih sayang (Valentine) beberapa toko souvenir yang menjual aksesoris Valentine telah ramai dikunjungi konsumen remaja. Namun, beberapa toko yang menyediakan paket cincin tidak menjadi buruan utama para pembeli kado Valentine.
Yani, Sales Marketing Pernak-pernik Valentine di Plaza Medan Fair mengatakan, di toko justru banyak remaja membeli boneka, cokelat dan bunga sebagai kado Valentine, ketimbang cincin. “Kami ada menyediakan cincin dalam paket parcel, tapi yang diminati tetap bunga, cokelat dan boneka,” katanya.
Ditempat berbeda, pedagang perhiasan di Petisah, Sania mengaku, Valentine tidak mempengaruhi jumlah konsumennya. “Tidak ada pengaruh Valentine, masih seperti biasa aja,” katanya.
Hal senada dikatakan pedagang perhiasan di Pasar Sukaramai, Hendra. Kata dia, saat ini pelanggannya memang meningkat karena harga perhiasan sedang mengalami penurunan harga dan hal ini tidak ada kaitannya dengan hari Valentine.
Tamu Hotel Melati Meningkat
Sementara itu, tingkat tamu -hotel kelas melati di Kota Medan mengalami peningkatan dari hari biasanya. Rata-rata tamu hotel dari kalangan anak muda.
Ijal, Roomboy hotel kelas melati di Jalan Jamin Ginting Padang Bulan mengaku, setiap peringatan Valentin, jumlah tamu yang menginap di hotel tempatnya mengalami meningkat.
Rata-rata yang datang adalah pria muda dengan pasangannya. “Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, tamu hotel ini memang meningkat sedikit dari hari biasa,” ujarnya kepada Sumut Pos, Rabu (13/2).
Bahkan, lanjutnya, tamu yang datang menginap di hotel kelas melati rata-rata adalah pria muda bersama pasangannya. “Tamu kita banyak pria muda bersama pasangannya. Mereka memang hanya menginap sebentar saja, setelah itu pergi,” ungkapnya.
Hotel-hotel kelas Melati di Padang Bulan sendiri memang jarang melayani tamu menginap. Mereka hanya menyediakan pemakaian per jam. Tarifinya berkisar Rp35 ribu hingga Rp50 ribu selama satu jam. Besaran tarif ditentukan oleh kelengkapan dan luas kamar. Bila ingin menggunakan kamar ber AC, maka harganya sedikit lebih mahal.
“Hotel ini tidak melayani tamu menginap, hanya per jam. Kamar yang ber-AC, harganya lebih mahal. Hotel-hotel kelas melati lain juga begitu, tapi ada juga yang melayani tamu menginap,” tambahnya.
Karena itu, hotel-hotel jarang dipesan melalui bongking. Sebab, tamu yang datang biasanya jarang tinggal lama. Ijal sendiri tidak mau bercerita banyak, karena mengaku takut kepada atasannya. (mag-13/mag-7)