29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Perdagang Buku Mulai Tempati Kios Jalan Pegadaian

MEDAN-Para pedagang buku Lapangan Merdeka telah sepakat untuk pindah ke Jalan Pegadaian. Namun, mereka meminta agar fasilitas di Jalan Pegadaian sama dengan Lapangan Merdeka. Termasuk, kutipan dari padagang agar tidak ada.

“Kita para pedagang buku sudah sepakat untuk pindah ke Jalan Pegadaian. Namun, kita meminta agar Pemko Medan melengkapai fasilitas disana. Selain itu, kita juga meminta agar kutipan pada awal pindah tidak ada,” ucap Ketua Asosiasi Pedagang Buku Lapangan Merdeka (Aspeblam), Donald Sitorus kepada Sumut Pos, Jumat (15/2).

Menurut Donald, fasilitas di Jalan Pegadaian tersebut belum sesuai dengan permintaan padagang buku, dimana Musala dan toilet belum disediakan. Sebelumnya, pedagang buku meminta agar Musala dibangun di tengah, tapi belum dipenuhi Pemko Medan.

“Kita kemarin meminta agar Musala dibangun di tengah, tapi nampkanya tidak mungkin, karena di tengah sudah dibangun kios,” jelasnya.
Padagang juga meminta agar proses pemindahan padagang buku ini tidak dipungut biaya. Pasalnya, para pedagang kini tidak memiliki uang, karena hampir dua bulan tidak berjualan lagi.

Meskipun demikian, sudah ada beberapa orang padagang yang mulai menempati kios di Jalan Pegadaian. Menurut pantuan Sumut Pos, Jumat (15/2) siang, sebanyak 5 kios sudah buka. Bustalim (48), seorang pedagang yang telah membuka kiosnya mengatakan, dirinya sudah mulai berjualan sejak seminggu lalu di Jalan Pegadaian.

Bustalim mengaku sangat mendukung relokasi tersebut, karena di Jalan Pegadaian, semuanya sama. Ukuran tempat dan letak usaha semua sejajar. “Disini lebih bagus, karena letaknya sejajar. Kalau di Lapangan Merdeka kemarin, letak pedagang tidak sejajar, karena ada yang didepan dan ada yang dibelakang. Disini semua satu jalan,” jelasnya.

Ukuran kios di Jalan Pegadaian juga lebih besar sedikit dari kios di Lapangan Merdeka. Kalau di Lapangan Merdeka ukuran kiosnya 1,5×2 meter, sedangkan di Jalan Pegadaian ukurannya 2×2 meter. “Kami para pedagang buku seharusnya bersyukur tidak digusur tapi dipindahkan. Selain itu, ukuran kios di sini sedikit lebih besar dari Lapangan Merdeka,” paparnya.

Namun, Bustalim mengakui masih ada kekurangan di Jalan Pegadaian, yaitu Musala dan toilet belum ada. Musala dan toilet tersebut sarana pendukung yang sangat dibutuhkan pedagang.

“Kurangannya adalah belum ada mushola dan toilet. Keduanya merupakan sarana penting, jadi kami berharap agar Pemko Medan segera membangun Mushola dan toilet tersebut,” harapnya. (mag-7)

MEDAN-Para pedagang buku Lapangan Merdeka telah sepakat untuk pindah ke Jalan Pegadaian. Namun, mereka meminta agar fasilitas di Jalan Pegadaian sama dengan Lapangan Merdeka. Termasuk, kutipan dari padagang agar tidak ada.

“Kita para pedagang buku sudah sepakat untuk pindah ke Jalan Pegadaian. Namun, kita meminta agar Pemko Medan melengkapai fasilitas disana. Selain itu, kita juga meminta agar kutipan pada awal pindah tidak ada,” ucap Ketua Asosiasi Pedagang Buku Lapangan Merdeka (Aspeblam), Donald Sitorus kepada Sumut Pos, Jumat (15/2).

Menurut Donald, fasilitas di Jalan Pegadaian tersebut belum sesuai dengan permintaan padagang buku, dimana Musala dan toilet belum disediakan. Sebelumnya, pedagang buku meminta agar Musala dibangun di tengah, tapi belum dipenuhi Pemko Medan.

“Kita kemarin meminta agar Musala dibangun di tengah, tapi nampkanya tidak mungkin, karena di tengah sudah dibangun kios,” jelasnya.
Padagang juga meminta agar proses pemindahan padagang buku ini tidak dipungut biaya. Pasalnya, para pedagang kini tidak memiliki uang, karena hampir dua bulan tidak berjualan lagi.

Meskipun demikian, sudah ada beberapa orang padagang yang mulai menempati kios di Jalan Pegadaian. Menurut pantuan Sumut Pos, Jumat (15/2) siang, sebanyak 5 kios sudah buka. Bustalim (48), seorang pedagang yang telah membuka kiosnya mengatakan, dirinya sudah mulai berjualan sejak seminggu lalu di Jalan Pegadaian.

Bustalim mengaku sangat mendukung relokasi tersebut, karena di Jalan Pegadaian, semuanya sama. Ukuran tempat dan letak usaha semua sejajar. “Disini lebih bagus, karena letaknya sejajar. Kalau di Lapangan Merdeka kemarin, letak pedagang tidak sejajar, karena ada yang didepan dan ada yang dibelakang. Disini semua satu jalan,” jelasnya.

Ukuran kios di Jalan Pegadaian juga lebih besar sedikit dari kios di Lapangan Merdeka. Kalau di Lapangan Merdeka ukuran kiosnya 1,5×2 meter, sedangkan di Jalan Pegadaian ukurannya 2×2 meter. “Kami para pedagang buku seharusnya bersyukur tidak digusur tapi dipindahkan. Selain itu, ukuran kios di sini sedikit lebih besar dari Lapangan Merdeka,” paparnya.

Namun, Bustalim mengakui masih ada kekurangan di Jalan Pegadaian, yaitu Musala dan toilet belum ada. Musala dan toilet tersebut sarana pendukung yang sangat dibutuhkan pedagang.

“Kurangannya adalah belum ada mushola dan toilet. Keduanya merupakan sarana penting, jadi kami berharap agar Pemko Medan segera membangun Mushola dan toilet tersebut,” harapnya. (mag-7)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/