JAKARTA – Dana segar akan segera diterima oleh PT Liga Indonesia (PT LI), operator kompetisi Indonesia Super League (ISL). Itu seiring perjanjian kerjasama yang dilakukan oleh PT LI dengan BVSport di Jakarta, kemarin (26/2).
“BVSport menjadi business partner kami. Perjanjian berjalan untuk 10 musim ke depan,” kata CEO PT LI Joko Driyono usai pertemuan, Selasa (26/2) malam.
Kontrak selama 10 tahun itu bernilai total 150 juta dolar AS. Dana segar yang akan diberikan setiap tahun nilainya tidak sama. Untuk tahun pertama, pada musim ini, PT LI akan mendapatkan dana awal sebesar 7,5 juta dolar AS.
Setiap tahunnya, jumlah akan meningkat secara bertahap dengan mempertimbangkan peningkatan kualitas kompetisi. Joko menyebut perjanjian ini cukup baik mengingat saat ini PT LI juga membutuhkan suntikan dana untuk terus menjaga stabilitas kompetisi yang sedang dalam tahap kritis karena masalah finansial beberapa klub.
Nah, dana ini nanti akan disalurkan ke klub-klub oleh PT LI dalam bentuk dana subsidi. Besaran dana subsidi untuk klub juga sudah disepakati sebesar Rp3 miliar tiap klub. Pemberiannya tidak langsung, melainkan bertahap setiap bulan, selama kompetisi berjalan.
“Ada delapan sampai sembilan bulan kompetisi berjalan. Setiap bulan klub akan diberi dana sampai hak mereka Rp3 milar terpenuhi seluruhnya,” cetus lelaki asal Ngawi tersebut.
Kepastian anggaran Rp3 M itu diputuskan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) PT LI sebelum penandatanganan kontrak dilakukan. Delapan belas perwakilan klub ISL telah mencapai kesepakatan untuk subsidi tersebut.
Untuk implementasi kontrak, Hari Widodo, Presiden Direktur BVSport menjelaskan akan membahas lebih detail terkait program pada Akhir Maret mendatang. Bukan hanya program selama setahun, business forum itu nanti juga akan membahas program untuk 10 tahun.
“Kerja sama ini untuk mengembangkan industri sepak bola Indonesia,” tegasnya. (aam/ko/jpnn)