Prabowo Subianto memukau ribuan massa. Hadir sebagai juru kampanye pasangan Cagub-Cawagubsu nomor urut 1, Gus Irawan Pasaribu dan Soekirman (GusMan), di Lapangan Segitiga, Perbaungan, Serdang Bedagai, Kamis (28/2), Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra dielui-elukan bak presiden.
“Prabowo presiden kita, GusMan gubernur dan wakil gubernur kita,” teriak massa.
Prabowo yang datang ke Sumatera Utara untuk kedua kalinya setelah pendeklarasian pasangan GusMan November 2012, secara khusus mengajak masyarakat Sumatera Utara untuk memilih pemimpin yang pro rakyat.
Di hadapan pendukung, Prabowo mengakui kedatanganya untuk menyatakan dukungan kepada Gus Irawan Pasaribu-Soekirman. “Saya tahu betul Gus dan Soekirman adalah putra terbaik Sumut saat ini, dan juga putra Indonesia yang akan membawa perubahan di Sumatera Utara,” ujar Prabowo disambut riuh tepuk tangan pendukung yang bertahan di tengah cuaca terik.
Dalam orasinya di hadapan puluhan ribu massa, Prabowo menyatakan bahwa Partai Gerindra memutuskan mengusung Gus Irawan Pasaribu dan Soekirman karena pasangan tersebut punya komitmen anti korupsi, memiliki kebijakan pro rakyat dan sudah teruji sebagai pemimpin.
“Saya berpesan kepada Gus dan Soekirman, bahwa satu-satunya yang harus dihindari sebagai pemimpin adalah korupsi karena korupsi merupakan musuh negara saat ini yang terus menggerogoti tatanan kehidupan bangsa,” tegas mantan jenderal Kopassus ini.
Sementara, Cagubsu Gus Irawan dalam orasinya mengatakan bahwa dirinya bersama Soekirman memastikan diri tidak akan menambah daftar koruptor di negeri ini.
“Dengan ini kami nyatakan, kami Gus Irawan Pasaribu dan Soekirman siap menciptakan pemerintah bersih dan melayani. Untuk itu kami tidak akan mencatatkan diri sebagai koruptor, karena kami tahu cara mencintai provinsi tenpat kami dilahirkan ini adalah dengan mewujudkan pembangunan, kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat sumut,” tegasnya.
Menurut Gus, soal korupsi, Sumut juara tiga di Indonesia. Paling tidak menurut versi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksaan Keuangaan (BPK) pada Semester II Tahun 2011, tercatat ada 334 kasus korupsi di Sumatera Utara.
“Itulah mengapa program pemberantasan korupsi menjadi bagian dari program GusMan. Kami akan meminimalisirnya melalui kebijakan reformasi birokrasi dan sistem internal kontrol,” katanya.
Dikatakan Gus, rakyat yang miskin adalah hasil kerja dari pemerintah yang korup. Jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara tahun 2012 sebanyak 1.378.400 orang atau 10 persen lebih dari jumlah total penduduk Sumut.
Sementara, kasus korupsi di Sumatera Utara yang masuk ke ranah Pengadilan Tipikor hingga November tahun 2012 mengalami peningkatan hingga 95 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah kasus korupsi yang ditangani PN Medan pada tahun 2012 mencapai 88 kasus. Dari jumlah tersebut sebanyak 56 kasus belum diputus. Tahun lalu yang hanya sebanyak 47 kasus.
Sementara, Soekirman kembali menyampaikan orasinya dengan pantun-pantun yang mampu memancing gelak tawa massa pendukung.
Dikatakan Soekirman, masih banyak persoalan persoalan internal yang menghambat capaian kinerja Pemprovsu. “Misalnya bisa kita lihat masih banyaknya penempatan pegawai di jajaran Pemprovsu yang tidak didasarkan azas the right man in the right place. Kemudian sistem pelaporan pertanggungjawaban yang cenderung kurang taat azas dan kurang taat prosedur. Ini yang akan kita ubah. Kita akan reformasi birokrasi,” kata Soekirman disambut yel-yel pendukung.
Soekirman juga mengajak seluruh masyarakat Sumut untuk menjadi pelaku perubahan mewujudkan Sumut Sejahtera yang selama ini masih menjadi mimpi masyarakat. (*)