26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gunakan Hak Pilih, Coblos 1, 2, 3, 4, 5

Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Sumut yang berlangsung 7 Maret 2013 dinilai tidak akan memberikan perubahan bagi Sumatera utara (Sumut) dalam kesejahteraan rakyat, pendidikan dan kesehatan.

DEMO GOLPUT: Puluhan Massa  tergabung  Kesatuan Aksi Mahasiswa-Institut Teknologi Medan (KAM-ITM) melakukan aksi unjuk rasa  depan Kampus jalan HM Joni Medan,Jumat (1/3).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
DEMO GOLPUT: Puluhan Massa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa-Institut Teknologi Medan (KAM-ITM) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kampus jalan HM Joni Medan,Jumat (1/3).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Seluruh calon gubernur (Cagub) dan calon wakil gubernur (Cawagub) diyakini hanya menabur janji kampanye untuk membuai masyarakat. Setelah terpilih, akan sulit merealisasikan janjinya, berkontribusi mensejahterakan rakyat. Kembalilah masyarakat terabaikan, hanya dijadikan mencapai kekuasaan.

Hal ini terucap dalam aksi damai puluhan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Insitute Teknologi Medan (KAM-ITM) di depan Kampus ITM di Jalan Gedung Arca Medan, Jumat (1/3) sore.

Kaum intlektual ini dalam orasinya menyampaikan sikap untuk tidak memilih atau Golput dalam pencoblosan nanti. Menurut mereka, pesta demokrasi itu menghambur-hamburkan uang rakyat. Pilgubsu bukan solusi mencari pemipin yang adil dan mampu mensejaterahkan rakyat. “Seharusnya semua kendali pemerintah dikembali kepada rakyat, bukan kepada pengusaha, kaum atau golongan tertentu saja,” ujar orator.

Massa juga membentang kain putih sepanjang 5 meter sebagai media membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk aksi Golput dalam Pilkada Sumut. Sejumlah poster bertuliskan ajakan tidak mencontreng, turut dipampangkan.

“Aksi kita untuk menyadarkan masyarakat Sumatera Utara, Pilkada Sumut 7 Maret 2013 tak akan menghasilkan pemipin yang mampu mensejaterahkan rakyat,” ungkap kordinator aksi Arif Permana.

Saat ditanya apakah mereka akan melakukan pemboikotan Pilgub, atau aksi lain seperti menutup TPS, Arif Permana buru-buru membantahnya. “Aksi ini untuk menutup TPS-TPS, semua orang memiliki hak suara,” ujarnya.

Dia mengingatkan, Pilkada Sumut hanya menguntungkan kaum tertentu tanpa memikirkan kepentingan rakyat. “Sudah saatnya kita ambil sikap tegas, suara kita terlalu berharga untuk diberikan kepada orang-orang munafik itu, mereka tidak pantas mendapat dukungan tulus dari kita. Golput Aktif Pilgubsu 2013, karena mereka semua berkampanye tentang kebaikan, mari kita gunakan hak pilih kita dengan memilih semua atau contreng maupun mencoblos semua 1,2,3,4 dan 5,” tandasnya lantang.

Massa aksi juga melakukan pembakaran alat peraga kampanye seluruh calon yang ikut serta dalam Pilkada Sumut, kemudian massa juga membagikan brosur yang berisikan Golput Aktif kepada masyarakat sekitar dan pengguna jalan yang melintas dilokasi aksi ini. Aksi ini sempat membuat ruas jalan disekitar menjadi macet, pasalnya aksi dilakukan saat jam sibuk atau jam orang pulang kerja.(gus)

Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Sumut yang berlangsung 7 Maret 2013 dinilai tidak akan memberikan perubahan bagi Sumatera utara (Sumut) dalam kesejahteraan rakyat, pendidikan dan kesehatan.

DEMO GOLPUT: Puluhan Massa  tergabung  Kesatuan Aksi Mahasiswa-Institut Teknologi Medan (KAM-ITM) melakukan aksi unjuk rasa  depan Kampus jalan HM Joni Medan,Jumat (1/3).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
DEMO GOLPUT: Puluhan Massa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa-Institut Teknologi Medan (KAM-ITM) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kampus jalan HM Joni Medan,Jumat (1/3).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Seluruh calon gubernur (Cagub) dan calon wakil gubernur (Cawagub) diyakini hanya menabur janji kampanye untuk membuai masyarakat. Setelah terpilih, akan sulit merealisasikan janjinya, berkontribusi mensejahterakan rakyat. Kembalilah masyarakat terabaikan, hanya dijadikan mencapai kekuasaan.

Hal ini terucap dalam aksi damai puluhan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Insitute Teknologi Medan (KAM-ITM) di depan Kampus ITM di Jalan Gedung Arca Medan, Jumat (1/3) sore.

Kaum intlektual ini dalam orasinya menyampaikan sikap untuk tidak memilih atau Golput dalam pencoblosan nanti. Menurut mereka, pesta demokrasi itu menghambur-hamburkan uang rakyat. Pilgubsu bukan solusi mencari pemipin yang adil dan mampu mensejaterahkan rakyat. “Seharusnya semua kendali pemerintah dikembali kepada rakyat, bukan kepada pengusaha, kaum atau golongan tertentu saja,” ujar orator.

Massa juga membentang kain putih sepanjang 5 meter sebagai media membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk aksi Golput dalam Pilkada Sumut. Sejumlah poster bertuliskan ajakan tidak mencontreng, turut dipampangkan.

“Aksi kita untuk menyadarkan masyarakat Sumatera Utara, Pilkada Sumut 7 Maret 2013 tak akan menghasilkan pemipin yang mampu mensejaterahkan rakyat,” ungkap kordinator aksi Arif Permana.

Saat ditanya apakah mereka akan melakukan pemboikotan Pilgub, atau aksi lain seperti menutup TPS, Arif Permana buru-buru membantahnya. “Aksi ini untuk menutup TPS-TPS, semua orang memiliki hak suara,” ujarnya.

Dia mengingatkan, Pilkada Sumut hanya menguntungkan kaum tertentu tanpa memikirkan kepentingan rakyat. “Sudah saatnya kita ambil sikap tegas, suara kita terlalu berharga untuk diberikan kepada orang-orang munafik itu, mereka tidak pantas mendapat dukungan tulus dari kita. Golput Aktif Pilgubsu 2013, karena mereka semua berkampanye tentang kebaikan, mari kita gunakan hak pilih kita dengan memilih semua atau contreng maupun mencoblos semua 1,2,3,4 dan 5,” tandasnya lantang.

Massa aksi juga melakukan pembakaran alat peraga kampanye seluruh calon yang ikut serta dalam Pilkada Sumut, kemudian massa juga membagikan brosur yang berisikan Golput Aktif kepada masyarakat sekitar dan pengguna jalan yang melintas dilokasi aksi ini. Aksi ini sempat membuat ruas jalan disekitar menjadi macet, pasalnya aksi dilakukan saat jam sibuk atau jam orang pulang kerja.(gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/