JAKARTA- Sejumlah kader Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Indonesia (AMPI) mendemo gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (8/3).
Dalam aksi yang berlangsung sekitar 16.00 WIB ini, massa menuntut agar KPU segera merealisasikan lolosnya PKPI sebagai partai peserta Pemilu 2014.
Ketua Dewan Pimpinan Kota PKPI Jakarta Barat, Mizan Silado, mengatakan, tuntutan ini dilakukan karena berdasarkan kepada keputusan Bawaslu dan fatwa MA yang telah meloloskan PKPI.
“Tapi KPU sengaja memperlambat. Padahal, kita sudah menyusun daftar caleg sementara. Kalau ini lambat kan semua bisa gugur, mereka (KPU) ini sengaja memperlambat,” katanya di kantor KPU Pusat, Jumat (8/3).
Dalam aksi itu terjadi bentrokan antara petugas dari jajaran Brimob, Polrestro, Jakarta Pusat. Sejumlah anggota brimob turut melakukan pemukulan kepada para pendemo, bahkan terjadi upaya pengancaman dan mencekik ke beberapa jurnalis televisi dan online yang tengah meliput aksi pemukulan yang tengah dilakukan.
“Sekali lagi ambil gambar ku sikat kau,” ancam seorang anggota polisi brimob yang tak diketahui identitasnya.
Sebanyak sembilan demonstran kemudian diangkut petugas ke Mapolresta Jakarta Pusat. “Sembilan orang, kita enggak buat mereka kayak teroris, kita lakukan sebagai tersangka biasa,” kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes AR Yoyol. Penangkapan itu terpaksa dilakukan lantaran merusak pagar kantor KPU. Mereka untuk sementara diamankan untuk keperluan pemeriksaan. Kapolres Jakarta Pusat Kombes AR Yoyol mengatakan sembilan orang diduga penyusup. Sebab pihak PKPI merasa sembilan bukan bagian dari partai.
“PKPI merasa sembilan orang bukan bagian dari PKPI, mereka merasa disusupi,” kata Yoyol, Jumat (8/3).
Demo PKPI menuntut KPU meloloskan partainya sebagai peserta Pemilu 2014. Saat ini, kesembilan orang masih menjalani pemeriksaan di Polres Jakarta Pusat. Selepas kericuhan, ratusan demonstran mulai membubarkan diri. (net/jpnn)