25.6 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

SBY: Polri, BIN dan TNI Netrallah… Saya Ulangi, Netrallah

FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono saat menyampaikan pidato politiknya dalam Dies Natalis dan Rapimnas Partai Demokrat di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta. Selasa 7 Februari 2017.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Usai rumahnya di demo oleh ratusan massa, Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)  menyatakan, Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), dan TNI diminta tidak mengkhianati sumpahnya sebagai bayangkari negara dengan berlaku tidak netral dalam perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu).

Imbauan sikap netral Polri, BIN dan TNI disampaikan SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam acara Dies Natalies ke-15 Partai Demokrat, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Selasa (7/2) malam.

Pada kesempatan pidato politik itu, SBY ada beberapa kali mengulang kata-kata netral. “Netral lah, saya ulangi, netral lah, dalam setiap pemilu nasional dan juga pilkada,” ujar SBY.

Dia mengaku membaca adanya kekhawatiran di antara para kadernya atas ketidaknetralan Polri, BIN, dan TNI. Pasalnya, ia mendengar kabar tersebut. Namun, SBY berharap kekhawatiran para kader Partai Demokrat itu tidak benar. Sebab dirinya memahami betul institusi penegak hukum dilarang terlibat dalam politik praktis.

Dalam kesempatan itu, SBY mengatakan sejarah mencatat Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dulu pernah menjadi bagian, sekaligus pelaku aktif politik partisan dengan berpihak ke salah satu partai dan penguasa. Akibat dari keterlibatan ABRI itu, dia mengingatkan harus dibayar karena rakyat marah. Sehingga, dia meminta peristiwa tersebut tidak terulang kembali.

“Keledai pun tidak akan terjatuh dua kali karena tersandung batu yang sama. Sebagai purnawirawan senior, saya tidak ingin TNI, Polri, BIN mengkhianati sumpahnya,” tegas SBY.

SBY menyoroti tiga hal dalam pidato politik yang disampaikannya. Yaitu tentang keadilan, kebhinekaan dan kebebasan. “Ketiga isu ini penting dan sedang jadi perhatian publik secara luas. Kita tahu, ketiga hal ini mudah diucapkan, tapi tak mudah diwujudkan,” ujar SBY di hadapan ribuan pengurus dan kader PD dari seluruh Indonesia.

‎Presiden RI ke-6 ini, menekankan, meski dalam pidato politik yang diberi judul “Indonesia Untuk Semua” menekankan pentingnya keadilan, kebhinekaan dan kebebasan, bukan berarti dia menyalahkan pemerintah. Bukan juga berarti negara selama ini menyimpang. Namun, disampaikan dengan maksud sebagai peringatan dini bagi penyelenggara negara dan seluruh elemen bangsa. ‎”‎Kita mesti peduli dan bertanggung jawab pada bangsa,” ucap SBY.

Terkait keadilan, SBY mengatakan, konstitusi telah sangat jelas mengatur, bahwa Indonesia tidak cukup hanya merdeka, bersatu dan berdaulat. Namun juga harus adil dan makmur. “‎Tidak ada artinya makmur tapi tak adil. Makmur bersama-sama, bukan sendiri-sendiri. Kemiskinan dan ketimpangan harus dihentikan. Saat ini setengah kekayaan dunia dimiliki hanya satu persen penduduk. Sementara setengahnya lagi dibagi 99 persen penduduk dunia,” ucap SBY.

FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono saat menyampaikan pidato politiknya dalam Dies Natalis dan Rapimnas Partai Demokrat di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta. Selasa 7 Februari 2017.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Usai rumahnya di demo oleh ratusan massa, Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)  menyatakan, Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), dan TNI diminta tidak mengkhianati sumpahnya sebagai bayangkari negara dengan berlaku tidak netral dalam perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu).

Imbauan sikap netral Polri, BIN dan TNI disampaikan SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam acara Dies Natalies ke-15 Partai Demokrat, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Selasa (7/2) malam.

Pada kesempatan pidato politik itu, SBY ada beberapa kali mengulang kata-kata netral. “Netral lah, saya ulangi, netral lah, dalam setiap pemilu nasional dan juga pilkada,” ujar SBY.

Dia mengaku membaca adanya kekhawatiran di antara para kadernya atas ketidaknetralan Polri, BIN, dan TNI. Pasalnya, ia mendengar kabar tersebut. Namun, SBY berharap kekhawatiran para kader Partai Demokrat itu tidak benar. Sebab dirinya memahami betul institusi penegak hukum dilarang terlibat dalam politik praktis.

Dalam kesempatan itu, SBY mengatakan sejarah mencatat Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dulu pernah menjadi bagian, sekaligus pelaku aktif politik partisan dengan berpihak ke salah satu partai dan penguasa. Akibat dari keterlibatan ABRI itu, dia mengingatkan harus dibayar karena rakyat marah. Sehingga, dia meminta peristiwa tersebut tidak terulang kembali.

“Keledai pun tidak akan terjatuh dua kali karena tersandung batu yang sama. Sebagai purnawirawan senior, saya tidak ingin TNI, Polri, BIN mengkhianati sumpahnya,” tegas SBY.

SBY menyoroti tiga hal dalam pidato politik yang disampaikannya. Yaitu tentang keadilan, kebhinekaan dan kebebasan. “Ketiga isu ini penting dan sedang jadi perhatian publik secara luas. Kita tahu, ketiga hal ini mudah diucapkan, tapi tak mudah diwujudkan,” ujar SBY di hadapan ribuan pengurus dan kader PD dari seluruh Indonesia.

‎Presiden RI ke-6 ini, menekankan, meski dalam pidato politik yang diberi judul “Indonesia Untuk Semua” menekankan pentingnya keadilan, kebhinekaan dan kebebasan, bukan berarti dia menyalahkan pemerintah. Bukan juga berarti negara selama ini menyimpang. Namun, disampaikan dengan maksud sebagai peringatan dini bagi penyelenggara negara dan seluruh elemen bangsa. ‎”‎Kita mesti peduli dan bertanggung jawab pada bangsa,” ucap SBY.

Terkait keadilan, SBY mengatakan, konstitusi telah sangat jelas mengatur, bahwa Indonesia tidak cukup hanya merdeka, bersatu dan berdaulat. Namun juga harus adil dan makmur. “‎Tidak ada artinya makmur tapi tak adil. Makmur bersama-sama, bukan sendiri-sendiri. Kemiskinan dan ketimpangan harus dihentikan. Saat ini setengah kekayaan dunia dimiliki hanya satu persen penduduk. Sementara setengahnya lagi dibagi 99 persen penduduk dunia,” ucap SBY.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/