LUBUKPAKAM-Unjuk rasa murid dan guru yang memprotes kebijakan Kepala Sekolah (Kasek) MAN I Lubukpakam, Marliana Nasution terus berlanjut, Jumat (8/3) 07.30 WIB. Kali ini, ratusan murid dan beberapa guru yang mogok belajar itu mengalami kesurupan. Kesurupan itu membuat proses demo sempat terhenti.
Sebelumnya terjadinya kesurupan, ratusan murid dan beberapa guru melakukan protes kebijakan Kasek MAN I Lubukpakam yang menghukum murid kelas I dan II karena mengikuti ekstrakulikuler. Kemudian mereka menduga adanya dugaan korupsi yang dilakukan Kasek.
Dua murid yang berunjuk rasa, Nilam Chaya (15) siswi kelas I dan Sri Wahyuni (17), siswi kelas II tiba tiba kesurupan saat duduk-duduk di depan kantor Kasek. Disusul dua guru lagi, Aisyah Hasan guru Bahasa Arab dan Ayu Guru Sejarah.
Kesurupan itu, membuat sejumlah murid dan guru lainnya heboh. Keempatnya kemudian diboyong ke dalam ruang Kesehatan Sekolah. Para guru serta murid mencoba memberi pertolongan dengan mengoleskan minyak angin ke kepala dan hidung. Setelah beberapa menit kemudian keempatnya sadar.
“Setelah kami oleskan minyak angin, baru keempatnya sadar,” ucap Santi murid kelas I.
Setelah sadar, kemarahan murid lainnya bertambah karena, Syahrial (30) yang mengaku sebagai penjaga perpustakaan yang diangkat secara pribadi oleh Marliana Nasution dituding sebagai biang kerok masalah ini. Murid sempat menyoraki Syahrial bahkan beberapa murid ada yang berupaya memukulnya, namun aksi anarki itu dicegah oleh guru guru lainnya.
Kemudian menyarankan Syahrial untuk pergi meninggalkan lokasi sekolah.
“Karena si Syahrial itulah kami tidak boleh menikmati laboratorium serta perpustakaan,” teriak murid murid.
Murid meminta agar Kasek Marliana Nasution, bertangungjawab duga Korupsi segala dana yang diminta oleh oknum kepsek kepada seluruh muridnya. Antara lain dana insidental sebesar Rp.400.000 per murid, uang perlengkapan pakaian seragam dan uang praktik-praktik yang tidak pernah digunakan sampai sekarang. (btr)
LUBUKPAKAM-Unjuk rasa murid dan guru yang memprotes kebijakan Kepala Sekolah (Kasek) MAN I Lubukpakam, Marliana Nasution terus berlanjut, Jumat (8/3) 07.30 WIB. Kali ini, ratusan murid dan beberapa guru yang mogok belajar itu mengalami kesurupan. Kesurupan itu membuat proses demo sempat terhenti.
Sebelumnya terjadinya kesurupan, ratusan murid dan beberapa guru melakukan protes kebijakan Kasek MAN I Lubukpakam yang menghukum murid kelas I dan II karena mengikuti ekstrakulikuler. Kemudian mereka menduga adanya dugaan korupsi yang dilakukan Kasek.
Dua murid yang berunjuk rasa, Nilam Chaya (15) siswi kelas I dan Sri Wahyuni (17), siswi kelas II tiba tiba kesurupan saat duduk-duduk di depan kantor Kasek. Disusul dua guru lagi, Aisyah Hasan guru Bahasa Arab dan Ayu Guru Sejarah.
Kesurupan itu, membuat sejumlah murid dan guru lainnya heboh. Keempatnya kemudian diboyong ke dalam ruang Kesehatan Sekolah. Para guru serta murid mencoba memberi pertolongan dengan mengoleskan minyak angin ke kepala dan hidung. Setelah beberapa menit kemudian keempatnya sadar.
“Setelah kami oleskan minyak angin, baru keempatnya sadar,” ucap Santi murid kelas I.
Setelah sadar, kemarahan murid lainnya bertambah karena, Syahrial (30) yang mengaku sebagai penjaga perpustakaan yang diangkat secara pribadi oleh Marliana Nasution dituding sebagai biang kerok masalah ini. Murid sempat menyoraki Syahrial bahkan beberapa murid ada yang berupaya memukulnya, namun aksi anarki itu dicegah oleh guru guru lainnya.
Kemudian menyarankan Syahrial untuk pergi meninggalkan lokasi sekolah.
“Karena si Syahrial itulah kami tidak boleh menikmati laboratorium serta perpustakaan,” teriak murid murid.
Murid meminta agar Kasek Marliana Nasution, bertangungjawab duga Korupsi segala dana yang diminta oleh oknum kepsek kepada seluruh muridnya. Antara lain dana insidental sebesar Rp.400.000 per murid, uang perlengkapan pakaian seragam dan uang praktik-praktik yang tidak pernah digunakan sampai sekarang. (btr)