MALANG benar nasib Arsene Wenger. Musim ini, pelatih berkebangsaan Prancis itu nampaknya bakal kembali gagal mempersembahkan trofi kepada tim berjuluk The Gunners.
Jika itu terjadi, maka ini mengulangi kegagalan-kegagalan di tahun-tahun sebelumnya. Terakhir kali The Gunners mengangakat trofi adalah saat memenangi Carling Cup tahun 2007.
Kini, satu-satunya trofi yang masih tersisa untuk dimenangi adalah Liga Champions. Tapi, mengingat kekalahan 1-3 yang dialami pada leg pertama saat menjamu Bayern Munchen, tak pelak peluang untuk menjadi yang terbaik di kompetisi antar klub Eropa itu pun terlihat kian menipis.
Apalagi, Bayern Munchen yang dini hari nanti bertindak sebagai tuan rumah memiliki prestasi yang kinclong setiap kali menghadapi tim-tim asal Inggris di Allianz Arena .
Lihatlah, sejauh ini The Bavarians telah 16 kali menjamu wakil dari Inggris di kompetisi Eropa. Dari pertemuan itu mereka meraih hasil 10 kali menang, 5 kali imbang dan hanya sekali kalah. Satu-satunya kekalahan yang dialami Bayern adalah ketika menjamu Norwich City pada Piala UEFA (sekarang Europa League) tahun 1994. Saat itu Norwich City menang dengan skor 2-1.
ertanyaannya, mampukah Arsenal mengikuti jejak Norwich?
“Kami tidak boleh membicarakan undian untuk perempatfinal terlebih dulu. Kami masih harus menghadapi laga lawan Arsenal. Kami harus memastikan tiket lolos sebelum membicarakan pengundian,” tandas pelatih Bayern Jupp Heynckes.
Memang, masih menurut Heynckes, peluang timnya untuk lolos ke babak perempatfinal sangat besar, namun dirinya tak ingin anak asuhnya terlena dengan kondisi tersebut, karena fakta membuktikan bahwa Arsenal tak terkalahkan pada tiga lawatan terakhirnya di Jerman.
Dari tiga pertandingan itu Arsenal memperoleh hasil dua kali imbang dan sekali menang. Satu-satunya kemenangan yang diraih Arsenal terjadi di pentas UEFA Cup tahun 2007 saat mengalahkan Hamburg SV dengan skor 2-1.
“Semua masih bisa terjadi. Pemain harus tetap fokus dan jangan pernah meremehkan lawan. Mereka adalah tim besar dengan segudang prestasi di Inggris dan Eropa. Ini harus benar-benar dipahami,” seru Heynckes lagi.
Hanya saja, menatap laga leg kedua nanti Heynckes tak dapat menurunkan gelandang energik Franck Ribery. Pemain berkebangsaan Prancis ini dipastikan absen karena menderita cedera pergelangan kaki saat membantu Die Rotten mengalahkan Fortuna Duesseldorf dengan skor 3-2, akhir pekan lalu. “Franck mengalami gangguan. Ini mengganggu misi kami meraih dua kemenangan atas mereka (Arsenal),” sesal Heynckes.
Dengan absennya Ribery praktis menambah panjang daftar pemain Bayern yang tidak tersedia. Pasalnya, Bastian Schweinsteiger dan Jerome Boateng juga bakal absen karena akumulasi kartu kuning.
Kondisi yang tak menguntungkan ini tentu bakal dimanfaatkan The Gunners untuk meraih kemenangan. Apalagi, untuk dapat lolos ke babak perempatfinal anak asuh Arsene Wenger membutuhkan kemenangan minimal dengan selisih tiga gol.
“Kami tahu pertandingan ini bakal berlangsung sulit. Tidaklah gampang untuk kembali dari kekalahan 1-3 atas Bayern Munich. Kami mencetak gol di Emirates. Saya harap ini mempermudah kami meraih keajaiban. Kami cuma harus tetap berpikir positif dan berusaha sekuat tenaga. Kami tahu semua bisa terjadi dalam sepakbola,” katanya.
Heynckes boleh saja memiliki optimisme yang membubung, namun satu hal yang perlu dicermati adalah bahwa secara historis kondisi yang ada justru berpihak kepada Bayern Munchen.
Betapa tidak, sebelumnya, tepatnya pada Liga Champions tahun 2005 lalu Die Rotten pun pernah menyingkirkan The Gunners di babak 16 besar. Itu terjadi setelah tim asal Jerman itu meraih kemenangan 3-1 saat menjadi tuan rumah pada 22 Februari 2005, meski pada pertandingan berikutnya yang digelar 9 Maret, giliran The Gunners yang memetik kemenangan 1-0.
Tapi, kekalahan pada leg kedua itu tak menghambat laju Die Rotten untuk menjadi perempatfinalis Liga Champions musim itu? Jadi, sudahlah Wenger, fokus saja di kompetisi domestik agar bisa menempati peringkat keempat di akhir musim, untuk selanjutnya kembali mengadu keberuntungan di Liga Champions musim depan. (*)