TEBINGTINGGI- Selain sopir bus Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) diperiksa kesehatannya kemarin, kini Selasa (19/3) giliran para sopir truk yang melintas di depan Terminal Bandarkajum di Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi yang diperiksa.
Sopir sopir truk itu diberhentikan oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tebingtinggi berkerjasama dengan Dinas Perhubungan dan Jasa Raharja untuk mengecek kesehatan mereka.
“Bukan sopir bus saja yang diperiksa, tetapi sopir truk, khususnya truk perjalanan luar kota dan provinsi harus menjalani cek kesehatan, ini berguna untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kelalaian sopir truk,” ungkap Kapolres melalui Kasat Lantas Polres Tebingtinggi, AKP Noerhaini Manalu di sela-sela melakukan cek kesehatan para sopir.
Penyumbang tingginya angka kecelakaan lalulintas di jalan raya, sopir truk juga turut andil. Dimana akibat kelalaian sopir truk menyebabkan nyawa orang lain melayang. Kondisi ini disebabkan karena sopir truk mengalami kelalahan seperti mengantuk, terganggu kesehatannya dan mengonsumsi minuman beralkohol saat menyetir. “Salah satunya sopir truk yang selalu menabrak pengguna sepeda motor hingga meninggal dunia, ini angka tertinggi selain sopir bus,” terang Noerhaini.
Menurut Noerhaini, para sopir truk itu menjalani pemeriksaan kesehatan seperti cek tekanan darah, pemeriksaan surat-surat kendaraan, pemeriksaan rem dan ban. Bagi sopir yang kurang sehat kita berikan obat penambah semangat kebugaran seperti neurobion. Bagi sopir yang kelelahan, kami sarankan untuk beristirahat di pinggir jalan. “Ini termasuk salah satu cara Satlantas Polres Tebingtinggi menurunkan angka jumlah kecelakaan lalulintas di jalan raya,”cetusnya.
Seorang sopir truk jurusan Pakanbaru Medan, Robin Simatupang (49) warga Pakanbaru, Riau mengaku terkejut melihat razia yang dilakukan pihak Satlantas dan Dishub, karena diberhentikan secara paksa. Ratusan sopir dipaksa turun dari truk menuju posko untuk diperiksa. (ian)
