Sejak beberapa hari ini, cuaca terasa begitu panas dengan suhu mencapai 35 derajat celsius. Kondisi ini harus menjadi perhatian masyarakat agar berhati-hati terhadap ancaman gangguan kesehatan. Terutama bagi kelompok yang memang rentan akan perubahan cuaca. Misalnya, perempuan hamil, menyusui, perempuan usia lanjut, balita dan bayi. Selain itu, mereka yang mengidap penyakit kronis. Seperti diabetes, penyakit jantung dan sebagainya.
Dapat dibayangkan, saat matahari tengah terik, pasti keringat akan mengucur deras. Jika Anda tidak mengonsumsi cukup air, tubuh akan mengalami dehidrasi. Pastikan untuk mencukupi asupan dalam tubuh, bahkan ketika Anda belum merasakan haus sekalipun. Karena diketahui, saat Anda merasa haus, sebenarnya Anda sudah mengalami dehidrasi ringan.
Seperti disampaikan Dokter Penyakit Tropik dan Innfeksi DR Dr Umar Zein, TM&H, SpPD, KPTI,FINASIM saat diwawancarai wartawan Sumut Pos.
“Cuaca panas seperti ini menyebabkan metabolisme tubuh meningkat, keringat keluar lebih banyak, saluran selaput lendir pun menjadi mudah mengalami iritasi,”ujarnya.
Disebutkannya, cuaca panas dan polusi udara bisa bisa menimbulkan reaksi alergi. ‘’Kuman mudah masuk ke dalam tubuh karena saluran nafas yang banyak terekspose langsung dengan cuaca,”katanya.
Lanjutnya lagi, bagi mereka yang mengidap penyakit kronik akan mudah kambuh atau sering disebut eksserbasi akut. “Misalnya seseorang mengidap penyakit jantung kronik dengan adanya infeksi saluran nafas karena cuaca panas tersebut takutnya penyakitnya kambuh kembali,” ujar Dr Umar yang sering berada di Klinik Penyakit Tropik dan Innfeksi di Jalan Denai 269 Medan.
Dikatakannya, untuk pencegahan pada mereka ini dengan cara jangan terekspose langsung dengan cuaca panas. Sebisa mungkin untuk dihindari. Kalau tidak bisa dihindari gunakanlah pelindung seperti payung, topi apabila ingin keluar rumah. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan perbanyak mengkonsumsi sayuran dan buah. Minum air putih lebih banyak dari biasanya dan menambahkan dengan mengkonsumsi suplemen-suplemen seperti anti oksidan, vitamin C dan vitamin D, A, E yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Terkait pada ibu hamil dan ibu menyusui sendiri juga bisa mengkonsumsi vitamin tersebut, karena tidak ada masalah bahkan harus diberikan pada ibu hamil seperti vitamin mineral.
“Kalau untuk kulit tergantung jenis kulitnya, apabila kulit yang banyak mengeluarkan keringat dan pori-pori tubuh meletup bisa menyebabkan alergi kulit, infeksi kulit, lemak tipis dan lainnya. Trgantung dari kulit masyarakat itu juga kan jenisnya berbeda-beda,” tukasnya. (mag-12)