PBB ikut serta memperingati “Earth Hour” pada Sabtu (23/3) dengan memadamkan listrik di semua kantornya di seluruh dunia selama satu jam.
NEW YORK- “Bergabung dengan jutaan orang di seluruh dunia yang memperingati ‘Earth Hour’, sekretaris jenderal mengatakan PBB akan ikut dengan tekad kuat untuk melakukan tindakan sehubungan dengan perubahan iklim,” kata kata Juru Bicara PBB Martin Nesirky di Markas PBB, New York. Nesirky dalam satu taklimat harian di Markas PBB, New York. Ia merujuk kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.
Ban mengatakan pemerintah, pengusaha dan masyarakat sipil, semuanya, memiliki peran untuk dimainkan untuk mewujudkan jawaban yang masuk akal bagi dunia yang lebih bersih, lebih hijau,” kata juru bicara PBB tersebut sebagaimana dikutip Xinhua, kemarin.
“Earth Hour”, yang diluncurkan pada 2007 di Australia oleh Dana Seluruh Dunia bagi Alam (WWF), kelompok pelestarian alam global, menyeru rakyat, organisasi dan kota besar untuk mematikan lampu yang tidak penting selama satu jam mulai pukul 20.30 waktu setempat.
Itu adalah tahun keempat PBB bergabung dengan ratusan juta orang di seluruh dunia untuk mematikan lampu.
Kegiatan “Earth Hour” berlangsung rata-rata satu pekan setelah 21 Maret –ketika malam dan siang sama lamanya di kedua belahan Bumi, untuk memastikan keadaan akan gelap di mana saja di seluruh dunia pada pukul 20.30. (bbs)
PBB ikut serta memperingati “Earth Hour” pada Sabtu (23/3) dengan memadamkan listrik di semua kantornya di seluruh dunia selama satu jam.
NEW YORK- “Bergabung dengan jutaan orang di seluruh dunia yang memperingati ‘Earth Hour’, sekretaris jenderal mengatakan PBB akan ikut dengan tekad kuat untuk melakukan tindakan sehubungan dengan perubahan iklim,” kata kata Juru Bicara PBB Martin Nesirky di Markas PBB, New York. Nesirky dalam satu taklimat harian di Markas PBB, New York. Ia merujuk kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.
Ban mengatakan pemerintah, pengusaha dan masyarakat sipil, semuanya, memiliki peran untuk dimainkan untuk mewujudkan jawaban yang masuk akal bagi dunia yang lebih bersih, lebih hijau,” kata juru bicara PBB tersebut sebagaimana dikutip Xinhua, kemarin.
“Earth Hour”, yang diluncurkan pada 2007 di Australia oleh Dana Seluruh Dunia bagi Alam (WWF), kelompok pelestarian alam global, menyeru rakyat, organisasi dan kota besar untuk mematikan lampu yang tidak penting selama satu jam mulai pukul 20.30 waktu setempat.
Itu adalah tahun keempat PBB bergabung dengan ratusan juta orang di seluruh dunia untuk mematikan lampu.
Kegiatan “Earth Hour” berlangsung rata-rata satu pekan setelah 21 Maret –ketika malam dan siang sama lamanya di kedua belahan Bumi, untuk memastikan keadaan akan gelap di mana saja di seluruh dunia pada pukul 20.30. (bbs)