25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Kiprah PKPI di Sumut: Penggembira atau Kuda Hitam?

Akhirnya Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat sebagai partai politik terakhir peserta Pemilu 2014. Setelah ‘bergumul’ di PTUN dlewat sidang gugatabn yang melelahkan, partai politik besutan mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso ini ditabalkan dengan nomor urut 15. Seperti apa targetnya di Sumut? 

SECARA nasional target utama PKPI tentu saja mendapat suara melewati parlementary treshold (PT) sebesar 3,5 persen. ‘’Di Sumut kami yakin bisa meraup 25 persen dari total pemilih Pemilu 2014,’’ ungkap Wakil Ketua Bidang Hukum dan Politik Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) PKPI Sumut Aswan Sihombing. Dia mengucap syukur karena bisa lolos Pemilu 2014. Maka, tugas sekarang ada di pundak Dewan Pimpinan Cabang yang ada di 33 kabupaten/koat di Sumut. Begitu putusan menggembirakan ini dibacakan Ketua KPU Pusat Husni Kamil Manik, para pengurus daerah itu mau tak mau harus disibukkan dengan rekrutmen bakal calon legislatif (bacaleg). Penyusunan bacaleg ini bukan sesuatu yang mudah mengingat tenggat waktu di KPU sudah tak banyak lagi.

“Kami tetap akan merekrut seluruh kader-kader terbaik dari rakyat yang ada di Sumut terkhusus kader PKPI, dan tidaklah akan menggunakan cara-cara berbeda dengan partai lain,’’ ujar Aswan Sihombing kepada Sumut Pos, Rabu (27/3). Kendati begitu, dia tak memungkiri, kehadiran PKPI akan membuat pertarungan antar-parpol berbasis nasionalis semakin sengit.

Ketua Umum DPD Partai Nasdem Sumut Ali Umri  menyatakan kekuatan Partai Nasdem tidak akan terganggu dengan masuknya PKPI sebagai peserta baru dalam Pemilu 2014. Partai besutan kontglomerat media Surya Paloh ini, menurut Umri, sudah mengakar hingga tingkat anak ranting di seluruh Indonesia. Target Partai Nasdem membidik 10 kursi di DPRD Sumut tak akan bergeser lantaran kehadiran PKPI sebagai kompetitor berebut suara rakyat pemilih. “Faktor kesiapan itu jadi kata kunci yang membesarkan Nasdem,’’ ujar mantan wali  kota Binjai itu.

Akan halnya Ketua DPD Gerindra Sumut, Ramses Simbolon, menyatakan pihaknya merasa senang dengan kehadiran PKPI yang turut meramaikan bursa pada Pemilu 2014. Ia menganggap PKPI bukan sebagai pesaing, melainkan mitra strategis untuk membangun negeri. Ia juga menyampaikan selamat kepada PKPI yang lolos Pemilu 2014. “Kami melihat PKPI sebagai pesaing dalam memperebutkan hati rakyat, melainkan  mitra kerja membangun bangsa,’’ ujarnya. Begitu pula, Ketua Bapilu DPD Hanura Sumut, Rizal Pangemanan, menyatakan lolosnya PKPI sebagai peserta pemilu bagi Hanura tak akan menjadi ancaman lantaran bergabungnya si Raja Media Harry Tanoe akan membuat Partai Hanura semakin percaya diri menjelang Pemilu 2014. Dia yakin Partai Hanura akan masuk tiga besar di Sumut. Ia melihat PBB dan PKPI memiliki pasar konstituen yang berbeda dengan Hanura.

“Basis massa Partai Hanura dan PKPI tentu saja berbeda. Jadi tidak akan mengganggu Hanura.Apalagi dengan bertambahnya kekuatan yang bergabung ke Hanura pasti akan semakin memperkuat kita,’’ katanya.

Pengamat Politik USU, Ridwan Rangkuti, menyatakan lolosnya PKPI tak akan menggerus suara partai-partai berbasis nasionalis. Pasalnya, basis massa partai cenderung pasif. Ridwan mencontohkan Muhammadiyah yang di permukaan adalah afiliasi PAN, NU yang satu garis dengan PKB nyatanya tak lagi demikian. Pada Pemilu 2009, suara partai berbasis Islam justru digerus Partai Demokrat. (mag-5)

Akhirnya Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat sebagai partai politik terakhir peserta Pemilu 2014. Setelah ‘bergumul’ di PTUN dlewat sidang gugatabn yang melelahkan, partai politik besutan mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso ini ditabalkan dengan nomor urut 15. Seperti apa targetnya di Sumut? 

SECARA nasional target utama PKPI tentu saja mendapat suara melewati parlementary treshold (PT) sebesar 3,5 persen. ‘’Di Sumut kami yakin bisa meraup 25 persen dari total pemilih Pemilu 2014,’’ ungkap Wakil Ketua Bidang Hukum dan Politik Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) PKPI Sumut Aswan Sihombing. Dia mengucap syukur karena bisa lolos Pemilu 2014. Maka, tugas sekarang ada di pundak Dewan Pimpinan Cabang yang ada di 33 kabupaten/koat di Sumut. Begitu putusan menggembirakan ini dibacakan Ketua KPU Pusat Husni Kamil Manik, para pengurus daerah itu mau tak mau harus disibukkan dengan rekrutmen bakal calon legislatif (bacaleg). Penyusunan bacaleg ini bukan sesuatu yang mudah mengingat tenggat waktu di KPU sudah tak banyak lagi.

“Kami tetap akan merekrut seluruh kader-kader terbaik dari rakyat yang ada di Sumut terkhusus kader PKPI, dan tidaklah akan menggunakan cara-cara berbeda dengan partai lain,’’ ujar Aswan Sihombing kepada Sumut Pos, Rabu (27/3). Kendati begitu, dia tak memungkiri, kehadiran PKPI akan membuat pertarungan antar-parpol berbasis nasionalis semakin sengit.

Ketua Umum DPD Partai Nasdem Sumut Ali Umri  menyatakan kekuatan Partai Nasdem tidak akan terganggu dengan masuknya PKPI sebagai peserta baru dalam Pemilu 2014. Partai besutan kontglomerat media Surya Paloh ini, menurut Umri, sudah mengakar hingga tingkat anak ranting di seluruh Indonesia. Target Partai Nasdem membidik 10 kursi di DPRD Sumut tak akan bergeser lantaran kehadiran PKPI sebagai kompetitor berebut suara rakyat pemilih. “Faktor kesiapan itu jadi kata kunci yang membesarkan Nasdem,’’ ujar mantan wali  kota Binjai itu.

Akan halnya Ketua DPD Gerindra Sumut, Ramses Simbolon, menyatakan pihaknya merasa senang dengan kehadiran PKPI yang turut meramaikan bursa pada Pemilu 2014. Ia menganggap PKPI bukan sebagai pesaing, melainkan mitra strategis untuk membangun negeri. Ia juga menyampaikan selamat kepada PKPI yang lolos Pemilu 2014. “Kami melihat PKPI sebagai pesaing dalam memperebutkan hati rakyat, melainkan  mitra kerja membangun bangsa,’’ ujarnya. Begitu pula, Ketua Bapilu DPD Hanura Sumut, Rizal Pangemanan, menyatakan lolosnya PKPI sebagai peserta pemilu bagi Hanura tak akan menjadi ancaman lantaran bergabungnya si Raja Media Harry Tanoe akan membuat Partai Hanura semakin percaya diri menjelang Pemilu 2014. Dia yakin Partai Hanura akan masuk tiga besar di Sumut. Ia melihat PBB dan PKPI memiliki pasar konstituen yang berbeda dengan Hanura.

“Basis massa Partai Hanura dan PKPI tentu saja berbeda. Jadi tidak akan mengganggu Hanura.Apalagi dengan bertambahnya kekuatan yang bergabung ke Hanura pasti akan semakin memperkuat kita,’’ katanya.

Pengamat Politik USU, Ridwan Rangkuti, menyatakan lolosnya PKPI tak akan menggerus suara partai-partai berbasis nasionalis. Pasalnya, basis massa partai cenderung pasif. Ridwan mencontohkan Muhammadiyah yang di permukaan adalah afiliasi PAN, NU yang satu garis dengan PKB nyatanya tak lagi demikian. Pada Pemilu 2009, suara partai berbasis Islam justru digerus Partai Demokrat. (mag-5)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/