Velegia Situmorang, istri AKP Andar Siahaan, tak bisa menahan tangis. Dari rumah duka hingga Makam Pahlawan, dia terus saja menangis. Namun, ternyata dia tak menyimpan dendam. Massa pengeroyok suaminya hingga tewas telah dia maafkan.
“Kami (seluruh keluarga) sudah memaafkan semua pelaku,” begitu katanya usai pemakaman suaminya di Makam Pahlawan Jalan Sisingamangaraja Medan.
Meski begitu, Velegia tak menghalangi polisi untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Soal hukuman bagi pelaku, dia pun tak banyak berkomentar. Dia hanya mengatakan hukuman sesuai hukum yang berlaku. “Kami serahkan seluruh proses hukum kepada polisi untuk memprosesnya,” tuturnya.
Lalu, apakah Velegia akan melarang anaknya yang laki-laki menjadi polisi? Ternyata tidak. “Anak lelaki saya akan saya masukkan polisi juga,” ujarnya.
Sebelumnya, di rumah duka Jalan Pintu Air IV Gang Kelapa, Medan Johor, beberapa pejabat tinggi di Sumatera Utara tampak hadir. Terlihat Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dan Bupati Simalungun JR Saragih menyertai pelepasan jenazah Kapolsek Dolok Pardamean, Simalungun, tersebut. “Sedih tetap harus sedih, berduka tetap berduka. Tapi, tatap putra-putri yang perlu kasih sayang. Mudah-mudahan dengan ketegaran Ibu Situmorang dapat menjadi teladan dan sumber semangat bagi putra-putri sehingga membangun karakter mereka agar menjadi orang sukses di kemudian hari,” ujar Gubsu saat memberikan sambutan.
“Pada malam itu, saya dan beberapa anggota kepolisian langsung ke lapangan. Tetapi, korban sudah tidak bernyawa. Atas nama masyarakat Simalungun saya memohon maaf. Dan saya berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi,” timpal Bupati Simalungun.
Setelah itu, sekira pukul 14.30 WIB jenazah AKP Andar Siahaan dibawa ke Makam Pahlawan di Jalan Sisingamangaraja. Jenazah tiba di makam pukul 15.15 WIB. Peti jenazah dibawa dengan mobil ambulance milik Polri, kemudian peti digotong oleh 10 personel Brimob Poldasu ke lubang tempat jasad AKP Andar akan dimakamkan. Terlihat dalam iringan itu sang istri Velegia Situmorang, dan tiga anak masing bernama Stepanie (21), Setia Lestari (17), dan Daniel BG (16).
Prosesi upacara militer dilakukan dan berperan sebagai inspektur upacara langsung dipimpin Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro. Acara pemakaman dihadiri juga Panglima Kodam I/BB Mayjen TNI Lodewijk F Paulus, Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho, Bupati Simalungun JR Saragih, pejabat utama dan jajaran Polda Sumut serta Kodam I/BB.
“Sudah selayaknya sebagai umat beragama, bagi keluarga yang tinggal harus ikhlas. Jajaran Polda merasa kehilangan almarhum yang memegang teguh menjalankan tugas-tugas kepolisian,” ujar Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro.
Disebutkannya juga, pimpinan Polri dalam hal ini Kapolri memberikan kenaikan pangkat dari AKP menjadi Kompol kepada Andar Siahaan. “Selamat jalan anggota yang kubanggakan di rumah Tuhan,” tambahnya.
Terakhir prosesi pemakaman dilakukan tabur bunga yang dilakukan langsung oleh Kapoldasu, Pangdam, Gubernur Sumut, Bupati Simalungun, dan terakhir seluruh keluarga Kompol Anumerta Andar Sihaan.
Hari Ini Kompolnas Datang
Sementara itu, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dipastikan Sabtu (30/3) ini akan turun ke Sumut. Kepastian tersebut sebagaimana dikemukakan Komisioner Kompolnas, Edi Sahputra Hasibuan kepada koran ini di Jakarta, Jumat (29/3).
“Kami datang ke Sumut untuk melakukan klarifikasi atas berbagai kasus yang akhir-akhir ini menjadi sorotan publik,” katanya.
Menurut Edi, Kompolnas nantinya akan mencari tahu seperti apa sebenarnya peristiwa Rabu (27/3) lalu, termasuk mengklarifikasi proses penggerebekan judi toto gelap (togel) yang disebut sebagai penyebab hingga istri tersangka meneriaki para polisi sebagai maling. “Jadi kita akan melakukan klarifikasi, apakah (penggerebekan) sudah sesuai prosedur atau tidak,” katanya.
Saat ditanya apakah memang Kompolnas mencium adanya indikasi pelanggaran prosedur, Edi mengaku belum dapat memastikan. Ia hanya memastikan kalau dalam hal ini Kompolnas memberi apresiasi khusus pada korban. Langkah ini bertujuan agar pengorbanan Kapolsek Andar dalam menjalankan tugas penegakan hukum benar-benar mendapat perhatian dari pimpinan kepolisian.
Selain itu, Kompolnas menurut Edi juga akan meminta polisi mengusut hingga tuntas peristiwa dimaksud. Dan siapa saja yang terlibat harus diproses. Tapi dalam melaksanakannya kepolisian perlu diingatkan agar jangan melakukan langkah tersebut dilandasi aksi balas dendam. “Hal ini penting karena pelaku bukan saja melanggar hukum dengan terlibat kasus perjudian, tapi juga melakukan penganiayaan hingga seorang Kapolsek sampai tewas,”ujarnya. (gus/ram/gir)