29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pemain dan Fans PSMS Diserbu, Satu Kritis

JAKARTA-Seorang pendukung setia PSMS, Usman atau biasa dipanggil Tukul, warga Medan yang tergabung dalam kelompok PSMS Medan Fans Club Jakarta, menjadi korban keberulatan fans Persitara dan lemahnya keamanan Stadion Tugu. Akibatnya, Usman menderita luka sabetan benda tajam di sekujur leher hingga pipinya. Usman langsung dilarikan ke Rumah Sakit PBC Tugu Semper  Jakarta Utara dengan keadaan kritis. Di rumah sakit tersebut, Usman menjalani 27 jahitan

Menurut keterangan dari beberapa rekan korban, sebelumnya Usman telah mendapat serangan yang di antaranya seorang oknum panpel.

“Kami sangat kenal dengan oknum panpel tersebut, dan kami akan mengadukan kepihak yang berwajib atas kejadian ini,” Ujar Toni Nainggolan, pentolan fans PSMS Medan Club Jakarta.

Awal kejadian ketika Vagner Luis memukul pemain depan Persitara Singgih Nurcahyo saat pertandingan berlangsung. Akibat prilaku yang sangat disesalkan oleh kubu PSMS itu, Vagner Luis mendapat kartu merah dan diusir wasit Isham asal Palembang.

“Saya mengaku salah dengan aksi saya. Itu spontan karena saya juga merasa ditipu dengan aksi pemain Persitara yang pura-pura jatuh kesakitan, padahal saya tidak melakukan apa-apa,” terang Vagner kepada Sumut Pos, usai laga.
Anehnya saat Vagner harus meninggalkan lapangan, tak satupun petugas keamanan yang mengawalnya ke ruang ganti. Di perjalanan menuju kamar ganti, dia diserang pendukung Persitara dan juga oknum panpel. Maka itu Vagner jadi bulan-bulanan massa, beruntung dia tak menderita luka.

Penonton lainnya dari arah selatan menyerbu masuk ke lapangan hingga membuat pemain-pemain PSMS berhamburan menyelamatkan diri.

Mereka juga menyerang fans PSMS di ruang VIP dengan melempari benda-benda keras seperti batu sebesar kepalan tangan orang dewasa, hingga membuat fans PSMS bersama penonton lainnya berhamburan.
Menurut keterangan dari kubu Persitara, penonton dari oknum panpel tersebut marah karena melihat prilaku Luis Vagner yang mengacungkan jari tengahnya ke penonton.

Namun sekali lagi disayangkan baik oleh ofisial PSMS maupun suporter PSMS tidak terlihat petugas keamanan untuk berupaya menyelamatkan pemain PSMS dari amukan pendukung Persitara.

Dengan berlindung dibalik dinding batu yang terdapat di VIP, para penonton mencoba menyelamatkan diri dari lemparan-lemparan benda-benda keras. Sementara Luis sendiri diamankan oleh panpel lainnya dengan dibantu beberapa petugas yang segaja disiapkan oleh tim tamu.

Manajer PSMS, Idris mengaku sangat kecewa dengan kinerja panpel. Pihak PSMS juga berencana mengadukan kericuhan dan pemukulan kepada polisi. “Kami sangat kecewa dan mengutuk keras kinerja panpel. Kami tak menyangka akan berakhir begini, kami sudah terima kalah, tapi kami juga dihajar begini,” kata Idris. “Kasus ini harus diusut tuntas, jangan sampai terulang lagi,” tukasnya. (ful)

JAKARTA-Seorang pendukung setia PSMS, Usman atau biasa dipanggil Tukul, warga Medan yang tergabung dalam kelompok PSMS Medan Fans Club Jakarta, menjadi korban keberulatan fans Persitara dan lemahnya keamanan Stadion Tugu. Akibatnya, Usman menderita luka sabetan benda tajam di sekujur leher hingga pipinya. Usman langsung dilarikan ke Rumah Sakit PBC Tugu Semper  Jakarta Utara dengan keadaan kritis. Di rumah sakit tersebut, Usman menjalani 27 jahitan

Menurut keterangan dari beberapa rekan korban, sebelumnya Usman telah mendapat serangan yang di antaranya seorang oknum panpel.

“Kami sangat kenal dengan oknum panpel tersebut, dan kami akan mengadukan kepihak yang berwajib atas kejadian ini,” Ujar Toni Nainggolan, pentolan fans PSMS Medan Club Jakarta.

Awal kejadian ketika Vagner Luis memukul pemain depan Persitara Singgih Nurcahyo saat pertandingan berlangsung. Akibat prilaku yang sangat disesalkan oleh kubu PSMS itu, Vagner Luis mendapat kartu merah dan diusir wasit Isham asal Palembang.

“Saya mengaku salah dengan aksi saya. Itu spontan karena saya juga merasa ditipu dengan aksi pemain Persitara yang pura-pura jatuh kesakitan, padahal saya tidak melakukan apa-apa,” terang Vagner kepada Sumut Pos, usai laga.
Anehnya saat Vagner harus meninggalkan lapangan, tak satupun petugas keamanan yang mengawalnya ke ruang ganti. Di perjalanan menuju kamar ganti, dia diserang pendukung Persitara dan juga oknum panpel. Maka itu Vagner jadi bulan-bulanan massa, beruntung dia tak menderita luka.

Penonton lainnya dari arah selatan menyerbu masuk ke lapangan hingga membuat pemain-pemain PSMS berhamburan menyelamatkan diri.

Mereka juga menyerang fans PSMS di ruang VIP dengan melempari benda-benda keras seperti batu sebesar kepalan tangan orang dewasa, hingga membuat fans PSMS bersama penonton lainnya berhamburan.
Menurut keterangan dari kubu Persitara, penonton dari oknum panpel tersebut marah karena melihat prilaku Luis Vagner yang mengacungkan jari tengahnya ke penonton.

Namun sekali lagi disayangkan baik oleh ofisial PSMS maupun suporter PSMS tidak terlihat petugas keamanan untuk berupaya menyelamatkan pemain PSMS dari amukan pendukung Persitara.

Dengan berlindung dibalik dinding batu yang terdapat di VIP, para penonton mencoba menyelamatkan diri dari lemparan-lemparan benda-benda keras. Sementara Luis sendiri diamankan oleh panpel lainnya dengan dibantu beberapa petugas yang segaja disiapkan oleh tim tamu.

Manajer PSMS, Idris mengaku sangat kecewa dengan kinerja panpel. Pihak PSMS juga berencana mengadukan kericuhan dan pemukulan kepada polisi. “Kami sangat kecewa dan mengutuk keras kinerja panpel. Kami tak menyangka akan berakhir begini, kami sudah terima kalah, tapi kami juga dihajar begini,” kata Idris. “Kasus ini harus diusut tuntas, jangan sampai terulang lagi,” tukasnya. (ful)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/