26 C
Medan
Sunday, February 23, 2025
spot_img

Yenny Wahid Bawa Gerbong ke Demokrat

JAKARTA-Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenny Wahid) semakin dekat bergabung dengan Partai Demokrat (PD). Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid itu telah dijadwalkan segera bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membahas kepastian jadi bergabung atau tidak.

“Sudah ada jadwal, tapi tidak hari ini (kemarin, Red),” ujar Imron Rosyadi Hamid, juru bicara keluarga Gus Dur, saat dihubungi kemarin (7/4). Meski demikian, saat ditanya lebih lanjut, dia belum mau mengutarakan kepastian waktunya.

Termasuk, terkait dengan kesanggupan Yenny secara pribadi untuk bergabung, Imron belum mengungkapkannya secara gamblang. Dia hanya menyatakan, semua akan disampaikan sendiri secara langsung oleh yang bersangkutan. “Ditunggu saja, insya Allah beberapa hari ke depan,” ucap Sekjen DPN PKBIB itu.

Terpisah, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok mengungkapkan bahwa secara faktual mantan staf khusus Presiden SBY itu sudah bergabung. Proses saat ini, menurut dia, tinggal jalur resminya saja. “Yenny bahkan sudah sempat datang ke (KLB) Bali, satu pesawat dengan saya. Meski di sana dia hanya tengok-tengok,” ungkapnya.

Mubarok pun tidak membantah bahwa ketua umum DPN PKBIB itu juga menjadi kandidat kuat menduduki salah satu posisi wakil ketua umum. Yenny, sebut Mubarok, bahkan siap membawa sebagian gerbongnya ke Demokrat. “Ada beberapa tokoh muda NU yang akhirnya nyaleg lewat Demokrat berkat Yenny, tapi masih belum tahu dia nanti masuk struktur saja atau ingin nyaleg juga,” tandas mantan wakil ketua umum DPP PD itu.

Menanggapi potensi kuat bergabungnya Yenny ke PD, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tak mempermasalahkan. Menurut dia, bergabungnya putri Gus Dur itu ke partai yang dikomandani SBY tersebut tidak berkaitan dengan partai yang dipimpinnya. “Tidak masalah, (dia) sudah keluar dari PKB sejak 2009,” kata Muhaimin.

Namun, berbeda dengan Muhaimin, peneliti Lingkaran Survei Indonesia Adjie Alfarabiy menilai, bergabungnya Yenny ke Demokrat akan mampu menarik tokoh NU, terutama pengikut setia Gus Dur. Itu otomatis, lanjut dia, akan menarik massa pemilih, khususnya kalangan nahdliyin. Apalagi, imbuh dia, Yenny nanti akhirnya benar-benar di posisi wakil ketua umum DPP seperti yang ramai dikabarkan beberapa waktu terakhir. (dyn/bay/c10/agm/jpnn)

JAKARTA-Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenny Wahid) semakin dekat bergabung dengan Partai Demokrat (PD). Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid itu telah dijadwalkan segera bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membahas kepastian jadi bergabung atau tidak.

“Sudah ada jadwal, tapi tidak hari ini (kemarin, Red),” ujar Imron Rosyadi Hamid, juru bicara keluarga Gus Dur, saat dihubungi kemarin (7/4). Meski demikian, saat ditanya lebih lanjut, dia belum mau mengutarakan kepastian waktunya.

Termasuk, terkait dengan kesanggupan Yenny secara pribadi untuk bergabung, Imron belum mengungkapkannya secara gamblang. Dia hanya menyatakan, semua akan disampaikan sendiri secara langsung oleh yang bersangkutan. “Ditunggu saja, insya Allah beberapa hari ke depan,” ucap Sekjen DPN PKBIB itu.

Terpisah, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok mengungkapkan bahwa secara faktual mantan staf khusus Presiden SBY itu sudah bergabung. Proses saat ini, menurut dia, tinggal jalur resminya saja. “Yenny bahkan sudah sempat datang ke (KLB) Bali, satu pesawat dengan saya. Meski di sana dia hanya tengok-tengok,” ungkapnya.

Mubarok pun tidak membantah bahwa ketua umum DPN PKBIB itu juga menjadi kandidat kuat menduduki salah satu posisi wakil ketua umum. Yenny, sebut Mubarok, bahkan siap membawa sebagian gerbongnya ke Demokrat. “Ada beberapa tokoh muda NU yang akhirnya nyaleg lewat Demokrat berkat Yenny, tapi masih belum tahu dia nanti masuk struktur saja atau ingin nyaleg juga,” tandas mantan wakil ketua umum DPP PD itu.

Menanggapi potensi kuat bergabungnya Yenny ke PD, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tak mempermasalahkan. Menurut dia, bergabungnya putri Gus Dur itu ke partai yang dikomandani SBY tersebut tidak berkaitan dengan partai yang dipimpinnya. “Tidak masalah, (dia) sudah keluar dari PKB sejak 2009,” kata Muhaimin.

Namun, berbeda dengan Muhaimin, peneliti Lingkaran Survei Indonesia Adjie Alfarabiy menilai, bergabungnya Yenny ke Demokrat akan mampu menarik tokoh NU, terutama pengikut setia Gus Dur. Itu otomatis, lanjut dia, akan menarik massa pemilih, khususnya kalangan nahdliyin. Apalagi, imbuh dia, Yenny nanti akhirnya benar-benar di posisi wakil ketua umum DPP seperti yang ramai dikabarkan beberapa waktu terakhir. (dyn/bay/c10/agm/jpnn)

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru

/